15

5 3 0
                                    

Ini salah.Ini bukan seharusnya.Aku bukan orang yang pantas.Pergi,ini hanya membuat sesak di hati.

🎈🎈🎈

"Menurut gue,lo keterlaluan,Ta.Anak orang lo baperin.Udah suka,terus ditinggalin,"
Azka memberi masukan.Sudah lama kelakuan Ata keterlaluan.

"Gue gak mau bahas ini lagi,Az.Gue butuh Irel buat jadi tameng biar Alana gak usulin idup gue lagi.Udah itu aja."

Beni menggelengkan kepalanya.Ata masih labil.Tidak memikirkan konsekwensinya nanti.Apalagi,dampak kemarahan Alana yang merembet pada kehidupan Irel nantinya.

Cafe semakin ramai.Sekolah dibubarkan lebih awal.30 menit lagi,anak voli dan anak basket akan dikumpulkan lagi di lapangan.Olimpiade antar sekolah,tinggal menghitung jari.

"Lo mungkin belum sadar dengan apa yang lo lakuin."
Beni akhirnya bersuara.

"Sadar?Sadar apa?"
Ata menaikan satu alis.Membenarkan posisi duduk agar lebih nyaman.

"Secara gak sadar,lo bakal nyakitin mereka pelan-pelan."

Ata menggeleng.Mencoba menampik apa yang barusan dibicarakan oleh Beni.Walau di dalam hatinya sendiri,ia tidak yakin.

"Gue nyakitin dari sisi mana?Gue gak main fisik sama mereka."

Azka masih terdiam.Beni bungkam.Enggan memberi pengertian lebih.Memikirkan kedua gadis itu saja membuat mereka pusing.Masa lalu yang mencoba kembali,Alana dan masa depan yang pura-pura,Irel.
Semua ini harus diluruskan.Agar Ata tegas memilih,mana yang dilepas dan dipertahankan.Walaupun ujung-ujungnya salah satu dari mereka,diberi hadiah sakit dari keputusan Ata nantinya.

"Alana.Cewek lo sebelum lo membuat Irel jadi pacar pura-pura lo.Dengan maksud jadi tameng biar hidup lo gak kena ganggu Alana lagi.Sesuai apa yang diceritakan lo selama pacaran sama Alana,yang gue tangkap dari sifatnya,dia anak yang gak mudah nyerah.Buktinya,dia mau capek-capek pindah sekolah buat bikin lo kembali lagi sama dia."
Ucap Beni.

Jeda.Tak ada yang membalas.Menunggu Beni merampungkan perkataanya.

"Dan sekarang,Irel.Gadis yang sempat kena masalah sama lo,lo libatin lagi sama masalah pribadi lo.Irel bakal jadi sorotan di sekolah kita.Hidupnya gak bakal tenang walau statusnya cuma pacar pura-pura.Dan Alana bakal lebih agresif mengingat dia udah punya saingan yang memiliki kedudukan lebih di hati lo walaupun lagi-lagi cuma pura-pura.Ta,ini memang kelihatan konyol bahas beginian.Tapi ini masalah hati.Gue cuma menasihati aja.Lepas sebelum mereka benar-benar jatuh dalam permainan lo.Atau mungkin aja,lo yang bakal kejebak sama permainan lo sendiri."

Azka menepuk pundak Ata.Memberi semangat lebih.Ketiganya mengambil jaket.Keluar cafe dengan keadaan yang tak jauh berbeda.

Kaku.Apalagi Ata,cowok itu seolah memikul beribu gunung dipundaknya.Rasa bersalah menyerang jiwanya.

Terkhusus untuk Irel.Cewek itu seharusnya tak terlibat lagi.Ata yang sering mengatakan 'banci' pada orang lain yang mengganggu perempuan,kini ia mempraktekkannya tanpa sengaja.Irel memang benar,otaknya untuk berfikir terlalu sempit.Dan kata stupid memang kata yang tepat untuk gelar barunya sekarang.

🎈🎈🎈

"Anjir,gak bisa gue biarin si Ata,rel.Lo terima aja waktu Ata ngumpanin lo sama mantannya.Mana Irel yang gue kenal?!Yang gak suka diperintah?!"

I Need YouWhere stories live. Discover now