17; fatal

2.2K 375 32
                                    

"Aishh lepasih tangan gue ju!" kesal mina sambil melepas cengkraman tangan yuju di pergelangan tangannya.

"Maaf" cicit yuju membuat mina mendengus kesal.

"Ju, lo apa-apaan sih? Gara-gara lo kita kepisah dari yang lain!"

"Terus kenapa kalau kepisah?"

"Anjir, ga ngerti juga ya lo?" gerutu mina. Ia kesal dengan sifat yuju yang sekarang.

"Ga ngerti apa gue?"

"LO EMANG GA NGERTI SEMUANYA!"

Yuju menatap sinis mina "GUE NGERTI SEMUANYA MIN! Lo mau bareng perempuan gila itu? Gue sih ogah"

"Dia ga gila ju! Dia cuma bisa nerawang masa depan doang dan itu harusnya bisa kita manfaatin!"

"Lo ga sadar apa min? Bisa jadi dia itu bawahan psikopat sejeong itu! Buktinya pas kita sama dia yang lain pada mati, ju! Bambam? Jihyo? Dokyeom? Lupa lo semua!?" yuju menatap mina penuh kebencian.

"Takdir ju, itu takdir!" balas mina dengan mata berkaca-kaca, "sekarang kita berdua gitu? Yakin kita bakal keluar dengan selamat?"

"Gue ga yakin yang pasti gue najis mati bareng dengan perempuan gila itu!"

"Oke terserah lo, cape gue berdebat" final mina sambil berjalan mendahului yuju.

Mereka berdua berjalan melalui lebatnya salju yang tiba-tiba turun. Mina yang terlihat gusar tidak menghiraukan panggilan yuju yang ingin mengajaknya ngobrol.

"Eh anjir!" umpat yuju saat ia menabrak badan mina yang tiba-tiba berhenti di depannya.

"Ju.."

"Apaan?" sewot yuju sembari mengusap keningnya yang terkena badan mina.

"Lo masih percaya sama gue kan?"

"Ya masihlah, min! Kita udah sahabatan berapa tahun sih? Dari sperma bokap gue belom masuk ke nyokap gue, kita udah sahabatan min" jelas yuju panjang lebar.

"Kita sahabatan sejak zigot anjir" cicit mina, "lo bisa pake ski kan?"

"Bisa. Eh bentar ski mana dulu nih?" tanya yuju.

"Ski buat di salju."

"Ga yakin sih gue" ujar yuju sambil mengigit kukunya.

"Sama aja kan ski di air sama di salju?" tanya mina sambil menoleh kepada yuju.

"Emang disini ada motor skinya?" bukannya menjawab, yuju menanyakan balik.

Mina menunjuk sebuah motor ski yang terletak tak jauh dari mereka, "itu, semoga bahan bakarnya masih ada"

Mereka berdua memutuskan untuk berjalan menghampiri motor ski tersebut, berharap semoga bahan bakarnya tidak habis.

"Ga habis min!" seru yuju sembari menepuk pundak mina penuh semangat.

Mina mendahului yuju untuk duduk di bagian belakang, "oke. Kali ini lo jadi supirnya ya, setelah 5 tahun gue jadi babu buat nyupirin lo doang. Gue percaya sama lo ju"

Yuju berdecih pelan lalu duduk di kursi depan, "you know me, right?"


























"Bangsat!"

"Eh anjir gue salah apa? Ga ngapa-ngapain dikatain bangsat!?" bingung yugyeom yang mendengar lisa mengumpat disebelahnya.

"Bukan buat lo bego!" gerutu lisa sembari mengacak-acak rambutnya, "ahhh sial!"

"Kenapa lagi siihh!?" tanya yugyeom.

"Kenapa mereka naik itu sih!?"

"Naik apaan? Naik kuda-kudaan?"

Lisa menatap tajam yugyeom, yang ditatap cuma nyengir doang.

"Ah, sial! Kenapa mina sama yuju malah naik itu sih?" cicit lisa kesal.

Ia kesal karena ia tidak bisa berbuat apa-apa. Bodoh karena membuat mereka terpencar.

"Terus masalahnya apa sama yuju dan mina?" tanya yugyeom penasaran.

"Gue bisa ngeliat, mereka mati sebentar lagi. Semoga penglihatan gue kali ini salah" gumam lisa yang membuat yugyeom makin kebingungan.

Ada yang masih nunggu book ini?

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Ada yang masih nunggu book ini?

Iya, aku gatau bakal balik lagi apa engga hehehe

[II] asylum | 97 LineTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon