1

573 23 3
                                    

Matahari menjulang tinggi, sinarnya menyengat siapapun yang berlalu lalang di cuaca ekstrim seperti ini. Seorang gadis tengah duduk di bangku taman kanak-kanak menunggu kakak-kakaknya menjemput.

Sembari bermain di ayunan yang terletak di bawah pohon teduh, ia menunggu. Pandangannya lurus kedepan, bisa ia lihat gerbang sekolah para kakak-kakaknya. Tentu saja sekolah kakak-kakaknya bersebelahan dengan Taman Kanak-kanak. Jika saja ia bisa masuk, maka sedari tadi ia akan masuk, hanya saja saat ini kakak-kakaknya tengah Ujian Kenaikan Kelas jadi tak bisa sembarangan orang masuk.

"Apa sekolah dasar itu sulit ya?" gumamnya.

Kring

Kring

"Yeaaaah!"

Gemuruh riuh suara anak-anak SD bertepatan dengan bel pulang sekolah telah berbunyi. Berbondong-bondong anak sekolah dasar keluar dan memenuhi gerbang.

Han Yura melihat terus ke arah gerbang sekolah kakak-kakaknya dan mencari sosok imut kakak-kakaknya. Namun, ia tak menemukannya. Ya, anak TKK yang sedari tadi menunggu itu adalah Han Yura.

"Sudah lama menunggunya?" sebuah suara imut khas anak-anak menginterupsi  indra pendengaran Han Yura.

"Kakak!" pekik Yura kegirangan dan langsung memeluk kakak-kakaknya ralat! Salah satu kakaknya bukan semua kakak-kakaknya.

"Soobin ayo kita pulang, lihat Appa Hoseok sudah menunggu kita." tutur Taehyun kepada Soobin yang dimeluk Yura.

"Ayo Yura, kita pulang!" tegas Kai membuat Yura mengganguk patuh dan segera menuju mobil. Lebih tetapnya sambil berlari ke arah Jung Hoseok sang ayah yang periang.

Namun, kelima manusia berjenis kelamin laki-laki itu tak sadar akan bahaya yang mendekat, hingga akhirnya Beomgyu sadar akan bahaya itu.

"Yura, awas!" teriak Beo yang menyadari adanya mobil yang kehilangan kendali di sekitar jalanan.

Kriet ...

Tin

Tin

BRAK!

"YURAA!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SEOUL HOSPITAL

"RUANG GAWAT DARURAT"

Sedari tadi Soobin, Kai, Beomgyu, Taehyun, dan Yeonjun menangis tak henti-hentinya. Kim Taehyung sang Appa mencoba menenangkan mereka namun air mata mereka tak kunjung henti. Sedangkan Min Yoongi, Kim Namjoon, Jeon Jungkook, Kim Seok Jin, Park Jimin  dan Jung Hoseok sudah sangat khawatir dah keringat dingin. Kecuali Min Yoongi ia hanya menampilkan wajah datar walau hatinya sangat khawatir.

Lampu hijau di matikan, beberapa dokter mulai keluar dari ruang gawat darurat. Seluruh keluarga Yura berbondong-bondong menanyakan kabar Yura kepada dokter.

"Bagaimana kondisi Yura dok?" kali ini Namjoon yang bersuara sedangkan yang lainnya menajamkan pendengaran agar bisa mendengar kondisi Yura.

"Kondisi pasien pada awalnya kritis akibat benturan keras di punggungnya dimana itu bisa menyebabkan kelumpuhan. Kepalanya juga mengalami pendarahan tetapi, semua itu berhasil di lewati ... " dokter menjeda sejenak

"Syukurlah," ucap semua yang berada disitu.

"Hanya saja, pasien mengalami koma ringan." Ucapan dokter yang baru saja di lontarkan membuat mereka bagai di  timpa beton yang amat berat. Han Yura gadis kecil mereka mengalami hal seperti ini  di masa kecilnya? Sungguh tak terbayang oleh mereka semua, bagaimana pendapat Ibunya nanti?

"Ini terlalu berat untuk Yura alami hyung ...," lirih Jungkook yang termuda di antara mereka. Sedangkan yang lain hanya bisa menunduk, hingga suara Soobin membuat mereka bertekat tak akan lengah lagi dalam menjaga Yura.

"Soobin hiks ... tak mau hiks ... Yura, seperti ini lagi hiks ... Soobin akan selalu menjaga Yura hiks ... Yura pertama Soobin hiks ... " perkataan Soobin disetujui oleh yang lain lewat batin dan kini satu persatu dari mereka mulai  memasuki ruang rawat milik Yura. Tentunya kamar itu VIP jadi besar dan muat untuk mereka semua.

Han Yura mengalami koma ringan atau koma sementara mungkin 3-4 hari atau bisa 1 minggu. Semua tergantung dari kondisi tubuh Yura dan apakah Yura mau untuk membuka matanya.

"Kenapa disini gelap? Appa ... Oppa, kalian dimana? Yura takut sendirian disini hiks ... tolong Yura, hiks ...."

BAD APPA [ HIATUS ] 🔞Where stories live. Discover now