Bab. 7 Pertama Kalinya

103 24 5
                                    


Seusai bel tanda pulang berbunyi, Rina mengemasi barang-barangnya dan mengambil payung yang tadi diberikan oleh Kesya. Matahari siang ini benar-benar bersinar terik.

"Rin, duluan ya." Kesya berdiri dan melenggang menuju pintu kelas.

Rina mengangguk-angguk sambil melirik handphonenya, mana Reynard?

Setelah Kesya menghilang dari pintu, Reynard tiba dan berdiri di depan pintu kelas, melambaikan tangan ke arah Rina.

"Dapet payung di mana lu?" Reynard melirik payung yang dibawa Rina.

"Tau tuh si Kesya," jawab Rina malas, melihat cuaca yang begitu terik membuatnya enggan pergi ke lapangan.

"Jadi nonton gue latihan? Kok kayak lemes gitu. udah, pulang aja ya," Reynard mengelus pelan pundak Rina, gadis itu terlihat begitu letih.

"Ngga, gue ngga papa kok."

"Ya udah beli minum dulu ya," Reynard menarik lembut tangan Rina menuju kantin.

Mereka berdua, tampak serasi bukan?

"Rey!"

Reynard berbalik, mendapati Aldo yang sedang berlari tergopoh-gopoh ke arahnya.

"Pak Gunawan udah nyariin kita tadi tadi buat latihan," ucap Aldo cepat sambil mengatur napasnya.

"Lu duluan deh, gue mau ke kantin dulu, bentar aja."

"Sekarang! Gue ngga mau kena semprot pak Gunawan lagi," ucap Aldo bersungut-sungut.

"Udah deh, gue ke kantin sendirian aja, Al. Ntar gue nyusul ke sana kok." Rina melepaskan genggaman tangan Reynard dan tersenyum meyakinkan.

"Beneran?" Tanya Reynard bimbang.

"Yaelah, Rina bukan bocah, Rey. Udah bisa jalan sendirian, lu tenang aja." Aldo sudah tak sabaran, ditariknya tangan Reynard dengan setengah berlari.

Reynard mengalah dan memilih mengikuti Aldo, sesekali ia menoleh ke belakang memastikan Rina benar-benar sampai di kantin dengan selamat. Meskipun tubuh Rina pun tidak terlihat lagi.

"Kak Reynard!" Teriakan-teriakan itu mulai terdengar begitu Reynard memasuki lapangan.

Reynard mengganti seragam sekolahnya dengan kaos latihan basketnya. Di bawah terik matahari, Reynard berdiri dengan gagah, siap latihan.

"Liat, Kak Reynard keren banget," teriak salah satu perempuan yang duduk di bangku penonton.

"Dia bener-bener ganteng," sahut yang lain.

Rina menentang dua botol minuman dingin, tak lupa pula ia membuka payung untuk melindungi dirinya dari terik matahari. Ia berjalan melewati para perempuan yang tadi meneriaki Reynard dan kemudian memilih duduk di pojok sebelah kanan.

"Bukannya dia itu pacar kak Reynard, ya?" Terdengar beberapa bisikan setelah Rina melewati gerombolan mereka.

"Ngga tau juga sih, tapi sering liat mereka berdua."

Perempuan yang lain mengangguk mengiyakan, sejak Reynard masuk menjadi murid baru, ia memang sering terlihat bersama Rina.

Karin yang duduk tak jauh dari mereka menggeser duduknya, lebih mendekat.

"Ngomongin kak Reynard ya, sama siapa tadi, si Rina?"

Gerombolan tadi serempak menoleh, mengangguk mengiyakan.

"Kata siapa dia pacar kak Reynard, kak Rey bilang ngga kok." Karin berkata santai dengan muka angkuh.

"Lu contek-contekan sama kak Rey?" Salah satu dari mereka bertanya, tak percaya dengan ucapan Karin barusan.

Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang