5. Menerima Keputusan

Start from the beginning
                                    

"Memangnya kakek sudah membuat keputusan apa sampai kalian tidak bisa membatalkan niat kakek untuk mewarisi semua kekayaannya padaku?" tanya Jungkook.

"Kakekmu akan menghibahkan seluruh kekayaannya pada yayasan yang sudah ditentukan olehnya. Termasuk rumah ini. Jadi kita akan kehilangan rumah ini," jawab Hyun Jin.

"Apa?!" teriak Jungkook.

Mereka semua kaget saat Jungkook berteriak.

"Kookie jangan berteriak seperti itu," tegur Jun Ho yang sedikit kesal atas ulah adik bungsunya itu.

"Maaf Hyung," ucap Jungkook menyesal, lalu kembali menatap wajah orang tuanya. "Apa kalian serius? Kalian tidak membohongiku kan?" tanya Jungkook lagi.

"Kami tidak berbohong sayang. Karena itulah kenyataannya," jawab Hyun Jin lembut.

Jungkook terdiam dan menatap kedepan. Pikirannya melayang jauh.

Kakek mempercayaimu, Jungkook. Kau bisa melakukannya. Lakukanlah demi keluarga ini!!

Itulah sepenggal kata-kata kakeknya, Kun-Hee saat dirinya berbicara berdua dengan kakeknya di kamar.

"Kookie," panggil Minki saat melihat putra bungsunya diam dan tidak bergeming.

"Apa ini yang dimaksud kakek?? Kakek menyerahkan semua kekayaannya padaku, agar kekayaannya tidak jatuh ketangan Bibi Ki Tae Young dan ketujuh putranya!!" batin Jungkook.

Mereka semakin khawatir melihat Jungkook yang tidak merespon panggilan mereka.

"Kookie.. Heii! Kookie dengar Mama sayang," panggil Hyun Jin, sedangkan yang dipanggil masih tidak bergeming

"Kookie," panggil Minki dengan menyentuh wajah tampan putra bungsunya. Dan itu berhasil menyadarkan lamunan Jungkook.

"Papa," ucap Jungkook.

Akhirnya mereka semua bernafas lega. "Haaaaah."

"Ada apa, sayang? Apa yang kookie pikirkan?" tanya Hyun Jin.

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya. "Aku mau bertemu kakek. Aku mau bicara dengannya."

"Ya, sudah. Hyung akan memanggil kakek untuk datang kemari!" seru Jin.

"Tidak usah, Jin hyung. Biar aku saja yang menemui kakek," saut Jungkook.

"Apa?!" teriak mereka semua.

Reflek Jungkook menutup kedua telinganya mendengar teriakan dari keluarganya.

"Aaiisshh! Kenapa kalian malah berteriak sih? Kalau pendengaranku rusak bagaimana?" protes Jungkook dengan bibir yang di manyun-manyunkan.

Melihat hal itu sukses membuat kedua orang tua dan hyung-hyungnya gemas melihat wajah imut sang maknae keluarga.

"Jadi, Kookie yakin mau menemui kakek, hum?" tanya Jeon Minki.

Jungkook menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Minki dan Hyun Jin pun pasrah dan mengabulkan keinginan putra bungsunya untuk keluar kamar menemui sang kakek.

"Ya, sudah. Kalau begitu kookie akan dibantu oleh hyung-hyungnya Kookie. Papa dan Mama akan keluar memberitahu kakek."

Lagi-lagi Jungkook hanya menganggukkan kepalanya yang membuat seisi kamar makin gemas melihatnya.

Minki mengecup kening putranya, lalu pergi meninggalkan kamar putranya disusul oleh istrinya.

"Hyung, bantu aku untuk duduk. Kepalaku masih sedikit pusing," rengek Jungkook.

"Hei, Kookie. Kau memiliki dua belas Hyung disini. Hyung yang mana dulu?" tanya Namjoon menggoda adiknya.

Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil memperlihatkan senyuman manisnya. Jungkook memandangi satu persatu hyung-hyungnya.

MY OVERPROTEKTIF BROTHER [✓]Where stories live. Discover now