2

357 17 2
                                    

Disclaimer : Semua Cast atau tokoh dalam cerita ini milik Tuhan, Agensi dan keluarganya. Mereka bukan milik kita sepenuhnya, kita hanya penggemar mereka. Jadi jangan tersinggung akan sikap atau adegan para Cast dalam cerita.

_________________________________________

Ruang 102

Kriet

Suara pintu terbuka, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun kini masuk ke dalam ruang VIP di Seoul Hospital. Dilihatnya gadis kecil di atas ranjang rumah sakit, terpasang infus dan memakai masker oksigen. Helaan nafas panjang di buat olehnya,

"Sudah setahun kau koma, padahal dokter bilang kau akan segera sadar dalam kurun waktu 1 minggu tapi ini apa Yura? Kumohon  ... bangunlah, jika Yura sayang tidak bangun dalam waktu 2 hari maka alat-alat media akan di lepas. Kumohon bangunlah!" lirih Yeonjun kecil namun, tiba-tiba saja tangan Yura bergerak.

"Dokter!" teriakan Yeonjun menggema di seluruh koridor rumah sakit.

10 Tahun berlalu

Kring ...

Kring ...

Kring ...

Suara alarm kini memenuhi sebuah kamar bernuansa dark night atau hitam kelam itu.

[ Ilustrasi gambar ada di atas, bayangkan saja ity kamar Yura dengan nuansa dark knight atau hitam kelam ]

Seorang gadis remaja tengah tidur dengan damai tanpa terganggu dengan suara alarm yang menggangu. Pintu kamar dibuka, seorang pria dengan wajah tampan bagai dewa yunani masuk, aroma stowberry menyeruak indra penciuman miliknya. Aroma memabukkan khas milik putri semata wayangnya,

"Yura sayang, ayo bangun." tutur pria itu lembut,

"Sebentar lagi Appa Jin ... "

"Ayo bangun sayang, nanti kamu terlambat ke sekolah loh, bukannya ini hari pertama kamu, hm?" bujuk Jin dan sukses membuat gadis remaja itu terbangun dari tidurnya yang indah.

"Ayo, bangun, rapikan tempat tidurmu dan mandi. Setelah itu turun ke bawah untuk sarapan bersama dan satu hal lagi. Kau yakin tak ingin mengubah warna kamarmu?" Ucapan Jin sukses membuat Yura sadar sepenuhnya, tatapan tajam ia buat, sangat tajam melebihi milik Min Yoongi. Tatapan itu membuat Jin meringis, seandainya kejadian di masa lalu tidak membuatnya seperti ini pasti ia akan seperti gadis remaja pada umumnya.

"Appa sudah tau bukan,  dark, hitam atau sesuatu yang gelap adalah warna kesukaan Yura? Jika sudah tahu, tak perlu Appa bertanya lagi." ketus Yura dan langsung menuju kamar mandi untuk ritual singkat,

"Huft  ... kau harus sabar Jin, worldwide handsome sepertimu harus sabar menghadapi sifat Yura." gumam Jin kepada dirinya sendiri.

10 menit kemudian, Yura sudah selalu bersiap. Kini tinggal memakai dasi yang serasi dengan seragamnya dan woala! Kini ia terlihat sangat manis dan bukannya misterius. Well, tak apa toh, ia akan memakai hodie black akpokadot atau black original miliknya. 

"I love black, it's beautiful!" tutur Yura girang melihat warna hitam. Ia sangat menyukai warna hitam dan tak takut apapun, ia juga pandai karate. Soal pesona? Hohoho, jangan ditanya. Kelima kakaknya most wanted di sekolahnya dan dirinya? Tentu sama, banyak adik kelas, teman kelas dan kakak kelas yang menyukai dan fans fanatik terhadapnya. Ya, Han Yura seorang gadis dengan paras yang tak bisa dikatakan jelek. Bahkan semua kerabat Yura semuanya cantik-cantik dan tampan-tampan. Ayahnya? Hahah, semua siswi di KIMJEON SENIOR HIGH SCHOOL akan pingsan ketika melihat ketujuh pemilik sekolah yang ia tempati. Otomatis dirinya adalah akan mewarisi sekolahnya yang merupakan salah satu cabang usaha milik keluarganya. Ayahnya, para  Bangathan memiliki banyak aset dan perusahaan serta usaha dimana-mana, bukan hanya di Seoul namun di seluruh dunia. Baru-baru mereka membuat 16 restoran elit dan 22 rumah sakit di Paris, Norwegia, Brazil, dan Swedia.

