28 [ Pacar ]

673 100 71
                                    

Hubungan gue dan Junkyu sepertinya benar-benar sudah berakhir. Kami tidak berinteraksi seperti dulu lagi, seakan-akan kami berdua tidak pernah mengenal satu sama lain. Ketika ada tugas yang mengharuskan kami berdua berkelompok, maka kami akan mengobrol seadanya.

Mashiho, Ryujin, dan Noa yang melihat ini tentu mengkhawatirkan kami. Mereka tidak menyangka bahwa hubungan persahabatan diantara gue dan Junkyu akan berakhir karena Junkyu memiliki kekasih.

Gue juga tidak berinteraksi sama sekali dengan Minju. Gue memilih untuk tidak berinteraksi dengan gadis yang berhasil merebut hati Junkyu itu. Gue nggak mau perasaan gue semakin sakit lagi.

Ting!

Suara notifikasi HP membuat gue melihat notifikasi yang ada di layar paling atas tersebut.

H-2 Junkyu Birthday! ❤

Perasaan gue semakin sakit kembali ketika mengingat bahwa ulang tahun Junkyu yang selalu dirayakan berdua dengan gue pasti tahun ini akan berbeda. Dia pasti akan merayakan ulang tahun berdua dengan pacarnya, bukan dengan gue.

Padahal momen-momen penting seperti ulang tahun kami berdua merupakan hal yang selalu ditunggu-tunggu karena ini merupakan hari dimana gue dan Junkyu bisa saling memberikan hadiah terbaik bagi satu sama lain.

Di ulang tahun Junkyu kali ini gue ingin memberikan dia kado sebuah jam tangan yang sudah gue tabung sejak tahun kemarin spesial untuk hari ulang tahunnya. Gue ingat dengan jelas bahwa Junkyu sangat menginginkan jam tangan itu, tapi mungkin sekarang jam tangan itu sudah nggak berarti apa-apa lagi untuk Junkyu.

***

H-1 Junkyu Birthday

Saat ini gue sedang berada di kelas, mengobrol dengan Hyunjin. Akhir-akhir ini memang Hyunjin suka menghampiri gue dan mengajak ngobrol berdua seperti ini. Dia selalu berusaha agar bisa memiliki waktu berdua saja dengan gue.

"Ehm! Guys minta perhatiannya dulu!" ucap Mashiho yang membuat satu kelas melihat ke arahnya.

"Jadi, Junkyu besok ulang tahun dan dia mau ngundang kalian semua buat datang ke acara ulang tahun dia. Nah ini undangannya gue bagiin ya" ucap Mashiho sambil membagikan undangan ulang tahun yang sudah diberikan nama tersebut.

"Si Junkyu kemana?" tanya Noa saat menerima undangan dari Mashiho.

Mashiho mengangkat bahunya, "Ke kelasnya Minju kali. Gatau juga gue" balasnya.

Sampailah akhirnya Mashiho di tempat gue dan Hyunjin saat ini. Ia memberikan undangan ulang tahun Junkyu kepada gue tetapi malah menatap ke arah Hyunjin. Tatapan Mashiho kepada Hyunjin terlihat sangat waspada dan sinis.

"Kenapa? Ada masalah sama gue?" tanya Hyunjin yang membuat Mashiho menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berlalu menyerahkan undangan kepada teman-teman yang lain.

***

Pukul 19.30

Selama di tempat les, gue tidak fokus karena memikirkan kado apa yang akan gue berikan kepada Junkyu. Dalam mencari kado untuk Junkyu, gue nggak sendiri. Gue akan ditemani oleh Hyunjin, yang saat ini sedang menunggu gue di parkiran tempat les. Setelah selesai les, gue segera menghampiri Hyunjin.

Sesampainya gue di tempat parkir les, gue melihat Hyunjin dengan pakaiannya yang simple tapi terlihat keren. Gue akui bahwa Hyunjin sangat tampan, nggak heran banyak teman-teman les yang melihat ke arah Hyunjin saat ini.

Gue pun segera berjalan ke arah Hyunjin dan menggenggam tangannya untuk berjalan cepat.

"Ayo cepet kita cari kadonya biar nggak kemaleman!"

***

Saat ini gue serta Hyunjin berada di sebuah toko jam tangan dan sudah berkali-kali tangan Hyunjin gue jadikan "tumbal" untuk menggunakan jam tangan, berusaha mencari model yang cocok kira-kira di tangan Junkyu.

Gue memutuskan membeli kado jam tangan bagi Junkyu, karena mau bagaimanapun itu merupakan kado yang sangat Junkyu inginkan walaupun saat ini sudah tidak berarti lagi untuk Junkyu.

"Hmm... ini aja kali ya? Cocok yang ini deh" ucap gue sambil melihat jam tangan yang saat ini sedang terpasang sempurna di tangan Hyunjin.

"Iya yang ini aja udah, mbak langsung bungkus ya. Maaf banget pacar saya milihnya kelamaan" balas Hyunjin sambil melepas jam tangan yang saat ini ia kenakan dan menyerahkan jam tangan tersebut kepada pegawai toko.

Gue seketika terdiam setelah mendengar kata "pacar" keluar dari mulut Hyunjin. Apa maksudnya?

"Kana! Kana! Kana!"

Seruan Hyunjin barusan membuat gue tersadar dari lamunan. Setelahnya gue melihat ke arah Hyunjin dan melihat ke arah apa yang sedang ditunjuk lelaki itu. Sebuah tempat photo booth.

"Ayo foto disitu nanti!"

***


Hari H Junkyu Birthday

Pagi hari ketika membuka jendela, gue bisa melihat betapa repotnya tetangga sebelah gue menyiapkan acara besar hari ini. Biasanya sejak pagi gue akan berada di rumah Junkyu dan membantu persiapan ulang tahun, tetapi tidak untuk yang satu ini. Gue terus menunggu di rumah sampai waktu malam hari tiba. Tepat acara ulang tahun Junkyu dimulai.

"Adek ayo turun! Ada nak Hyunjin di bawah! teriak Ibu gue dari lantai 1 yang membuat gue buru-buru turun menghampiri Hyunjin.

"Udah siap? Ayo ke rumah Junkyu" ajak Hyunjin sambil menggenggam tangan gue. Kita berdua pun berjalan bergandengan tangan menuju rumah Junkyu yang ternyata, justru mendapat perhatian dari teman-teman yang telah berkumpul disana.

"Itu si cumi udah pacaran sama Hyunjin?"

"Lah gue kira selama ini dia sama Junkyu"

"Gue kira dulu si cumi bakalan sama Noa taunya sama Hyunjin"

"Hah? Gue kira malah si cumi jomblo anjir!"

Berbagai pertanyaan muncul disaat teman-teman melihat gue dan Hyunjin bergandengan tangan. Termasuk Junkyu yang saat ini menatap kami berdua dengan heran.

"Lo ngapain kesini? Seinget gue, gue nggak mengundang lo kesini" tanya Junkyu sambil menatap Hyunjin dengan tatapan tidak suka.

"Emang gaboleh bawa pacar gue kesini?" tanya gue kepada Junkyu yang justru membuat lelaki itu menampilkan ekspresi bingung kepada gue.

"Dia..pacar lo...?"

"Iya, Hyunjin pacar gue sekarang. Kenapa? Kita gak boleh bawa pasangan kesini emangnya?"

Junkyu terdiam mendengar ucapan gue, setelahnya dia melepaskan genggaman tangan Hyunjin dan menarik gue keluar dari rumahnya.

"Kita harus bicara"

***

Tetangga [ Kim Junkyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang