Chapter 04

2K 138 2
                                    

Untuk para pembaca, siapkan segelas teh atau susu atau kopi, dan siapkan biskuit atau kue atau snack. Silahkan duduk manis dan selamat membaca!

***

Naruto meminum kopi miliknya. Matanya menatap jauh keluar sana, perkotaan kelap-kelip serta keramaian kota selalu menjadi hal biasa bagi Naruto. Ia kemudian menghela nafas panjang lalu menyenderkan punggungnya. Kepalanya berdenyut pelan. Perlahan wajahnya memerah.

"Jalan-jalan? Astaga, dia pasti memikirkan hal yang aneh-aneh tentangku." Naruto membatin memikirkan seberapa bodohnya kelakuannya tadi.

Ia kemudian memukul kepalanya sendiri berulang kali sampai ia puas. Setelah itu Naruto menghela nafas panjang dan menangkup wajahnya, "Bodoh! Bodoh! Kau sungguh bodoh!" ia melirih nyaris berteriak kecil.

"Dobe, kau .., gila?"

Naruto masih duduk di kursinya, tanpa melakukan apapun, "Tidak, aku tidak gila, hanya sedikit bodoh." jawabnya pelan.

Setelah pertanyaannya terjawab, Sasuke kemudian duduk di kursi yang berdampingan dengan meja kecil, "Akhirnya kau sadar juga kalau kau bodoh." ujar Sasuke dengan polosnya.

"Teme..," ia memanggil.

Sasuke menoleh pelan, "Apa?" lalu menyahut kemudian menyenderkan punggungnya dan mendongkak menatap langit malam.

"Apa yang harus aku lakukan?" ia bergumam pelan.

"Kau memang mau apa?"

"Jalan-jalan."

Sasuke menyerengit, "Dengan siapa?"

"Miyazaki-san."

Sasuke langsung menatap Naruto kaget mengakibatkan suara yang sangat gaduh. Matanya melotot, lalu Naruto ikut menatapnya heran.

"Kau .., kenapa?" tanya Naruto.

Mata Sasuke menerawang jauh kearah Naruto. Entah apa yang ia tatap, tapi tatapannya begitu serius dan tajam, "Kau .., benar-benar!" ia kemudian berdecih lalu kembali duduk dengan tenang.

"Apa sih? Kau keberatan? Bukankah kau sudah punya Sakura ya?" tanya Naruto heran.

Sasuke mengacak-acak an surainya lalu menghela nafas panjang, "Terserah kau saja." setelah mengatakan itu, Sasuke berdiri lalu pergi dari sana, membuat Naruto menyerengit heran dengan tingkah nya.

Di luar kamar Naruto, Sasuke berjalan dengan sebal. Aura nya yang menusuk bahkan terasa oleh Sakura yang berjalan di belakangnya, tak sengaja ia melihat Sasuke yang habis keluar ruangan.

"Sa-Sasuke, kau kenapa?" tanya Sakura dengan heran.

Sasuke terhenti membuat Sakura ikut berhenti. Lelaki dengan surai hitam miliknya berbalik dan menatap Sakura tajam,  "Tidak apa-apa." setelah itu ia melanjutkan perjalanan nya.

"Ka-Kau bohong Sasuke!" Sakura menyeru, "Kita itu teman, bukankah seharusnya kau bercerita sesuatu kepada temanmu supaya masalah menjadi ringan?"

Sasuke berhenti, kalimat tadi sukses membuatnya berpikir dua kali untuk meringankan bebannya. Tanpa berbalik, ia berbicara, "Sebaiknya kita ke dapur."

Gadis musim semi itu mengangguk pelan lalu mengikuti Sasuke pergi. Dalam pikirannya bertanya-tanya, sebenarnya teman masa kecilnya itu kenapa? Sampai-sampai memasang wajah masam ketika keluar dari ruangan Naruto.

"Ini." suara gelas berdenting ketika tak sengaja Sasuke menubrukan gelas itu pada gelas miliknya

Sakura menunduk, menatap segelas kopi hangat yang baru saja Sasuke seduh, dengan perlahan ia mengangkatnya lalu meniupnya pelan, setelah cukup ia kemudian menguyupnya sekali lalu menaruh lagi diatas meja.

Gangster Love Story #1 [END] [ON REVISI]Where stories live. Discover now