"Yura!" sebuah teriakan menjamah telinga Yura, sang empu hanya mendesis. Teriakan itu milik salah satu kakaknya yang narsis, sama seperti salah satu Appanya.

"Yura! Apakah kau melihat topiku? Ketampananku akan berkurang tanpa topi itu ... hey, Yura apa kau tak mendengar perkata--"

BRUK!

"Anju, sakit mukaku yang tampan melebihi Appa Jin ini!" histeris Kai kakaknya yang narsis mengikuti Jeon Jungkook. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya bukan?

"Punya mata dipakai, jangan taruh di dengkul, Oppaku tersayang." tutur Yura pedas sangat pedas sampai Taehyun dan Soobin yang di dekat mereka meringis.

"Punya adik gini amat ya?" lirih Kai sedangkan Yura hanya menatapnya datar dan berlalu.

"Anak siapa sih dia hyung?" tanya Kai kepada Soobin yang dibalas gelengan, sedangkan Taehyun hanya mengangkat bahunya acuh dan kemudian mereka bertiga turun kebawah untuk sarapan bersama.

"Ohayo Yura!" sapa Taehyung dengan senyuman dan dibalas anggukan oleh Yura.

PLAK!

"Hei, kenapa aku dipukul?" tutur Taehyung kesal kepalanya di jitak oleh Jimin tanpa sebab.

"Kenapa kau memakai bahasa Jepang?" tanya Jimin dengan tatapan intimidasi.

"Terserah Tae dong Hyung!" tutur Tae tak terima dan itu membuat hawa dingin si sudut ruangan mulai tertangkap indra keenam mereka. Loh?

"Ah, Yoongi-hyung. Sejak kapan ada di sini?" mampos. Kalimat yang Taehyung lontarkan membuat Min Yoongi tersenyum miring sedangkan yang lainnya hanya bisa  diam kecuali Yura.

"Kalian--" belum sempat Yoongi menyelesaikan ucapannya Yura sudah terlebih dahulu mengeliminasi Min Yoongi. Membuat Yoongi tak berkutik,

"Kalau mau makan, ya makan, bukan mengoceh tak berguna atas kesalahan orang lain." tutur Yura pedas, well tak terlalu pedas sih.

Kini semuanya sibuk makan bersama. Nampak hening dan tenang tanpa adanya ganguan hingga akhirnya kebiasaan aneh Kim Taehyung salah satu Appa Han Yura dilakukannya.

Prang!

Suara piring pecah terdengar di ruang makan, membuat semuanya menatap iba piring yang di pecahkan Taehyung. Kebiasaan aneh Taehyung adalah sehabis makan mau piringnya mahal atau tidak pasti akan di pecahkan oleh nya, kecuali itu adalah piring lemitid edition milik Kim Seok Jin. Taehyung tak mau mencari masalah dengan Seok Jin, ia masih sayang nyawa dan tak mau kepalanya di jadikan menu utama makan malam dalam kuah soup nantinya. Uhh, membayangkannya saja membuat Taehyung bergidik ngeri, terlebih tatapan intimidasi yang di berikan oleh Namjoon. Tunggu, Namjoon? Oh, tidak.

"KIM TAEHYUNG, KAU TAHU SEBERAPA MAHAL PIRING INI?!" teriakan mahabrata eh maha dasyat milik Namjoon  menggema di seluruh penjuru rumah. Soobin, Yura, Kai, Taehyun, Yeonjun dan Beomgyu langsung bergegas ke garasi untuk segera berangkat ke sekolah sebelum terkena imbasnya. Wait, bagaimana dengan uang jajan? Hahah, tenang tinggal chat ke Appa Hoseok tentang uang jajan dan pasti akan langsung di kirim ke Black Card milik mereka. Yups, masing-masing dari mereka memiliki Black Card agar bisa belanja sepuasnya.

Brum

Brum

Mobil sport milik Beomgyu dan Kai berbunyi. Sedangkan Yura, Soobin, Taehyun  dan Yeonjun? Ohohoho, mereka mengunakan motor sport keluaran terbaru. Hihihi, balapan anak-anak kaya akan dimulai. Tetapi, sifat Soobin dan lainnya akan berubah 100° di sekolah. Why? Karena mereka harus menjaga Yura adik kesayangan mereka dari buaya darat jadi-jadian di sekolah milik mereka.

"Time for go to school, my beloved brother's!" tutur Yura sembari mengenakan helmnya dengan tersenyum miring dan mulai menstarter motornya diikuti yang lainnya sembari membalas senyuman miring Yura.

"Let's begin the racing, sister!" sinis Yeonjun dan mereka memulai balapannya.

TBC -

BAD APPA [ HIATUS ] 🔞Where stories live. Discover now