⚫Menikah?

2.4K 189 0
                                    

_kim taehyung pov_

Saat sadar ada seseorang yang menyentaku, dia kim jennie.
Gadis sembrono itu melambaikan tangan nya didepan wajahku.

"Tuan, kau baik baik saja?" Ucap nya seraya menyadarkan ku dari kejadian itu.

"Ya aku baik baik saja." Ucap ku setelah sadar bahwa aku tadi melamun.

"Ini kopi mu tuan." Menyodorkan gelas kopi ke depan meja ku.

"Tapi tuan kalau boleh tau siapa gadis cantik yang tadi itu?" Lanjutnya dengan nada penasaran.

Berani sekali gadis ini bertanya seperti itu kepada bos nya, sudah kubilang kan dia ini gadis yang sembrono asal asalan aku tidak menyukai gadis seperti itu.

"Kau ingin tau?ini masalah pribadiku, jadi kau tidak berhak tau." Ucap ku dengan nada kesal,karna masih kesal dengan Nayeon.

"Hm ya maafkan aku tuan, aku terlalu ingin tau." Ucap nya merasa tidak enak karna menanyakan hal itu padaku.

Seketika ponsel ku berdering dan kulihat paman han penjaga rumah ibuku menelpon ku.

Langsung ku geser tombol hijau itu agar langsung mendengar suara paman han.

"Halo tuan sakit ibumu kambuh lagi tuan" Detik itu juga tangan ku gemetar mendengar ibuku kembali sakit.

"Baik paman aku akan segera kerumah, kau jaga ibu baik baik paman aku akan segera kesana."dengan cepat aku berlari kearah parkiran dan mengambil mobil ku yang terparkir disana dan seperti orang kesetanan aku mengendarai mobil itu.

Saat sampai dirumah mewah milik ayahku, tapi aku tidak akan pernah menganggapnya sebagai ayahku karna perbuatan nya atas apa yang menimpah ibuku.

Memasuki rumah mewah itu dan semua pelayanan yang ada dirumah itu menyadari kedatangan ku,dan segera mereka menundukan badannya tanda memberi hormat kepada ku.

" Dimana ibuku?" Ucap ku to the point.

"Nyonya dilamar tuan." Segera aku melangkah kekamar ibuku.

Saat sampai didepan kamar ibuku, kugenggam gagang pintu bercat putih tulang itu, dan kubuka pintu itu dengan pelan agar tidak membuat orang yang didalam menyadari ada yang memasuki kamarnya.

Aku melihat ibuku terbaring lemah, dengan selang infus yang ada di punggung tangannya, sungguh aku sangat sedih melihat ibu dengan keadaan seperti ini.

Ku langkahkan mendekati seorang wanita yang masih berbaring di kasur nya itu, wajah cantik nya tak bisa lepas walaupun terlihat sangat pucat, aku merindukan ibuku yang dulu, yang selalu tertawa dan tersenyum.

Ku genggam tangan ibu yang sudah mulai keriput,rasanya ingin menangis melihat ibu seperti ini, ingat bagaimana ibu menangis setiap malam karna pria tua itu, aku muak memanggil nya dengan sebutan 'ayah' dia tidak pantas di panggil dengan sebutan itu.

"Ibu" Ucap ku menyapa ibu yang masih memejamkan matanya, dan seketika membuka matanya setelah mendengar suara ku.

"Tae, kau datang?" Rasanya ingin menangis mendengar suara ibu yang lemah.

akhirnya airmata ku turun aku terisak, menahan selama bertahun2 untuk tidak menangis karna melihat posisi ibuku yang menyedihkan.
Selama ini aku tidak pernah menangis dihadapan wanita selain ibuku.

"Hm ibu aku datang" Ucap ku parau menahan isak.

"Kau tidak sibuk? Sehingga kau bisa datang kesini?" ya aku sangat jarang menjenguk ibuku,jika ibu lemah saja aku akan menjenguk nya,dan faktanya aku hanya tidak mau bertemu dengan pria pemilik rumah mewah ini. Sungguh memuakan.

"Oh ibu aku tidak sibuk" Jawab ku dengan senyuman semanis mungkin.
"Ibu sudah makan? Sudah minum obat? Kenapa ibu sampai lemah kembali?ibu membuat ku khawatir."
Ucap ku karna mengkuatirkan ibuku.

"Gwenchana, ibu sehat sehat saja." Ujar ibuku dengan senyum cantiknya.

"Tae, kau sudah punya pacar?" Ibuku bertanya pertanyaan ini kesekian kalinya, ini lah salah satu aku mengindari ibu, ibu selalu menanyakan apa aku sudah punya pacar baru atau belum.

"Kenapa ibu bertanya itu terus menerus." Jawab ku agak sedikit kesal karna pembahasan nya ini selalu jika aku bertemu ibu.

"Tae" Panggil ibu

"Hm ibu ada apa?" Jawab ku seraya tersenyum kepada ibu.

"Apa kau mau berjanji?" Janji? Apa yang harus dijanjikan dalam benaku.

"Janji apa bu?" Tanya ku karna penasaran apa yang dikatakan ibu.

"Ibu ingin kau menikah tae," Ucap ibu yang seketika membuat ku terdiam.

"Kenapa ibu seperti ini?" Agak sedikut kesal karna ibu mengucapkan itu.

" Ibu ingin melihat mu menikah tae, sebelum ibu mati."

"Apa yang ibu katakan, ibu tidak akan mati, ibu selalu ada bersama ku, Jangan katakan itu." Sedih mendengar ibu berbicara seperti itu.

"Kau mau berjanji? Janji lah tae, demi ibu." Bujuk ibuku dengan mata yang berkaca2.

"Arraseo, aku akan berjanji bu."
Aku mengalah demi ibu.

Entah siapa yang akan menjadi pendamping ku nanti, aku akan pikirkan, yang terpenting adalah melihat ibu tersenyum bahagia, itu sudah cukup bagiku.

Sudah cukup melihat nya menderita karna suami nya yang noteban nya adalah ayahku sendiri, tapi aku tidak akan menganggap nya sebagai ayahku, karna dia telah menyakiti ibuku, orang yang aku cintai.

Setelah pamit pada ibu aku keluar melangkah kan kaki ku menuju pintu utama rumah ini.

Aku mendengar suara orang yang tidak asing menelusup pendengaran ku

"Kim taehyung." Pria itu memanggil nama ku.

Aku membencinya.

Aku abaikan, dan dia tetap memanggil namaku kembali dengan nada yang membuat ku ingin memukul nya jika bukan ayahku.

"Kau kesini karna wanita itu sakit?"

Apa dia bilang? Wanita itu? Hey wanita itu adalah istrimu.

Seketika aku membalikan badan ku dan berucap.

"Jangan pernah sakiti ibuku. Aku tidak akan segan segan menyakiti orang yang menyakiti orang yang aku sayangi.sekalipun itu adalah ayahku." Ucap ku dengan nada datar dan angkuh.

"Baiklah taehyung, ayah mengerti perasaan mu, mungkin kau sulit menerima keadaan ini," Sok tau Sekali pria ini.

"Tidak.kau tidak tau perasaan ku." Ujar ku dan langsung melangkah kan kaki ku pergi dari rumah neraka ini.

Aku benci dia ayahku.
























Haiii tunggu part berikutnya

I LOVE YOU [ End✓]Where stories live. Discover now