Promise | Pt. 6

665 49 1
                                    

Jam baru saja menunjukan pukul 6 pagi tetapi Ana sudah sibuk didapur membuat sarapan dan makanan yang akan ia bawa nanti ke kantor. Pagi ini ia membuat sarapan roti panggang,dengan scramble egg dan daging sapi asap porsi untuk 2 orang.

Ana berniat membawakan bosnya makan siang,sebagai bentuk rasa terima kasihnya karena sudah menolongnya kemarin malam. Ia sangat serius sekali saat memasak pagi ini tanpa disadari daddy nya diam diam sudah duduk dimeja makan.

"Sarapan apa kita hari ini An..??" sontak Ana terkejut hampir melempar spatula yang dipegangnya saat daddynya tiba tiba bertanya.

"Astaga... dad,kau mengagetkan ku saja.. Hampir saja spatula ini aku lempar..." ucapnya sesekali melihat daddynya dan kembali fokus membuat sarapan.

"Hahahaha...kau harus lihat ekspresimu nak ... Putriku ini sangat serius sekali memasak..." daddynya pun tertawa seraya menggoda putrinya itu.

"Kali ini aku buatkan sarapan roti panggang,scramble egg dan daging sapi asap...dan aku juga sudah membuatkan mu makan siang dad...jadi setelah kau pulang kerja kau bisa menghangatkannya sendiri.." tutur Ana.

Jamie menganggukan kepala tanda paham.." kau pulang jam berapa nanti An?jangan terlalu malam,kau tau sekarang ini makin banyak orang jahat dijalan.." peringatnya..

"Entahlah dad aku akan pastikan pulang cepat.. Aku akan mewakili Mr. Pearce bertemu dengan kliennya membahas soal bisnis nanti sore karena ia tidak bisa secara langsung bertemu..aku juga harus mengerjakan beberapa tugas dari Mr. Daniel..."

"Sepertinya kau sangat sibuk nak... Jaga kesehatanmu... Daddy tidak ingin kau sakit karena terlalu diforsir bekerja..." tatapnya tampak cemas.

"Tenang saja dad.. Mr.Pearce sangat memperhatikan karyawannya..lagipula aku akan diantar jemput oleh supir pribadinya sehingga aku tidak perlu naik bis lagi..Mr. Pearce bilang itu adalah salah satu fasilitas yang ia berikan untuk asisten pribadinya." ucapanya seraya menaruh piring berisi sarapan dimeja dan kotak bekal yang sudah siap untuk ayahnya makan siang nanti.

"Baiklah kalau begitu... Dad sangat berterima kasih dengan Mr.Pearce atasan mu itu...dan An...." ucapnya menggantung seraya menatap putrinya itu.
"Apa kau tidak pernah memeriksakan kondisimu lagi dengan Dr. Turner?....benarkan??Dr. Turner mengirim pesan pada dad kalau kau sudah tidak lagi berobat jalan untuk memeriksakan kondisimu?" tatapannya tetap mengarah pada putrinya itu dengan tatapan cemas.

"Mmm... Dad aku baik baik saja...aku sudah tidak merasakan sakit lagi dan aku masih tetap mengonsumsi obat pereda sakit itu dad... Mungkin lusa aku akan bertemu Dr. Turner ..daddy tidak perlu khawatir ya..." ucap Ana seraya menggenggam tangan daddynya di atas meja seakan meyakinkan ucapannya.

"Kau janji An?"

"Yes daddy.. I promise " dengan senyum manis terpatri diwajah cantiknya.

Lima belas menit setelah kepergian daddynya bekerja..tiba tiba Ana merasakan kepalanya terasa sangat sakit,tubuhnya sedikit goyah dan gemetar.. Tak lama tubuhnya lemas dan ia pun bergegas menuju wastafel kamar mandi...

Darah segar tiba tiba mengalir dihidungnya,Ana membuka keran membiarkan air mengalir di wastafel itu.. Ia menundukan kepala yang terasa sakit itu dan membiarkan darah dihidungnya keluar...

'Tidak.. Tidak jangan sekarang... Aku kuat,,Ana you're strong enough to fight this,yes you can Ana..you can ' Ana menyemangati dirinya sendiri seraya menatap dirinya dipantulan cermin wastafel. Ia selalu menutupi kesakitannya ini dari daddynya,Ana hanya tidak ingin daddynya merasa khawatir..

Setelah darah di hidungnya sudah berhenti keluar,ia pun mencuci wajahnya dan membuka kotak obat tidak jauh dari wastafel... Ana mengambil sebotol kecil obat pereda sakit khusus yang diberikan Dr. Turner padanya sebulan yang lalu,dan menenggaknya dengan air..ia coba memejamkan kedua matanya dan mencoba bernafas normal menertralisir rasa sakit itu agar hilang..

********

Hunter House Corp.
New Jersey, USA

"Wanita sialan...." makinya seraya melempar ponselnya di sofa.. Ken yang sedang membaca koran pun, yang melihat hal itu pun menoleh mematap heran sahabatnya itu..

"Kau kenapa Hunt?wanita sialan siapa yang kau maksud?"

"Karen McDevon.. Wanita sialan itu sepertinya mencoba memerasku dengan mengancam akan mengatakan pada media tentang keadaanku"

"Bagaimana bisa?dia tidak akan berani Hunt"

"Tentu saja ia berani...kau tau kekasihnya sekarang adalah Travis Anderson pemilik The Anderson Company.. Salah satu musuh bisnisku..ia bisa membayar mahal media untuk membuat berita tidak jelas itu... Apalagi Travis sialan itu memang menginginkan proyek propertiku di Maldives dan aku pernah menjanjikan pada Karen akan memberikan proyek itu padanya saat hari ulang tahunnya dan itu adalah besok..." ucapnya sedikit frustrasi.

"Kau bodoh Hunt..kenapa kau menjanjikan hal seperti itu dan pada akhirnya ia meninggalkanmu dan juga sekarang ia memerasmu..Lalu apa yang akan kau lakukan..?"

Hunter mengelus dagunya seraya berfikir "aku tidak masalah memberikan propertiku itu pada wanita itu,aku tidak akan jatuh miskin..dan seorang Hunter Pearce tidak akan pernah melanggar janjinya,Ken... Aku akan menghadiri pertunangan mereka lusa nanti..."

"Benarkah itu??ya ya aku tau kau seorang Hunter Pearce billionare cerdas tidak diragukan lagi... Baiklah kalau begitu lakukan apapun yang ingin kau lakukan Hunt... Kabari aku kalau kau butuh bantuan..."

Tak lama perbincangan mereka terhenti saat muncul wanita dengan setelan rok selutut berwarna coklat dan kemeja lengan panjang berwarna biru dengan balutan sweater oranye dserta rambut coklatnya yang tergerai...kedua pria itu menatap bersamaan kearah pintu..



To be continued....

Thank you for reading...
Brisma

CURSE OF LOVEWhere stories live. Discover now