PAK DOKTER💩

2.6K 183 6
                                    

TOK TOK TOK

"Ju, gue masuk ya" ucap seorang gadis lalu membuka pintu kamar minju.

"Astaga juu.. lo kenapa?!?!" Kaget gadis itu setelah melihat minju terbaring lemah dikasurnya.

"Gatau nih.. pusing gue yul"

"Panas ju" ucap Yuri setelah memegang dahi Minju

"Gue panggilin dokter ya? Hape lo mana?" Lanjut yuri

"Itu diatas meja" Jawab Minju sambil menunjuk meja yang dimaksud menggunakan dagunya.

Setelah mengambil hape tersebut dengan segera Yuri menelfon sang Dokter.

"Halo, Pak. Ini Minju lagi sakit nih, badannya panas, terus kepalanya pusing. Bapak kesini bisa kan? Ngebut ya pak keburu mati nih Minjunya" ucap Yuri kemudian mematikan sambungan telepon tersebut tanpa membiarkan sang dokter berbicara.

"Ngegas amat yul jadi orang"

"Hemat pulsa ju"

"Eh yul"

"Iya?"

"Asu gak usah sok manis kamu ya!"

"Udah ih buruan ada apa?"

"Gue haus yul"

"Ya terus?"

"Ambilin minum lah geblek"

"Udah nyuruh misuh misuh lagi. Dasar magadir" desis Yuri lalu keluar dari kamar Minju untuk mengambil minum.

"Nih" Yuri menyerahkan segelas air putih kepada Minju

"Bantuin gue bangun" pinta Minju

"Ya Tuhan.. manja amat nih orang" sambat Yuri namun tetap membantu Minju untuk bersandar di apasih namanya yang di kasur itu yang buat nyandar sebelum bobok.

Setelah berhasil bersandar, Yuri membantu Minju untuk minum

Cklekkk

Minju menoleh ke pintu kamar yang terbuka dan menampilkan seorang laki laki jangkung menggunakan jas dokter.

Byuurrrrr

Sembur Minju karena kaget melihat orang itu.

"Loh Yul, kok dia yang kesini. Tadi lo nelfon siapa sih?" Tanya Minju mencak mencak kepada Yuri tanpa memperdulikan si laki laki yang sedang menatap tajam dirinya.

"Pak Dokter yang ada emot tainya" jawab Yuri yang belum sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi.

"Asu kamu yul, kan kontaknya namanya RS"

"Ya lo juga sih, tunangan sendiri dinamain pak dokter mana ada emot tainya lagi. Dasar tunangan gatau diri" bela Yuri setelah sadar dengan apa yang terjadi.

"Ya kan dia emang dokter Joyull"

"Udah selesai berantemnya?" Tanya si laki laki sambil menatap mereka berdua dengan tatapan datar.

"Jin.." cicit Minju takut dengan tatapan datar tunangannya.

"Udah dibilangin jangan makan es krim banyak banyak apalagi pas hujan. Bandel amat sih kamu" geram Yujin sambil memijat pangkal hidungnya.

"Tau deh Jin. Jadi cewek bandel banget ya. Marahin aja Jin kalo perlu kasih hukuman buat gak makan es krim sebulan" kompor Yuri.

"Oke, gak ada es krim buat 2 bulan ke depan" putus Yujin. Mendengar itu membuat Minju kaget, lantas merayu Yujin agar hukuman itu dibatalkan.

"Ujiinn.. seminggu aja ya.. 2 minggu dehh" rayu Minju dengan puppy eyesnya.

"Gak. Yul lo cek panas Minju berapa terus catet, abis itu kompres dia. Kalo dia gak mau bunuh aja. Gue mau bikin bubur dulu" suruh Yujin lalu melangkahkan kakinya keluar.

"Gue aja deh yang bikin bubur takut di jambak abis abisan gue kalo cuma berdua ama dia" pinta Yuri kepada Yujin yang sedang melepaskan jasnya.

"Gak. Gue aja, cewek sekarang kalo disuruh masak, masakannya gak meyakinkan" ucap Yujin lalu keluar dari kamar Minju keluar beneran sekarang.

"Aduuhh terluka deh harga diri seorang chef ternama di negeri ini" ejek Minju kepada Yuri yang sebenarnya adalah seorang chef

Bentar, tadi kan minju ceritanya sakit ya kok sekarang kayak ngga sakit. Bodo lahh...

"Berapa panasnya yul?" Tanya Yujin setelah memasuki kamar Minju dengan membawa nampan yang berisi semangkuk bubur, segelas air putih dan beberapa butir obat.

"39 jin"

"Ohh.. ngga tinggi tinggi amat" jawab Yujin cuek.

"Gak tinggi sempak lo bau. Gue curiga lo dokter gadungan deh jin" ucap Yuri sambil memincingkan matanya tanda bahwa ia sedang curiga.

"Gadungan mbahmu kui. Gue dokter asli ya, kalo gak percaya tanya aja sama bapakmu. Ehh yul, btw sempak gue wangi molto loh, ya kan ju?"

"Bodolahh jin. Pusink pake k gue gara gara kalian berdua" ucap Minju lemah lalu membaringkan tubuhnya lagi untuk beristirahat. Melihat itu Yujin segera mencegah Minju itu untuk berbaring dengan mendudukkan dirinya di pinggiran kasur Minju.

"Makan sama minum obatnya dulu, Ju. Biar gak tambah pusing"

"Suapin"

'manja mode on' batin Yujin

"Eh Yul, daripada lo disini jadi obat nyamuk, mending lo ke depan deh terus telpon babang yen yen tanya kapan pulang jangan jadi bang toyib yang gak pulang pulang" usir Yujin kepada Yuri yang sudah berjalan keluar sambil merengut.

"Jin" peringat Minju

"Iya iya. Sini aku suapin. Aaaa..." Ucapnya sambil menyuapkan sendok ke mulut minju.

Setelah beberapa suap Minju merasakan pusing yang menyerang kepalanya lagi.

"Udah ujin, aku pusing" sambat Minju kepada Yujin. Mendengar hal itu Yujin segera meletakkan mangkuk bubur tadi dan membantu Minju untuk meminum obatnya.

"Makanya kalo dibilangin tuh jangan ngeyel. Kalo sakit gini siapa yang ngerasain, kamu kan. Buru tidur gih biar pusingnya ilang" nasihat Yujin setelah membantu Minju berbaring dikasurnya.

"Get well soon" ucapnya setelah mencium kening Minju.







Gausah maido.

JINJOO -ONESHOTWhere stories live. Discover now