Tetangga [ Kim Junkyu ]

4 [ Love at the first sight ? ]

Hari sudah mulai sore dan gue masih tetap di kelas ditemani kelompok gue.

"Oke berarti fix ya sebelum kita berangkat, kita kumpul dulu di rumah Junkyu"

Kita semua ngangguk dengar ucapan Mashiho tadi. Setelah semuanya sepakat, kita pun pulang hingga tersisa hanya gue dan Junkyu. Disaat gue ingin pulang, tiba - tiba muncul kak Sungwoon yang berada di depan pintu.

"Cumi, udah selesai diskusi nya ? Ayo ke ruang OSIS"

Gue menatap kak Sungwoon dan Junkyu bergantian. Lah berarti nanti gue pulang sendiri dong ? Meskipun rumah gue deket dari sekolah tapi kan jalanan kalo malam serem apalagi banyak yang bilang kalo sekolah gue angker.

"Ajak si Junkyu juga gapapa. Yuk gece ditunggu sama yang lain soalnya"

Kak Sungwoon pun menarik tangan gue dan Junkyu untuk segera pergi ke ruang OSIS.

***

"Oke kalian sepakat yaa buat bantu OSIS untuk naruh sebentar sebagian peralatan camping di rumah kalian"

Gue dan Junkyu manggut - manggut dengerin ucapan kak Sungwoon. Mau nolak kan juga gabisa, gue masih murid baru.

"Yaudah nanti beberapa barang logistik yang besar titip di rumah Cumi sisanya nanti yang kecil - kecil di rumah Junkyu. Gapapa kan ?" tanya kak Wendy ke arah gue dan Junkyu. Kita berdua hanya menganggukan kepala, menyetujui pendapat kak Wendy.

"Nanti dibantu juga kok sama pak Kosim. Oke deh karena sekarang udah selesai, kalian boleh pulang" ucap kak Sungwoon yang nyuruh gue dan Junkyu untuk pulang.

Akhirnya, kita berdua pun pamit pulang meninggalkan kakak - kakak OSIS yang masih sibuk berdiskusi tentang acara camping.

"Cumi, gue main ke rumah lo ya. Rumah gue masih kosong, bunda pulangnya agak malem"

Gue hanya menganggukan kepala mendengar ucapan Junkyu tadi. Sebenarnya, semenjak kejadian Noa menaruh tangannya di pundak gue, gue sudah nggak fokus dengan berbagai hal.

"Cumi, lo kenapa sih hari ini ?" tanya Junkyu sambil menendang botol coca cola kosong di sepanjang jalan pulang.

"Hah ? Gue gapapa kok"

"Dibalik gapapa, pasti ada apa - apa"

Gue menghentikan langkah kaki gue sehingga membuat Junkyu juga menghentikan langkah kakinya.

"Kyu, lo percaya cinta pertama gak ?"

"Hah ? Love at the first sight maksud lo ?"

Gue menganggukan kepala gue dan Junkyu pun terlihat berpikir sebentar.

"Nggak sih kalo gue, menurut gue tuh rasa cinta pasti ada prosesnya. Emang kenapa lo nanya gituan ?" tanya Junkyu balik

Gue hanya menggelengkan kepala gue. Gue harus pastiin perasaan gue dulu saat ini. Apakah gue benar - benar suka sama Noa atau nggak.

***