Chapter 08

1.3K 112 1
                                    

Untuk para pembaca, siapkan segelas teh atau susu atau kopi, dan siapkan biskuit atau kue atau snack. Silahkan duduk manis dan selamat membaca!

***

"Onii-chan! Ombaknya besar- ah!" pekikan gadis kecil yang diguyur ombak serta gelakan tawa seorang anak laki-laki terdengar riang.

"Hahaha! Masa segitu saja tidak kuat! Kau payah Karin!" ya, seperti yang kalian bayangkan, dia adalah Uzumaki Naruto. Saat masih kecil.

Ingatan Karin terus memutar masa kecil nya. Masa-masa dimana ketika ia menjadi manusia paling kecil diantara manusia dewasa.

"Naru-chan! Karin-chan! Kemari sebentar sayang!" sekarang gantian. Kaa-chan kesayangan mereka memanggil dengan teriakan super nya.

"Ha'i Kaa-chaaaan!"

Naruto kemudian mengulurkan tangannya hendak membantu adiknya keluar dari air pantai. Dan dengan senang hati Karin menerima nya. Dilihatnya tangan Karin digenggam erat oleh Kakaknya. Ia bersemu merah, karena baru kali ini Kakaknya bertingkah seperti seorang Kakak sungguhan.

"Jangan lepaskan ya, nanti kau terbawa arus." ucap Naruto tanpa menoleh.

"He'em." Karin mengangguk pelan. Jujur saja, ia tidak dapat melihat jelas wajah Naruto, karena Karin tidak memakai kacamata.

"Araa~ benarkah? Wah kalau begitu aku bisa menjodohkan Naru-chan ku dengan Sakura-chan?"

"Tidak!" Naruto berteriak membuat orang disekitarnya tersentak kaget.

"Naru-chan?"

"Aku tidak mau di jodohkan! Lalu, Sakura kan temanku?! Dan dia menyukai Sasuke!"

Bum!

Bagaikan sebuah bom yang meledak. Sakura yang mendengar itu langsung berteriak.

"APA MAKSUDMU?! AKU TIDAK PERNAH BERKATA SEPERTI ITU!"

"PERNAH!"

"TIDAK!"

"PERNAAH!"

"TIDAAK!"

Ah sial. Kushina yang melihat itu langsung memukul kepala Naruto, anaknya sendiri.

"Sudahlah. Lebih baik makan semangka disana!"

"Mana?!"

"Disana, dekat Ayahmu."

"Ayo, Karin."

Seketika ingatan tentang pantai itu berhenti. Dan akhirnya kembali lagi ingatan yang berusaha Karin lupakan.

Brak!

Darah dari kepalanya mengucur deras. Saat itu Karin masih kecil. Ia menangis meraung-raung, dengan dua anak laki-laki di samping nya yang ikut berdarah namun tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan untuk menenangkan Karin saja, mereka tidak tahu harus bagaimana.

"KARIN!"

Duk!

"Jangan dekati adikku lagi!" Naruto mendorong salah satu anak laki-laki itu dengan dorongan yang keras.

"Hei!"

"Jangan dekati dia!" pekik Naruto pada salah satunya lagi.

"Sial kau! Memangnya kau siapa?!" anak laki-laki dengan rambut yang agak panjang itu hendak memukul Naruto namun di hentikan oleh temannya.

Gangster Love Story #1 [END] [ON REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang