Chapter 41

256 13 2
                                    

Sebelum Fani, Diva lebih dulu di ajari panahan.
Dan tutor panahan tersebut adalah kak Owen

Sebenarnya ini hanya game, jadi tak perlu terlalu serius dalam memanah nya. Yang penting merasakan rasanya memanah.

Diva senyam senyum sendiri saat kak Owen memegangi tangan nya, dan berdiri tegap disamping nya untuk memberi arahan cara nya memanah

Fani menoleh ke arah kanan nya. Ternyata Farrel juga berposisi sama sepertinya.

"Selanjutnya!" Pekik Owen
Fani pun melangkah maju, berbarengan dengan Farrel yang juga sama sama ingin memanah di barisan nya sendiri

Fani menerima busur dan anak panah yang disodorkan oleh Owen

Senior itu melangkah ingin mendekati Fani seperti yang ia lakukan pada semua junior perempuan nya

Namun karena Fani tau bahwa Farrel tengah memperhatikan nya saat ini.

Fani menepis tangan Owen yang memegang tangan nya untuk menuntun memanah

"Maaf kak. Tolong jangan sentuh saya" kata Fani kepada Owen
"Hah?" Balas Owen heran

"Maaf kak. Jangan sentuh saya" kata Fani mengulang kalimat nya yang mungkin kurang di pahami Owen

"Saya kan mau ajarin kamu caranya memanah. Kenapa gak boleh di sentuh?" Tanya Owen heran

"Iya, kakak boleh ajarin saya. Tapi please jangan pegang pegang"

Owen termenung dengan jawaban Fani, "Kamu unik ya. Oke. Saya gak akan pegang pegang kamu. Saya cukup mengajari dengan lisan ya" kekeh Owen

"Ini panah nya pegang di tangan kamu yang ini, terus tahan panah nya sambil di tarik busur nya" titah Owen

"Sekarang lepas anak panah nya"
Syuuutttt!!!
Anak panah yang Fani lontarkan tepat mengenai titik tengah berwarna merah

"Wow, Hebat untuk ukuran amatiran" Senyum Owen.
"Sekarang kamu boleh pergi ke aula untuk makan siang" lanjut nya

"Iya, makasih ya kak" angguk Fani lalu berjalan menghampiri Diva yang menunggu nya sedari tadi

"Tadi gue liat, lo nepis tangan kak Owen. Kenapa Fan?" Tanya Diva seraya berjalan beriringan menuju aula bersama Fani

"Gue gak mau dia pegang pegang gue" jawab Fani
"Ya ampun Fani! Dia kan cuma berniat ngajarin doang. Lagi dipegang sama cowok blasteran kayak dia tuh nama nya rezeki tau!"

"Ya elo jomblo, namanya rezeki. Kalo gue udah punya pacar namanya musibah! Gue gak mau Farrel marah cuma karena gue mau mau aja dipegang sama Senior"

"Iya juga sih. Ada hati Farrel yang harus lo jaga" kata Diva manggut manggut

^^^
"Tadi aku liat kamu nolak gitu di pegang sama Panitia MOS, kamu kenapa?" Tanya Farrel seraya mengambil duduk di samping Fani

"Gak apa apa, aku cuma gak mau dia pegang pegang aku. Ada hati yang harus aku jaga, jadi aku gak mau cowok sembarangan pegang pegang aku"

"Hati yang harus dijaga? Hati siapa?" Tanya Farrel lagi dengan nada sok polosh nya

"Hati ini" Fani menempelkan telapak tangan kanan nya di dada Farrel seraya mengembangkan senyum manis nya.

Anjir imut banget! Kalo bukan di kampus udah gue cium dah! Batin Farrel

"Kamu gak usah mikir yang aneh aneh" Tegur Fani seraya menarik kembali telapak tangan nya dari dada Farrel

"Emang aku mikirin apa coba? Kamu sok tau!" Kata Farrel seraya mengacak ngacak rambut Fani

"Tuh kan kebiasaan dah, suka banget ngacak ngacak rambut orang. Astagfirullah... jadi berantakan" keluh Fani

Sementara Farrel hanya tertawa pelan melihat wajah kesal gadis disebelah nya itu.

