[II] asylum | 97 Line

19; akhir

"masih kuat ga lo?" tanya yugyeom pada lisa yang kini kesusahan berjalan karena salju semakin tebal.

"bisa tenang aja," santai lisa sambil tersenyum.

"masih lama ga ya?" gumam yugyeom yang masih bisa didengar lisa.

"gyeom, mau tau satu hal ga?" yugyeom menoleh padanya, "kita ga bakal selamat."

"maksud lo?"

"sebentar lagi sejeong bakal nyamperin kita dan bunuh kita. cuma chaeyeon yang sekarang sedang lari ke jalanan yang selamat," lisa mengucapkan hal itu sembari tertunduk lemas.

"jangan ngaco deh lo!" kesal yugyeom.
"gue ga mungkin bohong! gue daritadi mau kasih tau ke lo, tapi gue ga enak soalnya lo keliatan bersemangat banget buat hidup," jelas lisa.

"lo tau kan gimana kita mati nanti? kita bisa ubah kematian itu supaya kita ga mati!" yugyeom berusaha meyakinkan lisa dengan mengguncang bahunya.

"kita ga bisa ngerubah takdir gitu aja. takdir kita sampai disini. biar chaeyeon yang melanjutkan balas dendam kita di permainan selanjutnya."

"maksud lo?"

"sejeong bakal maㅡ"

"wah wah wah! langsung dapat dua mangsa sekaligus. hai kalian, mau bermain denganku?"

seseorang memotong pembicaraan mereka sambil menepuk tangannya. mereka kompak melihat kesamping dan menemukan sejeong yang kini malah tertawa senang.

.

chaeyeon kini berusaha untuk lari secepat mungkin padahal kakinya sudah tidak kuat untuk berlari.

chaeyeon harus berusaha demi dirinya sendiri dan teman-temannya apalagi lisa membisikan sesuatu kepadanya.

"chaeyeon, lo selamat. lo yang bakal melanjutkan balas dendam kita di permainan selanjutnya"

permainan selanjutnya?

tidak. chaeyeon sudah lelah dengan permainan semacam ini. ia harus lolos darisini dan pergi sejauh mungkin hingga ke ujung dunia kalau bisa.

"jalan!" seru chaeyeon dengan muka lelah karena hampir seharian ia melewati hutan yang gelap dan dingin.

"mobil ayo lewat!!" gerutu chaeyeon sambil berlari ke arah jalanan tersebut.

namun naas, saat berada di tengah jalan ia tidak menoleh ke arah kiri padahal dari arah kiri ada sebuah mobil yang melaju cepat dan menabrak dirinya.

"yah kak, gimana ini kita nabrak orang!" gerutu seseorang dengan paras yang cantik.

"dasar bikin gara-gara aja. untung adik, kalau bukan gue udah buang lo ke jurang sana." balas seorang cowo dengan suara rendahnya.

.

salju yang tadinya putih berubah menjadi merah akibat darah yang berada dimana-mana.

lisa dengan muka yang berdarah-darah dan kakinya yang mungkin hampir putus.

yugyeom dengan telinga kanannya yang dipotong dan jari-jari tangan kirinya yang dipotong juga.

"ayo, ucapkan sepatah duapatah sebelum kematian kalian!" ucap sejeong sembari tersenyum senang.

"I don't fucking care. let's meet in the hell, little bastard!"

sejeong menghampiri yugyeom dan menamparnya, "i think i'm gonna sleep in heaven little boy!"

setelah itu, dia menghampiri lisa dan mengelus rambutnya, "mau berkata sesuatu?"

"lo bakal kalah. cepet pergi darisini sebelum lo ditangkap, dua mutant lo ini bakal mati di tangan kita!" lisa mengatakan itu sambil menatap tajam sejeong.

raut muka sejeong mulai berubah tapi ia segera menggantinya lagi, "cih. bunuh mereka sekarang juga!"

seorang mutant berjalan ke arah lisa sambil membawa sebuah kapak dan mengayunkannya ke arah lisa.

"akh!!!" lisa terduduk dengan kapak yang tertancap di perutnya namun dia juga melihat mutant di depannya yang sekarang terjatuh karena dia menancapkan sebilah pisau yang ia taruh di kantungnya.

"lisa?"

"gyeom ambil ini!" di tengah keadaannya yang sekarat, ia berhasil melemparkan pisaunya ke arah yugyeom.

yugyeom berlari ke arah mutant yang kini menembaknya dengan panah. beberapa panah kini menancap di bagian tubuh yugyeom hingga ia berdarah-darah.

"mati lo anjing!"

yugyeom berhasil menebas kepala mutan itu sebelum dia akhirnya terjatuh dan meninggal di samping mayat mutant itu.

"ck sialann!!" gerutu sejeong yang kini seorang diri dan berlari tak tentu arah.

lisa yang nafasnya mulai habis, tersenyum miris sebelum ia benar-benar pergi.

chaeyeon semoga berhasil. balaskan dendam kita!

Ini udah selesai ya guys!! Akhirnya!

Perlu bonchap ga nih?