1. DEVANO [REPOST]

Începe de la început
                                    

•••√√•••

Gadis berambut panjang mengerjabkan matanya ketika bunyi nyaring berdering di samping telinganya. Gadis itu mengambil
hanphone kesayanganya kemudian mematikan alarm dan berlalu ke kamar mandi. Hari ini ia akan mengikuti MOS pagi-pagi sekali. Sangat bertolak belakang dengan keseharianya yang selalu bangun siang.

Namanya Viona, Viona Clarisa. Gadis mungil dengan tampilan imut layak- nya gadis Asia pada umunya. Namun dengan mata yang agak besar dan bola mata berwarna cokelat kehitaman serta postur tubuhnya yang kecil. Seringkali ia dikira bahwa usianya menyamai anak SMP. Di tambah sikapnya yang kekanak kanakan membuat kesan menggemaskan dalam dirinya.

Usai berbenah, Viona turun dari kamar menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Langkahnya cepat namun santai. Hingga kakinya pun sampai di depan pintu dan keluar melalui pintu itu. Ia berniat akan memakai kendaraan umum hari ini.

Beberapa menit berjalan keluar dari kompleks perumahan, Viona di sambut dengan gadis yang berseragam sama dengannya tengah berlari menuju kearahnya.

"Vio!! tunggu in!" Gadis itu berteriak keras seraya berlari-lari kecil.

Ia berhenti dengan nafas yang terengah-engah seraya memegang lututnya. Lantas gadis itu ikut mendudukan bokongnya di bangku halte bus setelah sampai di hadapan Viona.

Hari ini mereka akan menaiki kendaraan umum untuk berangkat menuju sekolahan.

•••√√•••

Bis itu berhenti tepat di halte samping SMA Meteor. SMA Swasta paling terkenal di Jakarta Selatan. Para peserta didiknya berisi anak-anak dengan ekonomi menengah keatas.
Namun tak jarang juga ada anak-anak yang kelas Ekonominya rendah.

Viona turun lalu di ikuti Bonita yang mengekor dari belakang. Pandangan mereka berdua tertuju ke seluruh penjuru lapangan yang terdapat anak anak peserta didik baru yang sama-sama mengikuti MOS.

"Vio, Boni, sini!!" teriak gadis di tengah tengah para anak anak yang berseragam lain. Dari kejauhan, Viona dan Bonita tersenyum lantas melangakahkan kakinya menuju gadis yang meneriakinya tadi.

"Buruan, Kakak-kakaknya udah ngumpul," kata Qila kemudian menarik tangan Viona dan Bonita menuju barisan paling depan.

"Selamat pagi semuanya," sapa salah satu Kakak Osis yang berjejer rapi di depan para peserta didik baru.

"Pagi, untuk pertemuan pertama kita, Kakak akan memperkenalkan nama terlebih dahulu, nama Kakak Aris Wijaya, Kakak akan memandu kalian selama Masa orientasi Siswa disini," cowok jangkung itu mengalihkan speakernya kepada teman yang ada di sampingnya.

"Nah, Adik-Adik, seperti ritual Mos yang sudah ada, jadi, kita permainan dulu ya? Ok! Sebelum permainan, kita perkenalan dulu, karena Kakak belum kenalan sama kalian tadi," tutur Sindi salah satu anggota Osis yang baik hati dan terkenal dengan sifatnya yang jarang marah. Namun jangan salahkan, jika kesabaranya sudah habis maka amukanya akan membuat sekolah seakan akan ingin rubuh.

"Nama Kakak, Sindi Arita, panggil Sindi atau Kak Sindi juga boleh,"

Perkenalan terus berlanjut hingga sampai kepada gadis cantik dengan tubuh ramping serta rambut hitam menawan.

"Kenalin, gue Angel, anggota Osis paling cantik di.... sekolah ini," ujar Angel dengan pedenya.

"Huuuuu!" Para peserta MOS dan anggota osis lainyapun ikut menyoraki. Suitan-suitan dari para anak-anak laki-laki mulai membuat suasana menjadi riuh.

DEVANO [TERBIT]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum