Bonus!

1.3K 131 60
                                    

Pada penasaran yaaa saat Peter bilang mau punya dede lagi 😁

Lanjoootttt...

Peter masih bergelut dengan alat fisikanya di kamar seorang diri. Daddy nya sedang pergi bekerja sementara ia dirumah dengan Popps nya.

"Pekerjaan ini membuatku merasa haus!" Peter meninggalkan pekerjaannya dan mengambil minum didapur.

Saat di dapur ia melihat Poppsnya sedang memasak untuk Daddy saat pulang sebentar lagi.

"Popps. Kau pelu bantuan?" tawarnya.

"No.. Sebentar lagi selesai hanya tinggal menunggu sup nya matang."

"Ayah sudah keluar kantor belum?" tanyanya sambil menuang air minum.

"Sebentar lagi mungkin. Kau lanjutkan saja pekerjaan mu nak!"

"Aku tak yakin kau kerjakan ini sendiri Popps!"

"Kenapa?"

"Popps terlihat pucat, apa Popps sakit?" Peter khawatir.

"Hanya sedikit berat dari biasanya tapi aku bisa mengatasinya. Kau tak perlu khawatir." pintanya sambil mengelus pipi anaknya.

"Aku takut kau sakit!" wajahmu tak sesegar biasanya. Kau jangan memaksakan ini Popps, Daddy pasti akan menegurku karena tidak bisa menjagamu!"

"Anak yang baik. Aku tidak apa-apa Pete. Setelah ini aku berjanji akan beristirahat sebentar sebelum ayahmu pulang!" Tony masih bersikeras untuk mengatakan pada Peter bahwa ia tak apa apa. Peter hanya menangguk tetapi wajahnya terlihat begitu khawatir pada Poppsnya.
.
.
.
.

Semua makanan sudah siap di meja makan Tony selalu membuat masakan yang disukai 2 lelaki yang dicintainya. Dan untungnya kesukaan Steve tidak berbeda dengan Peter.

"Aku pulang." Steve sudah masuk kedalam rumah sambil mencari Tony dan anaknya, Peter tak lama Tony datang dan menyambutnya.

"Kau sudah pulang?" Tony mengambil bawaan Steve dan memeluknya begitu juga dengan Steve yang mencium kening Istri/suaminya ini. Ia melihat sesuatu yang aneh di wajah Tony.

"Tony... Apa kau baik-baik saja? Kau pucat!"

"No its ok... Kau ganti baju dulu....!"

"Tidak... Kau pasti sedang sakit!" Steve mendesak.

"Hanya sedikit lelah saja. Tapi aku benar-benar tidak apa apa aku akan beristirahat setelah makan."

"Kau harus bilang padaku jika kau kenapa-kenapa.. Aku tak mau sesuatu terjadi padamu!"

"Aku bukan anak bayi, Steve!"

"Kau memang selalu begitu." Steve menggeleng.

"Dad.. Kau sudah pulang?" peter turun dari kamarnya. Dan menghampiri Steve untuk memeluknya.

"Aku datang, son!" Steve memeluk nya dan mencium kepala anaknya ya bisa dibilang seperti ritual saat Steve sampai rumah, Tony hanya bahagia menatapnya. "Kau sedang melakukan apa saja saat aku bekerja?" tanya Steve pada anak laki-lakinya ini.

"Masih meneruskan praktikku.. Tinggal 1 minggublagi presentasi." Balas Peter.

"Kau harus bekerja keras, tapi kau harus atur istirahatmu dengan baik." nasehatnya Peter memberikan gerakan hormat dan Steve tertawa melihat kelakuan anaknya.

"Peter... Biarkan ayahmu berganti pakaian dan mandi.. Setelah itu kita makan makan!" pinta Tony.

"Baiklah.. Aku ke kamar dulu!" Tony pergi dari hadapan kedua orang tuanya.

Thank's For Everything Where stories live. Discover now