17. Mendekat

2.6K 102 68
                                    

"Aku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun berapa lama pun selama aku mencintainya."

Vote dan comment?! Asiappp!!

***

Setelah kegiatan selesai Naca adalah orang yang bangun dari duduknya untuk yang pertama.

Ia berdiri tanpa melihat keadaan sekitar, tanpa mendengar keadaan yang masih ricuh, tanpa merasakan apapun.. Yang penting ia meninggalkan tempat ini secepatnya!

Arin menatap Naca kesal. " Heh kodok!! Duduk dulu!! "

Naca sadar, ia menaikkan sebelah alisnya. ia memutar edaran matanya ke semua orang yang sedang menatapnya aneh, " Apaan sih..? " Ucap Naca sambil duduk.

Salsa tertawa.

Fathur menaruh pengeras suaranya, Fathur menginstruksikan semua orang untuk bubar.

Naca melempar sepatunya kearah Fathur, ia tepat sasaran. " Dasar gila!!"

Arin membesarkan pupilnya. Ada apa lagi ini..!

Fathur memegangi sesuatu yang ada dibawah perutnya. " Aduhh.. Sakit...!!" Keluh Fathur.

Fathur mengangkat sepatunya dengan mukanya yang merah. " Siapa yang lempar sepatu ini hah?! " Tanya Fathur pada semua orang.

Erik menatap wajah Fathur, lalu ia menunjukkan Naca dengan ketakutan." nnnnn, nnna, Naca.. "

" Waktu lo bilang acara selesai gue berdiri.. Dan cuma gue yang mau ninggalin tempat ini..! " Omel Naca tiba - tiba, ia menghampiri Fathur dengan wajah kesal.

" Dan gue ditatap aneh sama semua orang!! Dan gabutuh waktu lebih dari sepuluh detik!! Semua orang boleh ninggalin tempat ini.. Maksud lo apa hah?! " Omel Naca.

Fathur menggaruk tengkuk telinganya yang tidak gatal. " Gggue, gue minta maaf ca! "

Fathur menaruh sepatu Naca ditanah dengan hati - hati takutnya akan lecet
" Gue gak marah kok..! " Ucap fathur.

Rangga yang melihatnya, tertawa kecil . Ini benar - benar insiden konyol.

Naca menyipitkan matanya. " Sakit? "

Fathur menolak, ia masih memeganginya. " Enggak kok, engga sama sekali! " Ucap Fathur.

" Gue gak suka orang bohong. " Jujur Naca

Fathur terkejut, ia ingin melompat.
" Sakit Naca!! Sakit banget!!!!! " Ucap Fathur, ia berharap akan dikasiani.

Naca tersenyum licik. " Rasain, sepadan sama rasa malu gue tau gak!" Ucap Naca sambil meninggalkan Fathur dan kerumunan orang - orang yang melihat perdebatan mereka berdua.

Fathur mengelap wajah dengan tangannya, ia keringat dingin. "Hidup gue kok gini banget ya.. " Resah Fathur.

Bagas tertawa. " Masih sakit gak? " Jahilnya.

Fathur melepas sepatunya. " Lo mau coba juga..?! " Tawar Fathur pada Bagas.

Rangga merangkul Bagas. " Kabur...! "

NATASHA Where stories live. Discover now