PERMUSUHAN ITU ADA

3.5K 242 3
                                    

# GEDUNG M

Sial...aku sudah memasang alarm tetapi aku benar-benar tidak bisa bangun. Butuh berapa hari lagi atau berapa Minggu lagi supaya aku bisa menyesuaikan waktu di sini?

Aku memakai blazerku sambil mengigit roti strawberry dimulutku. Hanya makanan seperti ini yang bisa aku nikmati karena aku tidak bisa memasak.

Benar-benar sial hari ini, bahkan aku lupa memakai stokingku . Jangan sampai ada halangan lagi atau aku akan benar-benar di K-O Alexander.

"Kring... Kring"

"Daniel? Oh Terimakasih Tuhan".

" Aku akan turun, wait".

Aku berjalan terburu-buru menuju lift ketika aku menabrak tubuh yang sangat kokoh didepanku. Kali ini bukan cuma aku yang terhuyung ke belakang, tapi juga map ku ikut jatuh berantakan. Ah sungguh 3 x sial.

Tangan yang kuat segera menahanku supaya aku tidak terjatuh.

"Selamat Pagi"

Austin menatapku dari bawah ke atas seakan-akan menelanjangiku dengan matanya. Blazer yang berantakan, tas yang terselempang asal-asalan dengan mulut yang masih mengigit roti strawberry. Benar-benar tidak ada kesan seorang wanita profesional dari penampilanku.

"Kau bicara denganku?"

"Apa ada orang lain disini selain kau?"

"Ada".

"Siapa?"

"Kau".

"Maksudmu aku bicara pada diriku sendiri?"

"Mungkin saja, kegilaan bisa muncul tanpa ada tanda-tandanya"

"Terimakasih atas pengertiannya. Aku akan melakukan neurobehavior examination secepatnya".

"Apa itu?"

"Pemeriksaan fungsi otak".

"Oh tentu saja, aku lupa bahwa selain menjadi pengusaha kau juga lulusan kedokteran".

"Jika kau mau memeriksakan otakmu, aku akan merekomendasikan dokter spesialis neurologi yang bagus".

"Tidak terimakasih".

Lift berbunyi. Aku langsung masuk tanpa melihat Austin. Udara langsung terasa sangat panas ketika Austin masuk kedalam lift.

"Kenapa kau masuk?"

"Aku juga akan turun"

"Pakai lift berikutnya saja"

"Kau saja yang lakukan itu, aku tiba lebih dulu".

"Tidak mau".

"Bagus, karena aku juga tidak mau, jadi diamlah".

"Brengsek".

"Kau bicara padaku?"

"Tidak, mungkin ada gangguan pada pendengaranmu".

"Kau menantangku, Selena?"

"Apa ada hadiah jika aku menang?"

"Ada"

"Apa itu?"

Austin menekan tubuh Selena kedinding lift, tangan kirinya memegang kedua tangan Selena dan menguncinya diatas kepala.

Austin sudah tidak bisa menahannya lagi, dia harus mencium Selena. Ingin merasakan Selena lagi seperti dulu. Bibirnya dengan sangat pelan mendarat dibibir Selena yang lembut.

Selena tidak menunjukkan reaksi apapun atas ciumannya, tapi dia salah, dia mendengar Selena mengerang nikmat. Dan ciuman itu berubah total, menjadi ciuman lapar yang memabukkan.

CINTA ITU PASTI KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang