N G A W U R

1K 126 19
                                    

Masih dalam masa berkabung karena album izone gue disobek ama ponakan gatau diri. Ingin ku bunuh dia tapi mamaknya galak:(














Dering alarm membangunkan Yujin yang tengah tertidur pulas di kasurnya. Ia mendudukkan tubuhnya lalu menatap wanita yang ia cintai masih terlelap dengan mulut setengah terbuka. Yujin terkekeh kecil lalu mengecup pelan bibir itu. Ia segera bangun dan membereskan kekacauan yang mereka buat tadi malam.

"Astaga.. tadi malam sangat ganas" gumamnya lalu keluar dari kamar menuju dapur untuk memasak.

Di tengah kegiatan memasak, Yujin mencium wangi parfum yang sangat familiar. Ia tersenyum saat wangi itu tercium semakin kuat dan merasakan seseorang memeluk punggung telanjangnya.

"Kau sudah mandi?" Tanya Yujin kepada Minju

"Hm, Aku harus berangkat pagi hari ini" jawabnya sambil mengeratkan pelukannya.

"Bisakah kau melepasnya sebentar? Aku harus membawa masakan ini ke meja" ucap Yujin lalu Minju mulai melepaskan pelukannya dan mereka berdua berjalan menuju meja yang berada di depan tv.

"Selamat makan" ucap mereka berdua ketika Yujin sudah selesai menyajikan makannya dan mulai makan tanpa ada satupun yang berbicara.

"Kau akan pulang hari ini?" Tanya Yujin saat mereka berdua telah menyelesaikan makanannya.

"Tidak. Hari ini kau akan kemana?"

"Aku ada pameran nanti siang, kau mau ikut?"

"Aku harus bekerja. Sekarang jam berapa?" Tanya Minju sambil membereskan alat makan mereka.

"Setengah tujuh" Minju pun langsung berdiri dan melangkahkan kakinya menuju dapur untuk meletakkan alat makan mereka.

"Aku berangkat ya" pamit Minju kemudian mengecup singkat bibir Yujin

-

"Kau masih dengan pria itu?" tanya salah satu teman kerja Minju. Sekarang jam makan siang, Minju dan beberapa temannya sedang berada di restoran dekat kantor mereka.

"Iya, kenapa?"

"Kau tidak bosan dengannya?"

"Itu bukan urusanmu, Chae" timpal Yuri yang kesal akan ketidak sopanan temannya itu. "Biarkan Minju dengan pilihannya" lanjutnya

"Tapi, pria itu miskin. Dia tidak bisa menjamin masa depan Minju"

"Kenapa kau berkata seperti itu?" Kesal Yuri. Minju pun terdiam mendengar perkataan temannya.

"Itu kenyataan. Kenapa kau tak menerimaku saja yang sudah jelas memiliki masa depan yang terjamin, hm?"

"Entahlah" balas Minju singkat.

-

"Yujin" panggil Minju kepada Yujin yang tengah sibuk melukis.

Yujin menghentikan kegiatannya. "Ada apa?" Tanyanya sambil menaruh kembali alat lukisnya

"Bisakah kau berhenti melukis?" Tanya Minju serius. Yujin menghela nafas pelan lalu berjalan menghampiri Mnju.

"Kenapa?"

"Tidak jadi" ucap Minju lalu pergi ke sofa depan televisi. Yujin pun mengikuti langkah kaki sang pujaan hati dengan berbagai dugaan atas perilaku Minju kali ini.

"Apa maksudmu tadi" tanya Yujin hati-hati setelah mereka berdua duduk di sofa.

Minju menghela nafas. "Kapan kau akan menikahiku?"

JINJOO -ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang