Chapter 15

1.2K 111 3
                                    

Suara baling-baling helikopter membuat telinga nya sedikit pengang. Gadis bersurai indigo itu melihat kearah Kiba dan memutuskan untuk mendekatinya.

"Kiba. Seperti nya ada suara helikopter lain." kata Hinata tiba-tiba.

"Ya." tidak mengelak. Ia mengangguk menyetujui ucapan Hinata, "Hinata-sama. Bersiaplah. Kita akan meluncur."

Hinata menganggukan kepalanya. Ia mengedarkan pandangannya pada teman-teman nya, "Bersiap. Kita akan meluncur. Ingat? Sebagian turun kebawah dan sebagian lagi berada disini, menembaki musuh dari helikopter." kata Hinata tegas.

"Ya. Kami mengerti!"

"Bagus." ia tersenyum tipis, "Mari kita berdo'a. Supaya misi ini berjalan lancar. Dan tidak ada satupun yang gugur. Karena terluka saja sudah keberuntungan."

Mereka berdo'a, dipandu oleh Hinata. Lalu setelah itu mereka mulai mengambil senjata. Kemudian mereka semua memakai topeng untuk menutupi wajah mereka.

Hinata, dan Temari memakai topeng Kitsune. Sementara Shino, Lee, Juugo, dan Kiba memakai topeng Oni.

Tak lama kemudian, Hinata memakai tali yang diikat ke badannya untuk turun kebawah. Ia bersama Shino dan Lee akan turun menghadapi mereka dan membantu. Lalu yang tetap diatas adalah Temari, Juugo, dan Kiba selaku orang yang menguasai helikopter ini.

"Shino, Lee. Siap?" tanya Hinata pada keduanya.

Mereka berdua mengangguk, "Siap."

"Kiba. Turunkan lagi." perintah Hinata yang langsung dilakukan oleh Kiba.

Hinata menengok kebawah. Ia rasa sudah cukup untuk mereka turun, "Dalam hitungan ketiga kita akan turun." kata Hinata.

Lalu, ia menghitung. Dan di hitungan ketiga. Hinata, Shino, dan Lee turun kebawah. Hinata dapat mendengar suara tembakan beruntun yang tidak berhenti. Hinata mencoba membuat dirinya tenang. Ada Kurenai sensei dan Guy sensei diatas sana yang membantu. Juga Temari dan Juugo.

Semua temannya ada disini membantu Hinata.

"Hinata-sama?"

Hinata membuka talinya dengan cepat, "Shino, kau kedalam dan membantu. Jangan sampai mereka menyakitimu." perintah Hinata membuat Shino langsung kedalam, "Lee. Ikut bersamaku!"

"Baik! Hinata-sama!"

Sementara disisi lain. Yang sedang berjaga di luar, Gaara, Konkuro, Ino, dan Asuma melihat keatas langit. Ada satu tamu yang tidak di undang, ah tidak, dua. Ke dua helikopter dengan warna putih tidak dikenal itu mendekat kearah mereka.

"Bala bantuan lagi?!" pekik Ino cemas.

Asuma menggeleng ragu, "Tidak. Warna nya berbeda."

"Apa masalahnya dengan warna?!" Konkuro berceletuk.

"Lalu bagaimana kita bisa tahu kalau mereka musuh atau bukan?" tanya Gaara.

"Kalau mereka menembakimu. Berarti mereka musuh." Asuma menjawab santai. Kemudian ia menaruh rokok di mulutnya. Setelah itu Asuma mengisi amunisi pistolnya dan kembali menyerang.

"Baik!"

Hinata tahu, yang mana pihak musuh dan yang mana pihak Naruto. Ia tahu betul, dan dirinya tidak cemas akan hal itu. Karena teman-teman nya hampir semuanya mereka tahu siapa teman-teman Naruto. Mereka tahu wajah si sadis Sasuke, si pukulan mau Sakura, dingin nya Kakashi, Gaara yang cekatan, Sai yang bahkan tidak pernah membuang-buang waktu untuk berkenalan dengan musuh, Ino yang mudah mengelabui orang. Dan semuanya.

Musuh bertopeng hitam berada didepannya. Dengan cepat Hinata menembaki mereka semua. Lalu ia kemudian melirik ke samping. Musuh didekatnya membawa sebuah pisau. Hinata menembaknya tepat di kepalanya. Lalu ia beralih lagi kedepan. Ia melihat Naruto sedang menyerang langsung dengan mereka. Tanpa sebuah senjata.

Gangster Love Story #1 [END] [ON REVISI]Where stories live. Discover now