3 | B a g a s k a r a

516 32 2
                                    

Tak peduli seberapa banyak yang menyukaimu, jika kamu inginnya denganku, mereka yang menyukaimu bisa apa?

Zara Humaira. Awalnya bukan tergolong siswi yang mendapat predikat famous walau banyak teman lelaki yang menyukai dirinya, juga bukan siswi yang mendapat julukan genius walau berbagai macam olimpiade bidang akademik selalu ia ikuti.

Zara lebih menyukai hidup yang biasa-biasa saja daripada memiliki ketenaran sehingga banyak orang yang mengenalnya. Karena makna 'tenar' di zaman sekarang ini adalah kepalsuan. Dimana tiba-tiba banyak orang yang ingin dekat dengannya hanya karena ketenaran yang dia punya. Dimana teman yang dulunya tidak pernah menemaninya di waktu sulit, tiba-tiba mereka datang di waktu senang hanya untuk berteman. Semuanya palsu, tidak ada ketulusan sedikit pun untuk diperlihatkan.

Zara tidak ingin famous, tenar, hits maupun apalah itu. Namun, ketika ia menyandang status sebagai kekasih dari Althaf Bagaskara membuat dirinya mau tidak mau dikenal oleh banyak orang dan famous secara mendadak. Bahkan dalam satu hari setelah Althaf menyatakan perasaan kepadanya membuat followers instagram cewek itu dibanjiri oleh beberapa pengikut baru. Meski sudah cukup lama ia menyandang status sebagai kekasih Althaf, tidak meruntuhkan jumlah followersnya meski ia ingin segera gulung tikar dari masa-masa famous.

***

Hari ini Zara sedang tidak ingin terlalu rajin berangkat ke sekolah, terbukti ia baru sampai di sekolah tepat saat bel masuk berbunyi nyaring di seisi koridor kelas 11. Koridor terlihat penuh oleh siswa-siswi yang tengah asik berkumpul di depan kelas sebelum jam pelajaran di mulai, sebagian dari mereka memperhatikan langkah Zara yang semakin mendekat, sebagian dari mereka juga menyapa setelah langkah Zara mulai memasuki segerombolan mereka.

"Pagi, Zara." Ini suara perempuan, Zara menoleh sekilas serta menampilkan senyum tipis untuknya.

"Berhubung online shop gue butuh endorse, lo mau gak jadi model endorse?" Ini suara perempuan lagi, Zara menoleh sekilas sebelum ia menggelengkan kepalanya tipis pertanda ia menolak permintaan teman perempuannya itu.

"Masih sama si kapten Althaf gak nih?" Ini suara lelaki. Zara tidak banyak merespon jika yang menyapanya adalah seorang lelaki. Bukan apa-apa, selain ia menjaga hati untuk Althaf, ia juga tidak nyaman mendapat sapaan hangat dari lelaki yang tak dikenalnya.

"Terus kalo masih sama Althaf kenapa? Mau lo tikung?" balas teman lelaki itu.

"Nggak sih, mau jadi selingkuhannya aja gue mah."

"Sama aja, bambang!"

Zara segera berlalu tanpa memperdulikan ocehan garing anak-anak kelas sebelah tersebut. Ketika ia memasuki kelas, suara bising seakan menjadi ucapan selamat datang baginya. Tidak heran kenapa banyak guru yang mengklaim jika kelas 11 IPA tahun ini berisik dan urak-urakan, sama sekali tidak mencerminkan sikap anak IPA.

"Zara! Sumpah demi apapun pacar lo nanti tanding?!" pekik Lea, salah seorang siswi di kelas 11 IPA 1 yang tergolong hobi mengincar cowok ganteng dari luar sekolah.

"Heh! Inget ya, Althaf itu punya Zara, jangan lo jadiin target dong, pacarnya temen sendiri ini," balas Nazla selaku teman satu bangku Zara.

Zara meletakkan tasnya di atas meja, selang tak berapa lama ia berjalan ke belakang kelas untuk mengambil minum dari galon yang sudah tersedia di berbagai kelas. "Terus kenapa kalo Al tanding?" tanyanya santai sebelum meneguk habis minumnya.

"Gue mau nonton dia, kasih semangat kek, kasih minuman dingin kek, kali aja gitu dia kesemsem sama gue," jawab Lea tak kalah santainya.

Jika sebagian perempuan marah jika temannya terang-terangan ingin menikung, Zara sama sekali tidak marah atas ucapan Lea yang terang-terangan itu. Tidak peduli seberapa banyak perempuan yang menyukai Althaf, jika lelaki itu maunya dengan Zara, mereka bisa apa.

BAGASKARAWhere stories live. Discover now