I Will Love You As Long As I Live (END)

Start from the beginning
                                    

"Kami minta maaf nak atas perbuatan kami yang belum bisa dikatakan sebagai orang tua. Kami sudah cukup lama memikirkan mu, kami terlalu egios dalam hal ini kami terlalu menutup mata dan hati kami terhadap kenyataan ini, aku dan ibumu kami sadar apa yang sudah kami lakukan terhadapmu, seharusnya tak seperti itu. Kami harusnya tau kadar kebagianmu bukan tentang apa yang kami mau tanpa menekanmu." Howard meluapkan curahan hatinya." Kami sadar dan kami ingin kau tahu bahwa kami sudah menerima apapun yang ada di kehidupanmu termasuk kekurangan mu. Aku dan ibu mu sudah merasa menderita kau pergi dalam hidup kami dan kami tak mau menyesali apapun suatu saat nanti."

"Nak... Kami ingin mencoba kembali menjadi bagian dalam dirimu. Kami ingin mengikat lagi hubungan kami bersama mu setelah kekacauan itu. Kami akan menerimamu apapun yang sudah digariskan pada kami. Yang terpenting kau kebahagian kami nak selalu menjadi Tony kecil yang begitu aku dan ayahmu cintai." perasaan yanh begitu mendalam yang ditunjukan pada kedua orang tua Tony. " Kau sudah hampir menemukan kebahagiaan mu dengan orang yang akan menemanimu seumur hidup dan menerima segalanya dalam dirimu. Pesanku hanya jika kau terus berada disisinya maka cinta itu tak akan hilang dengan cara apapun Nak."

"Kau harus bisa menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak mu!" Howard menyambung. Tak lama pintu ruangan terbuka dan Peter sudah masuk kedalam ruangan itu.

"Popps acaranya akan segera di mu...!" Ucap Peter terputus "Ugh maaf aku mengganggu aku fikir hanya ada Ayah ku!" Peter membungkuk sopan.

"He is our... Grandson?" Sang ibu menunjuk Peter dan tetapi matanya menghadap ke Tony. Peter terkaget dengan pernyataan wanita paruhbaya ini.

"Popps?" Peter bingung dan bertanya pada Tony.

"Pete.. They are your Your grandfather and grandmother." Tony menjawabnya. Peter tak berkutik dia hanya merasa sangat tak menyangka.

"Mom dad... He is my Son.. And your Grandson." Tony menjelaskan.

"Oh my Godness!" Terkejut nya dan memeluk Peter dengan rasa kagum dan bahagia begitupu yang dilakukan Howard. Mereka tak hanya bertemu dengan Tony tetapi cucu mereka sekarang dengan umur yang sudah remaja. Tony haru melihat situasi ini tak jarang ia mengusap air matanya.

"You are our Grandson... I am your Grandma and he is your Granpa." Peter feel so excited, dia tak mampu membalas dengam kata kata ia menerima pelukan hangat dari mereka berdua Peter merasa beruntung bahwa apa yang pernah hilang dan tak terbentuk seperti puzzle kini seperti tertata kembali.

"Siapa namamu Nak?" Howard bertanya.

"Peter Parker Stark! But you can call me Peter!" Howard menoleh pada Tony dan Tony memberika senyumnya.

"Wow thats a beautifull name!" Howard komen.

"Yes.. Popps memberikannya padaku! Dan aku menyukai nama itu.

"the sound is great!" sambung Howard.

"Hai Peter... Kami minta maaf atas segalanya padamu selama ini Nak. Kami berjanji akan menjadi Kakek dan Nenek mu yang baik bagimu!" Ibu Tony menatap Peter dengan bahagia begitu pula Howard.

"Thank you Grandma.. Grandpa!" Peter membalas.

Tony begitu bersyukur atas hari ini, baginya segala yang tak pernah terlintas dalam fikirannya selama ini dibayar kontan atas segala kegigihan yang ia jalani. Dia begitu teranugrahkan dengan menjadi dirinya sendiri. Dan merasa ini semua adalah kado manis yang Tuhan berikan padanya melalui kesakitannya yang dulu.

"Sepertinya acaramu sudah mau mulai Son." Howard memecahkan moment ini. "Are you ready for this?" Howard memegang kedua bahu Tony.

"Yes i did it!" balasnya yakin. "Jadilah pengiringku bersama Ibu dad!" Pintanya.

Thank's For Everything Where stories live. Discover now