Bagian Dua Puluh Lima

14.7K 590 17
                                    

Dira lari keluar rumah dengan air mata yang berlinang, sekarang ia harus kuat. Harus bisa mengambil keputusan yang tepat. Ia tidak bisa diperlakukan begini terus oleh Hafiz.

Sekarang dia bingung harus pergi kemana, karena Sasha sedang marah padanya. Jika kerumah ibu itu tidak mungkin, mungkin ibunya akan bertanya-tanya mengapa ia ada disini.

Tapi, yang ia fikirkan sekarang adalah harus pergi sejauh mungkin dan menjauh dari suaminya. Dijalan ia terlihat seperti wanita yang sedang putus cinta, namun ia tidak peduli dengan itu, karena tidak ada yang tahu bagaimana hatinya sangat hancur saat ini.

Akhirnya Dira behenti di sebuah halte, ia tidak terlalu lelah, namun ia harus memikirkan sang buah hati yang harus ia jaga.

"Nak sabar ya, ini ujian dari Allah. Mungkin sebentar lagi kita akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya," ucap Dira sambil mengusap perutnya yang sudah lumayan besar.

Dira mengusap air matanya. "Kuatkan bunda ya sayang, hanya kamu yang bunda punya saat ini," sambung Dira.

Dira teringat Hafiz lagi, begitu banyak luka yang Hafiz torehkan untuk dirinya. Dira sudah tidak kuat lagi dengan semua ini, ia hanya ingin satu, yakni perpisahan.

Jika masalah ayah untuk sang buah hati, ia akaj berusaha menjadi ibu sekaligus ayah untuk anaknya.

Sekarang Dira harus meminta maaf pada Sasha, karena tadi ia sangat keterlaluan pada Sasha. Dira segera melangkahkan kakinya kerumah Sasha.

Tok-tok-tok

Dita mengetuk rumah Sasha, ia berharap Sasha ada di rumahnya dan memaafkannya.  Tak berapa lama pintu rumah terbuka, terlihat lah Sasha disana.

"Sha," ucap Dira lirih

"Ada apa lo kesini? Masih butuh gue?" Sasha terlihat marah, ucapannya pun begitu sinis.

"Gue mau minta maaf sama lo, maaf banget gue udah ngomong yang ga pantes ke lo. Gue merasa bersalah banget, maafin gue ya Sha," ucap Dira dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

"Minta maaf lo bilang? Maaf Dir, ucapan lo waktu itu masih membekas dihati gue. Susah buat maafin lo," ucap Sasha tajam

"Gue tau gue salah, maka dari itu gue minta maaf sedalam-dalamnya sama lo," ucap Dira tulus.

"Gak segampang itu Dir, lo udah bilang sama gue kalo gue gak boleh ikut campur lagi urusan lo, dan sekarang gue bakalan lakuin itu," ucap Sasha

"Maaf Sha, maaf. Waktu itu gue khilaf, setiap manusia pasti ada salah dan Khilaf kan Sha? Tuhan aja maha pemaaf, masa kamu sebagai hambanya ngga bisa memaafkan?"

"Sayangnya gue bukan Tuhan yang bisa memaafkan semua dosa umatnya, gue hanya manusia biasa yang gak bisa memaafkan orang gitu aja," ucap Sasha

"Tapi Sha, sekarang keputusan gue udah bulat. Gue bakalan ngelepas Hafiz, jadi maafin gue ya Sha. Gue mohon," ucap Dira mencoba menjelaskan.

"Ohh jadi gara-gara lo mau cerai, terus lo balik lagi ke gue? Maaf Dir, gue bukan sisir yang lo pake, terus lo lupa nyimpen dimana? Dan masalah lo mau cerai sama Hafiz, gue gak perduli. Kan gue masih kecil yang gabisa ikut campur urusan orang dewasa," ucap Sasha

"Yaudah Sha, kalo sekarang lo belum bisa maafin gue, gue bakalan balik lagi dan terus minta maaf sama lo sampai lo maafin gue," ucap Dira pantang menyerah.

"Terserah lo, yang pasti mungkin lama buat gue maafin lo," ucap Sasha tajam

Buk

Sasha menutup pintu rumah dengan keras, sampai Dira terlonjak kaget. Dira hanya bisa mengelus dadanya sambil mengucap istighfar.

Dira melangkahkan kaki keluar rumah Sasha, ini semua salahnya. Ia malah memilih Hafiz yang tega menyakitinya dibandingkan Sasha yang selalu ada untuknya.

Disaat Dira seperti ini, tidak ada yang menemaninya, tidak ada yang mendengarkan curhatannya, tidak ada yang memberikan semangat padanya, selain Tuhan semesta alam.

Disini posisi Dira seperti pemeran antagonis yang dijauhi oleh orang-orang yang di sakitinya. Padahal fakta yang ada ialah kebalikannya.

Tbc:)

Selamat siang,

Terima kasih buat semua yang udah baca cerita aku dan udah ngasih vote dan komen, semoga gak bosen ya sama cerita aku:). Jangan lupa vote, komen🤗. Jika tidak suka, tidak usah dibaca🙏🤗

Maaf jika cerita aku tidak menarik, dan sangat membosankan🙏 karena aku masih belajar:)

InsyaAllah hari ini aku bakalan double update, tapi kemungkinan sore atau malam. Tunggu kelanjutannya🤗

Serpihan Hati (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora