Chapter 19

442 20 3
                                    

"Gue ga bakal kecolongan lagi! Bisa digunting abis bibir gue sama si Singa"
-Farrel Anggara

"Lo gapapa?" Tanya Fani yang melihat Farrel sedikit pucat sekarang
"Gapapa, biasa efek jet lag" cengir Farrel

"Lo pikir kita abis naik pesawat pake jet lag segala? Ini abis nonton bawel!" Omel Fani
"Mosok? Bukan nya kita abis dari bioskop?" Tanya Farrel

"Ya abis dari bioskop emang ngapain? Pumutin aqua bekas? ya nonton lah! Goblok di pelihara. Mending kambing dipelihara bisa gede" Fani geleng geleng kepala

"Tau kenapa gue goblok?" Tanya Farrel
"Tau! Kebanyakan hirup karbon gobloksia!" Pekik Fani

"Tumben lucu" kekeh Farrel
"Makan yuk" ajak Fani tersenyum
"Makan apa? Lidah?" Tanya Farrel

Fani diam. Mencerna baik baik kalimat yang baru saja lelaki itu lontarkan kepada nya

"Lidah?" Fani mengulang pertanyaan Farrel
"Iya, Lidah" Senyum Farrel
"Li...lidah siapa?" Tanya Fani ambigu

"Ya lidah sapi lah! Sop lidah" Kata Farrel tertawa
"O...ohh sop lidah" Fani menunduk

"Najis! Lo pikir lidah siapa? Jadi ngeres ya otak lo" kekeh Farrel
"Gara gara elo!" Omel Fani

"Kok gara gara gue?"
"Ya abis nya elo cium gue" jawab Fani
"Lo jadi cewek frontal banget ya. Jadi makin sayang" Farrel menggandeng tangan Fani

Kemudian mereka menuju sebuah restoran untuk makan malam.

"Pesanan nya ini saja?" Tanya waiter
Farrel mengangguk
"Baik. Silahkan tunggu 15 menit ya" katanya kemudian pergi dari meja Fani dan Farrel

"Cewek setia itu kayak elo" senyum Farrel kepada Fani yang duduk dihadapan nya
"Pfft, tau dari mana gue setia?" Tanya Fani

"Cewek setia itu galak, ngambekan, teruss.. romantis juga sih kadang kalo galak nya ga kumat" kekeh Farrel
"Gombel!" Pekik Fani

"Eh, Sonya tanya pr bahasa Indonesia nih" ujar Fani seraya melihat ponselnya
"Yang tentang peribahasa itu ya?" Tanya Farrel
Fani mengangguk

"Katanya dia ga tau yang soal peribahasa dari persamaan hak dan kedudukan tiap individu adalah..." Fani menatap Farrel sebentar

"Ohh itu! Berdiri sama tinggi duduk sama.... eemm.... sama apa sih wel lanjutan nya?" Tanya Fani lagi

"Tanya embah gugel dong" jawab Farrel
"Ishh, orang gue tau kok jawaban nya! Berdiri sama tinggi duduk sama apa sih?" Tanya Fani gemas

"Sama ngobrol sama ngopi" cengir Farrel
"Goblok" Jawab Fani datar
"Lagian kan gue juga lupa" Balas Farrel
"Susah ngomong sama serbet warteg" Sinis Fani

"Betewe, temen temen sekelas lagi pada ngomongin hubungan kita" Kata Fani menutup ponselnya
"Hubungan kita?" Tanya Farrel

"Iya sekelas lagi pada ngomongin kita, sebenernya kita temen atau pacaran" Jawab Fani

"Oh, belum pada tau ya, lo tau darimana kita di omongin?" Tanya Farrel lagi
"Dari Via" Jawab Fani

"Yaudah, biarin aja gausah dipusingin" senyum Farrel
"Tapi gue mikir aja. Masa kita yang diomongin? Kayak ga ada bahan gosip lain" Fani memutar malas bola matanya

"Lah kita mah kayak artis di omongin mulu" kekeh Farrel
Fani pun ikut terkekeh.

"Farrreeeelll!!!" Pekik seorang perempuan yang baru saja memasuki restoran tersebut
"Oh Shit" Gumam Fani

"Farrreell kok ketemu disini??" Tanya Kaira manja
"Lo ga inget gue bilang jangan pernah lagi muncul di depan gue" Jawab Farrel dingin

"Ihh kok kamu gitu sih. Aku minta maaf dech kalo waktu itu aku salah" Katanya meletakkan telapak tangan nya di bahu Farrel

Neighbor with love [Complited] Where stories live. Discover now