Ia melangkahkan kakinya keluar kelas menuju kelas ipa2, ada perasaan gugup ketika dia sampai di depan kelas itu, rain pun menarik napas berusaha menghilangkan kegugupan itu.

Tokk,tokk,tokk

Rain pun mengetuk pintu itu, seketika semua murid mempokuskan pandangannya kearah rain, rain menatap kearah reza sekilas, pemandangan yang tak ingin dia liat, reza yang tertawa bersama naura, ah!! Ia benar benar harus menjauhinya, ia akan membiarkan sahabatnya bahagia bersama reza.

"Permisi" ucap rain.
Ia pun masuk dan menaruh buku itu di meja guru.

"Oh iya, terimakasih ya rain" ucap pa santos, rain pun hanya tersenyum sebagai jawaban.

Ia buru buru keluar dari kelas itu, ia tak ingin lama lama melihat semua itu, tanpa sadar sebutir air mata lolos jatuh dari pelupuk matanya.

Ia masuk kekelas dengan berlari, untung saja guru belum masuk, ia langsung memeluk alexa dan menangis.

Alexa yang mengerti keadaan rain pun hanya bisa membiarkannya menangis di pelukannya.

"Gue gak bisa xa,, gue gak bisaa!" lirih rain sambil menangis.

"Jangan kayak gini lah rain, loe harus dengerin penjelasannya dulu" ucap alexa sambil melepas pelukannya.

"Loe harus dengerin dia, ini pasti salah paham" ucap alexa.

"Percuma xa, mau dia jelasin juga, gue gak bisa deket lagi sama dia, ngeliat naura selalu bahagia bersama reza, membuat gue harus ngeikhlasin reza buat naura, gue gak bisa terus musuhan sama naura" ucap rain.

"Tapi loe gak bisa bohongin perasaan loe sendiri rain"

"Akan gue coba" lirih rain.

🍁🍁🍁

Sudah 2 hari rain menjaga jarak dengan reza, bahkan puluhan pesan dari reza pun ia abaikan.

Saat ini rain tengah mengerjakan soal latihan dari guru, karena bentar lagi akan diadakan penilaian akhir semester.

"Aduh xa ini caranya gimana sih gue lupa lagi" kesal rain, bagaimana tidak kesal? Hari ini ia mendapatkan puluhan soal untuk dikerjakan ditambah dengan rumus rumus, ah ia benci!

"Itu coba loe kali dulu 2 terus bagi 4 nanti di tambah hasil yang sebelumnya terus nanti loe bagi seratus, udah itu kali 10" ucap alexa tenang, dan rain hanya melongo, bahkan cara satu pun belum ia selesaikan, ia akui memang alexa sangat mahir dalam matematika.

Rain membanting pensil nya dengan kesal, ia tidak mengerti.

"Gue gak ngerti alexaaa" geram rain.

Alexa pun dengan sabar memberi tau rain cara caranya.

50 menit sudah akhirnya rain pun selesai mengerjakan soal soal yang ada dihadapannya

"Woyyy yang udah beres ngerjainnya kumpulin ke gue" teriak dimas sang ketua kelas.

Rain pun mengobrol dengan alexa dkk, masa bodo dengan orang orang yang merasa terganggu toh mereka juga udah selesai ngerjain soalnya.

"Terus ya, masa kemarin gue liat si asep ditendang kakinya sama si bella, gara gara bilang ketek si bella bau,kan ngakak" ucap clara dengan tertawa terbahak bahak

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang