19.Nafas dan Cinta

2.4K 99 28
                                    

" Ada banyak cinta yang datang silih berganti tetapi entah kenapa aku merasa hanya ada satu rumah dan satu hati yang paling nyaman untukku singgahi."

A whole new World - ost Disney Aladin💃

***

30 menit berlalu , Naca telah berputar-putar tak jelas . Menabrak berbagai macam tumbuhan . Ia memilih terjatuh di tanah . Entahlah , hutan ini termasuk hutan yang cukup besar . Ia masih belum bisa keluar .

Naca mendongakkan kepalanya keatas , langit mulai berubah warna , menghitam . Sepertinya sebentar lagi hujan akan turun . Naca menghela berat . Ia memijat pelipisnya .

Saat itu juga ia mengingat satu moment antara dirinya dengan Lala .

" lo tau kan disetiap bumi perkemahan yang dekat sama hutan . Pasti ada hewan buas atau ular berbisa ! Gue jadi serem sendiri deh . Merinding gini ! " ucap Lala ketika sedang mencari kayu bakar disisi barat bumi perkemahan bersama Naca .

" Tau kali ! Gue bukan anak play group yang harus dikasih tau soal beginian ." Jawab Naca ketus .

" sialan lo ! Udah baik gue cerita gini . Biar lo bisa lebih hati-hati , nggak ada yang tau kan ? "

" maksud lo ?"

" iya maksud gue .. gak ada yang tau kan kalau salah satu dari kita bakal ada yang dimakan hewan buas gitu ??" jelas Lala .

Naca melirik kearah lala ," Apaan sihh Laaa ! makan nih kayu bakar ! Lo kalau doa suka gaada akhlak ya ! Ngapain juga kita bakal ketengah-tengah hutan ." Ucapnya kesal sambil menyodorkan batang kayu yang ia pungut 5 detik yang lalu .

" masang badan namanya !! "

" serah lo deh , susah diomongin sama yang lebih tua ! " cerca lala kesal , ia berlari meninggalkan Naca yang masih membersihkan tanah yang menempel-nempel ditelapak tangannya .

" lebih sebulan doang lo bangga ?! Tua dasar !!"
Teriak Naca kesal , ia berlari mengejar Lala .

Ia memejamkan matanya , meresapi situasi apa yang telah terjadi kepadanya saat ini . Bagai memakan kembali muntahan sendiri , ia termakan omongannya sendiri . Naca hanya bisa berharap , itu tidak benar-benar terjadi .

Angin semilir terus bertiup membuat badannya menggigil ," Dingin ." Ia menggigit bibirnya dengan sekuat tenaga untuk menahan rasa dingin yang menerpanya .

GRASAK

GRASUK

GRASAK

Mendengar suara itu, ia langsung membanting tubuhnya kearah belakang. " Siapa?! "

Naca ketakutan , perasaan ini tetap tak cukup untuk menghalau Naca kembali kesana . Rasanya Naca ingin dihutan saja walau berbahaya , lebih baik daripada mengingat Vano mengucapkan hal yang membuat hatinya sakit seperti ditusuk jarum bertubi-tubi .

matanya beralih pada Semak semak yang bergerak. Naca bergedik seram, ia menahan nafasnya . Air matanya mulai jatuh , ia mulai berspekulasi dan takut bahwa dibalik semak-semak itu ada hewan buas yang siap menerkamnya .

NATASHA Where stories live. Discover now