5. DEVANO [REPOST]

Start from the beginning
                                        

“Saya permisi Dok, tolong jangan sampai kenapa-napa ya Dok?” Devan pamit dan keluar dari ruangan UKS dengan perasaan bersalah.

••••••••••

Bel istirahat bergema di seluruh penjuru sekolah. Pukul sepuluh kelas di bubarkan sejenak. Sudah setengah jam Viona keluar dari kelas. Membuat Qila bertanya-tanya, kemana sebenarnya sahabat polos tapi bar-bar itu?

“Boni, liat Vio nggak?” Bonita yang baru saja keluar dari kelas tentu saja menggeleng.

“Busyeet, demen banget ngilang tu Bocah,” Qila berdecak kesal. 

Mendadak mata Bonita melebar sempurna begitu melihat siapa yang baru saja keluar dari dalam UKS.

“Itu kan, Vio,”

“Mana-mana?” tanya Qila menatap Bonita. Qila mengikuti arah tatap Bonita. Seketika Qila Memekik dan menghampiri berlari menghampiri Viona.

“Vi, lo kenapa kok keluar dari UKS? Sakit? Dari toilet ngapain lo nggak balik-balik ke kelas sih? Untung Bu Naya lupa kalau lo ke toilet,” kata Qila tersirat nada khawatir di dalam ucapanya. 

“Lo sakit?” Kini Bonita yang bertanya. 

Viona menggeleng pelan, Qila dengan sigap langung memegang lengan Viona dan membawanya menuju kantin.

•••••🥀🥀•••••

Viona berjalan cepat ke arah kantin. Langkahnya terburu-buru hingga kedua sahabatnya harus sedikit berlari untuk mengejarnya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Seketika matanya melebar melihat siapa yang sedang duduk kantin.  Tangan Viona mengepal melihat Devan tertawa bersama teman-temanya.

Kakinya melangkah pelan menuju tempat di mana Devan berada. Matanya berkaca-kaca melihat Devan tertawa dengan bahagia tanpa adanya rasa bersalah.

Satu alis Devan terangkat menatap Viona bingung. Ekspresi wajah Devan datar tak terkejut sama sekali. Tanpa Viona duga Devan tersenyum miring kearahnya, seakan-akan meledek apa yang telah mereka lakukan di toilet tadi.

“Jahat!” Dengan suaranya yang serak karena menahan tangis, Viona membentak Devan. Sontak saja Kawan-kawan Devan terkejut sekaligus terkagum-kagum dengan keberanian Viona yang mendekati Devan di depan anak-anak lainya.

“Neng, Iho, kenapa kok nangis? Diapain Abang Neng? Diapain Bwang Depan?” tanya Gilang kepada Viona. Mata Gilang kemudian teralih menuju Devan menatap Devan dengan pandangan menusuk. Gilang sendiri tidak tahu siapa Viona dan dari mana.

“Devan, lo nggak ngapa-ngapain anak orang kan? Masih main aman kan? Kok dia nangis gitu?” tanya Gilang kepada Devan.

“Apa? Lo pikir gue tanem benih? Yang bener aja, masa cuma gue cium dia nangis gini?” Devan membalas ucapan Gilang tak kalah sengit.

Sontak teriakan siswi-siswi lain yang kebetulan ada di kantin mendadak berterbangan, menatap tak percaya Viona dan juga Devan. Apa tadi? Cium?

ALLAHUAKBAR!! VIOOO,” Qila berlari menuju Viona diikuti Bonita yang mengekor dari belakang.

Pecah sudah suasana kantin dengan ocehan para cewek-cewek yang mendengar langsung ucapan Devan.

“Mau lo apa? Ngulangin yang kita lakuin tadi?” Devan tersenyum miring sementara wajah Viona sudah memerah menahan emosi.
Sementara Gavin menerka-nerka apa yang telah dilakukan Devan hingga membuat gadis menggemaskan itu terlihat marah? 

•••••🥀🥀••••••

Mata Viona melebar melihat notifikasi instagramnya 99+ dan hampir semuanya berisi hujatan––
hujatan tentang interaksinya dengan Devan di kantin tadi.

“Vi, lo ada masalah apa lagi sih sama tuh Cowok? Soal bersih-bersih gudang kemarin? Masih gak terima gitu? Lo bersihin sendirian?” tanya Qila kepada Viona.

“Mending lo ngalah aja Deh Vi, denger-denger dia anak pemilik sekolah, jangan sampai lo kena masalah sama dia, ngerti kan maksud gue?” Qila menatap Viona memberi nasehat.

“Sebenernya lo tadi ngapain sih? Kok berani banget? Lo tadi malu nggak di liatin seisi kantin?” tanya Bonita.

“Iya, malu tapi ih gatau ah! Pokoknya dia yang salah!”

“Kok gitu?” Qila bingung dengan ucapan Viona.

“Cerita-cerita!” Bonita antusias seraya mengambil guling dan menempatkannya diatas pangkuanya.

“Tadi itu,-”

Mata Qila dan Bonita melebar sempurna, mata mereka berdua sampai tak berkedip dan mulutnya menganga lebar.

“Serius?” tanya Qila dan Bonita kompak.

••••••🥀🥀••••••

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca


Repost Rabu, 21 Oktober 2020 

DEVANO [TERBIT]Where stories live. Discover now