"Romantis banget sih kalian! Gue gak nyangka loh, Fani yang selalu ditakutin cowok, akhirnya bisa dapetin cowok yang sayang banget sama dia" Puji Diva

"Itu namanya takdir" Balas Fani dan Farrel berbarengan

^^^
Setelah kegiatan MOS berakhir, Fani duduk di sebuah bangku panjang seraya menunggu Farrel yang katanya masih ada urusan di team nya.

Fani duduk seraya memainkan ponsel nya.
Tak lama kemudian seorang laki laki duduk di sebelah Fani

"Halo" Katanya menyapa
Sontak Fani menoleh karena merasa di sapa oleh orang tersebut
Ternyata itu adalah Owen, Kakak Senior tertua nya.

"Oh, Hai kak" Jawab Fani ramah. Anak baru harus bersikap baik baik terlebih di depan kakak Senior

"Lagi ngapain disini sendirian? Nungguin orang?" Tanya Owen hangat
"Iya... Kakak sendiri kenapa belum pulang?"

"Gue mau minta nomor telepon lo, boleh?" Tanya Owen dengan nada sedikit menekan

Fani berfikir sejenak, mungkin nomor gue buat dimasukkin kedalam grup anggota MOS kali ya.

"Em, Boleh kak. Nomor gue 08XXXXXXXXX" Kata Fani menyebutkan nomor telepon nya

Owen tersenyum girang, Dan mengsave nomor Fani di ponsel nya.
"Oke, Makasih ya nomor nya. Lo pulang ada yang anter?"
"Ada kok ka. Kaka duluan aja nggak papa"

"Yaudah, Gue balik duluan ya" Pamit Owen seraya pergi melenggang dengan menggendong sebelah tas punggung nya

"Hei, Maaf kelamaan ya? Tadi ada tugas buat Visi misi perorangan gitu. Mendadak. Jadi gak boleh pulang dulu" Kata Farrel seraya duduk di sebelah Fani

"Ohh, Visi misi... Kamu udah buat?"
"Udah, tapi kumpulin nya besok. Soal nya sekarang udah jam pulang"

"Coba liat Visi misi kamu" Tagih Fani
"Nih" Farrel menyodorkan sebuah kertas hvs berwarna putih berisi tulisan tangan nya

Visi misi
1. Menjadi mahasiswa berbakat dan handal dalam bisnis
2. Meraih prestasi dan wisuda tepat pada waktu nya
3. Menjadi sukses , Punya banyak uang dan menikahi Fani

Fani sedikit tercengang melihat nama nya masuk kedalam 3 Daftar visi misi milik Farrel

"Wah, ada nama aku disini" Kekeh Fani seraya menunjuk tulisan bertuliskan nama nya sendiri

"Gimana? Bagus gak visi misi aku?"
"Bagus. Semoga tercapai semua nya ya, khusus nya yang nomor 3" cengir Fani

"Aku mau ganti nomor nanti" Kata Farrel
"Ganti nomor? Emang nomor lama kamu kenapa?"
"Enggak apa apa sih, Cuma pengen ganti ke nomor Helo aja, biar lebih murah beli paket"

"Ohh, Yaudah, nanti chat aku ya"
"Iya, paling ganti nya nanti malem"

^^^
Fani bermain ponsel nya seraya tidur tiduran di kasur

Melihat apakah Farrel sudah mengchat nya dengan nomor baru atau belum
Ternyata ada notif dari nomor tak di kenal

Fani langsung membuka nya dan berfikir kalau itu adalah nomor Farrel

08XXXXXXXXXX : Hai
Fani : Ini nomor kamu ya?
08XXXXXXXXXX : Iya save ya

Fani langsung mengsave nomor tersebut dengan nama Bawel

Fani : Iya lah aku save, masa nggak di save...
Bawel : Wah, jadi terharu di save kamu
Fani : Loh? Pasti di save dong, kamu kan pacar aku

Bawel : Pacar?
Fani : Iya sayang, kamu kenapa sih?

Fani merasa ada yang aneh dengan Farrel yang sekarang chat dengan nya

Tak selang beberapa detik sebuah notifikasi muncul di ponsel Fani

08XXXXXXXXX : Sayang, save nomor baru aku ya
08XXXXXXXXX : Sorry chat nya telat, baru beli nomor baru nya :)

Neighbor with love [Complited] Where stories live. Discover now