TIDAK UNTUK KALAH

4.1K 235 5
                                    

Seluruh tamu Aland duduk menyantap makan malam mereka sambil menikmati udara pantai yang malam ini terasa lebih hangat dari biasanya.

Emma duduk disebelah Austin seperti biasa, tampaknya dia belum bisa berpisah dari Austin. Tapi Austin membiarkannya karena tidak ingin mempermalukan wanita itu.

Emma juga memperlakukan Austin dengan berlebihan, seakan-akan ingin memperlihatkan kepada semua orang apabila hubungan mereka baik-baik saja.

"Malam semua!".
Selena datang paling terlambat malam ini, dengan gaun malam berwarna hitam tanpa lengan, yang memperlihatkan bahunya yang putih.

"Malam Selena, kau cantik sekali malam ini".

"Terimakasih, Aland".

Selena mengambil tempat duduk diantara Nancy dan Natalie yang menatapnya mesum sejak pembicaraan mereka sore tadi.

"Mengapa kau terlambat?" Tanya Natalie penasaran.

"Archieles menelponku".

"Mengapa tak kau bawa kesini? Aku belum pernah melihatnya "

"Ada prof Han dan istrinya yang menjaga".

"Berarti dia aman".

"Iya"

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita berburu pria?"

Selena tersedak minumannya, Natalie dengan sopan menepuk-nepuk punggungnya. Seakan-akan kata-katanya tidak berdampak apa-apa.

Austin yang mendengar pembicaraan tak senonoh di meja makan melemparkan pandangan garang pada Natalie yang dibalas Natalie dengan pandangan menantang.

"Kau baik-baik saja?"

"Tidak.....Ya".

Percakapan ketiga sahabat itu turut menggelitik telinga Aland dan teman-temannya. Matanya menatap Selena yang masih berusaha menahan batuknya.

"Kalian bertiga tak perlu berburu, aku akan menyerahkan diri". Raymond tersenyum senang pada wanita-wanita cantik didepannya.

"Natalie saja dia masih single".

Nancy adu tos dengan Selena, membuat pria-pria tampan dimeja tertawa.

Nancy menyenggol tangan Selena yang memegang botol saus, membuat beberapa tetes saus itu tumpah didadanya.

"Oh maafkan aku. Aku tidak sengaja. Apa perlu lidah seorang pria membersihkannya?"

Pertanyaan nakal Nancy mendapat tatapan tajam dari Selena. Tapi tampaknya Nancy tetap cuek dan masih menggoda Selena. Dia memang sengaja melakukan itu padanya.

"Jika kau tidak membutuhkan seorang pria biasa, bagaimana dengan mulut sensual seorang CEO?" Lanjutnya lagi.

Mendengar pembicaraan Natalie dan Aland tadi sore tentang Austin Morgan yang sekarang lajang membuatnya berpikir untuk menjodohkan mereka berdua.

"Terimakasih atas tawarannya". Balas Selena ketus. Selena melap saus didadanya dengan jarinya, lalu membawanya kemulutnya dan mulai menjilatinya.

Pemandangan itu tidak luput dari perhatian Austin dan pria-pria yang duduk dimeja. Tidak peduli dengan kegemparan yang disebabkan olehnya, Selena tampak menikmati saus yang masih menempel di jari-jari nya

Austin menahan nafas melihat Selena melakukan tindakan yang begitu sensual. Jika seperti ini keadaannya, dialah yang akan kalah.

~~~>>>

"Aku tidak tau, wanita sibuk sepertimu akan datang?"
Emma melemparkan serangan pada Selena, membuat keempat pria dimeja tersadar dari khayalannya.

CINTA ITU PASTI KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang