13 [ Truth or Dare ]

826 152 9
                                    

Beberapa hari setelah UAS dilaksanakan, Mashiho meminta kami berempat untuk liburan bersama. Lumayan, liburan sebentar setelah hampir dua minggu lamanya UAS.

Kita berlima bakal camping bareng nggak jauh dari villa punya keluarga Mashiho. Jadi, keluarga Mashiho tuh punya villa di deket hutan, villa nya sekarang lagi dipakai sama orangtuanya sedangkan kita yang muda - muda bakal bikin tenda di luar. Karena selain seru, kita juga bebas mau tidur jam berapa aja hehe.

"Api unggun mau dibikin kapan nih ?" tanya Junkyu sambil bawa batang kayu yang lumayan banyak.

"Ntar aja kyu agak sorean" jawab Ryujin sambil beres - beres perlengkapan tenda.

Sekarang, gue dan Noa sedang menyiapkan bahan masakan. Kita mau bikin pesta daging dan minum cola. Gue memotong - motong daging dan Noa yang menusukkan daging - daging itu hingga jadi sate.

"WOY CUMI !"

Gue kaget mendengar teriakan Junkyu yang berakibat bukannya memotong daging, gue malah mengiris jari gue sendiri hingga berdarah.

Noa yang melihat tangan gue berdarah, langsung sigap mengambil air bersih dan kapas lalu membersihkan tangan gue setelahnya baru ia mengoleskan obat merah ke luka gue.

"M-makasih ya Noa" ucap gue ketika Noa selesai menempelkan plester ke luka gue. Noa senyum dan mengacak - acak rambut gue. Duuh jadi baper gini kan :""

"Hati - hati makanya cum. Ceroboh banget sih lo" ucap Junkyu yang tiba - tiba sudah berdiri di hadapan gue dengan membawa air mineral, kapas, kain kasa, dan obat merah. Ini bocah ngapain sih dateng - dateng ngerusuh doang.

"Ini kan gara - gara lo tadi teriak manggil gue !" jawab gue sambil menyentil jidat Junkyu.

"Kyu lo ngapain bawa air ?" tanya Noa sambil menunjuk air mineral yang dibawa oleh Junkyu.

"Oh ini mah gue haus jadi yaudah deh gue bawa air" jawab Junkyu sambil menunjukkan botol minumnya ke arah gue dan Noa.

"Terus ngapain bawa kapas sama kain kasa segala ?" tanya Noa lagi sambil menunjuk kapas dan kain kasa yang ada di tangan Junkyu

"Tadi tuh gue nyari tisu tapi gak ada, yang ada cuma kapas sama kain kasa jadi yaudah gue iket kapas nya pake kain kasa terus gue lap keringet gue" jawab Junkyu sambil mengelap keringatnya yang sebenernya tuh dia nggak keringetan sama sekali.

"Terus lo ngapain bawa obat merah ?" tanya gue dengan heran. Kenapa Junkyu bawa obat merah ?

"Ah bacot nanya mulu lo kek wartawan" ucap Junkyu sambil memasang eskpresi kesal nya terhadap gue.

"Lah apaansi anjir gue baru nanya sekali doang" bela gue dan bersiap berdiri buat ngajakin Junkyu ribut.

"Udah udah daripada berantem mending lo siapin aja kyu api unggunnya, lo istirahat aja ya Cumi biar nanti kerjaan lo diganti sama Ryujin" ucap Noa dengan tenang dan melerai kami berdua.

Gue mengangguk lesu meninggalkan Noa dan menatap tajam mata Junkyu. Coba aja kalo bukan karena Junkyu pasti gue udah punya waktu berdua lebih lama sama Noa !

***

Sekarang kita berlima duduk melingkar mengelilingi api unggun. Kita lagi bermain truth or dare dan sekarang Noa disuruh memilih antara truth or dare dan dia memilih truth.

"Ada orang yang lo sukain gak disini ?" tanya Junkyu sambil menatap Noa yang berada di sampingnya.

"Iya ada" jawab Noa sambil senyum dan melihat ke arah gue. Membuat pipi gue semakin merah, gue merasakan udara di sekitar gue semakin panas bukan dingin.

"Yok puter lagi botolnya !"

Mashiho pun memutar lagi botolnya dan sekarang botol itu mengarah ke Ryujin.

"Ryujin mau milih truth atau dare ?" tanya Mashiho. Ryujin tampak berpikir sebentar dan akhirnya memutuskan untuk memilih truth.

"Ada orang yang lo sukain gak disini ?" tanya gue ke Ryujin yang berada disamping gue.

Ryujin tampak berpikir sebentar kemudian dia tersenyum menatap gue dan menatap ke arah Junkyu.

"Iya ada" jawab Ryujin sambil malu - malu.

Kita semua pun sibuk bermain kembali. Malam itu, gue belum menyadari arti tatapan Ryujin. Sampai suatu hari nanti gue akan sadar bahwa tatapan Ryujin saat itu bukan untuk Junkyu dan tatapan Noa saat itu bukan untuk gue.

***

Tetangga [ Kim Junkyu ]Where stories live. Discover now