Chapter 19

1.5K 118 10
                                    

Sekedar informasi:

Baca nya pake mode gelap ya. Ehe. 😚

***

Naruto menghela nafasnya panjang. Ia menunduk, melihat orang yang tengah bersimpuh didepannya. Bahu orang itu bergetar, keringat mengucur di punggung nya. Ia merasa tatapan tajam Naruto menembus punggung miliknya, seolah tatapan tersebut seperti belati yang tajam.

"Mohon maafkan saya." ia berkata dengan gemetar. "Saya tidak akan melakukannya lagi." lanjutnya.

Naruto memiliki bawahan bersenjata. Ia jarang memanggil mereka. Karena teman-teman nya adalah rekan terbaik miliknya dibanding bawahan yang hanya membantu Naruto mencari informasi. Segala aktivitas mereka selalu diawasi Naruto, pergerakan, bahkan yang mereka lakukan selalu di awasi. Dan sekarang, salah satu bawahannya mengkhianati nya.

"Saya tidak akan menyelundupkan narkoba tanpa izin anda dan saya tidak akan melakukan selundupan ilegal." ucap orang itu.

"Tidak bisa dimaafkan."

Lalu Naruto mengarahkan pistol itu kearah kepalanya.

Dorr

Satu tembakan terdengar. Darah memuncrat dari kepala orang itu. Naruto berbalik lalu menaruh kembali pistolnya di pinggangnya. Ia menatap Sasuke yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Lagi?" Sasuke bertanya.

Naruto mengangguk. "Ya. Suruh Sai dan Suigetsu untuk membersihkan ini. Dia hanyalah sebuah pion." jawabnya segera berlalu dari Sasuke.

Sementara Sasuke menghela nafas pendek. Ia mencium bau amis kemudian menjauh sedikit dan menelpon Sai. "Naruto menyuruh kau dan Sui untuk kemari, membereskan mayat."

"Dimana?" Sai bertanya.

"Di ruang penyiksaan."

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Setelah selesai membereskan mayat. Sai dan Suigetsu berjalan menuju ruangan Naruto. Sudah sekitar empat bulan setelah kejadian penculikan Karin. Mereka semua kembali seperti biasa. Membersihkan penyelundupan narkoba dan senjata ilegal yang terjadi di Yokohama. Lalu membantu polisi dan terakhir kembali ke pekerjaan normal.

"Kau sudah dengar kabar tentang perempuan itu?" Sai bertanya lebih dulu, mencairkan suasana dingin diantara mereka.

Suigetsu mengendikkan bahunya. "Entahlah. Hyuuga selalu bisa menyembunyikan informasi." jawab Suigetsu. "Aku masih tidak percaya, bahwa dia benar-benar Hyuuga." ungkapnya.

Sai menoleh sedikit. "Itu berarti, kau tahu bahwa ia adalah Hyuuga?" tanya nya.

Suigetsu menggelengkan kepalanya pelan. "Bukan. Aku tidak se-jeli Sasuke dan Kakashi sensei. Hanya saja, aku tidak percaya bahwa ia benar-benar Hyuuga. Gadis yang kurasa anggun, baik, dan sopan. Ternyata dia didalam lingkaran Hyuuga." jawabnya. Suigetsu lalu menoleh pada Sai. "Jangan mengatakan apapun yang berkaitan dengan Hyuuga pada Naruto. Ia bisa saja mengamuk atau bahkan sebaliknya, ia bisa saja mengurung diri karena cintanya begitu kelam."

Gangster Love Story #1 [END] [ON REVISI]Where stories live. Discover now