08 || Lee Hana - Kim Taehyung

27.2K 2.7K 167
                                    

Pagi Yoora terlewati terlampau biasa. Jarang berlalu dengan baik, namun tidak pula berlalu dengan buruk. Tidak lebih, dan Yoora begitu menikmati kesederhanaannya.

Kecuali di malam Jin meninggalkannya, Yoora memiliki pagi terburuknya sepanjang hidup. Yoora pikir, dirinya tidak memiliki pagi lain yang jauh lebih buruk dibanding paginya saat itu.

Namun diluar perkiraannya, pagi yang jauh mengerikan datang kembali dalam hidupnya. Setelah semalam menghabiskan malam hingga larut untuk berbalas pesan dengan Jungkook, Yoora mendapati paginya disambut oleh deringan ponsel yang memekakan telinga. Namun yang lebih mengerikan daripada itu, tangisan Hana lah yang mengguncang paginya.

"Ha.."

"Min Yooraaa,, hiks hikss.. appa.. appaa.."

Mungkin Yoora masih ada di batas kesadarannya. Namun mendengar isakan Hana yang hampir tak mampu bernapas, Yoora tahu sesuatu yang mengerikan tengah terjadi.

"Hei, hei.. ada apa? Tenanglah Hana-yaa.."

"Hikss,, hikss.. appa pergi, Yoo, appa meninggalkanku.. appa pergi, Yoo.."

Yoora mampu membuka matanya dengan sempurna. Bayangan seorang pria lanjut usia yang penuh dengan wibawa, Tuan Lee, Ayah Hana yang telah dianggap seperti ayahnya sendiri mendadak memenuhi pikirannya.

"Ya Tuhan, Hana-ya, tenanglah. Ayahmu pasti tenang di sana. Kau dengan Jimin sekarang? Aku dan Jungkook akan segera kesana sekarang."

"Hiks,, hiks.. aku sudah tak mempunyai siapa-siapa, Yoo.. Oemma sudah meninggalkanku, dan sekarang Appa pergi juga. Hiks hiks.. aku sendirian, Yoo.."

"Ssshhh, Lee Hana, kau masih mempunyai kami. Tenanglah!! Kami akan selalu bersamamu. Sekarang tenangkan dirimu! Jimin akan mengurus semuanya, aku dan Jungkook akan segera datang."

Yoora berucap pelan, mencoba menenangkan sahabatnya yang tengah bersedih. Bagaimana pun juga, hanya sahabat yang bisa menenangkan Hana.

"Cepat kesini, Yoo, Taehyung tak ada disini. Aku membutuhkanmu."

Yoora mengangguk kecil meski sadar Hana tak melihatnya sama sekali.

"Aku akan segera bersiap siap, aku akan segera kesana."

Yoora mematikan sambungan panggilannya. Berdiam diri sejenak untuk sekedar mengambil napas saat seluruh isi kepalanya kacau.

Kim Taehyung. Yoora berani bertaruh, hanya dirinya dan Taehyung yang akan ada di pikiran Hana. Sahabatnya itu semenjak berpacaran dengan Taehyung memiliki batasan untuk berteman dengan lelaki. Sehingga dalam satu tim, tidak ada yang bisa begitu dekat dengan Hana selain dirinya.

Tapi nyatanya kepercayaan Hana terbalas oleh sebuah pengkhianatan. Yoora bermain dengan Taehyung tanpa sepengetahuan Hana. Segalanya telah kacau semenjak awal. Tidak seharusnya Yoora berlaku sejalang ini. Yoora harus menghentikan semuanya, semuanya yang telah rusak dari awal.

Terlebih sekarang, Hana tidak memiliki siapapun lagi untuk bersandar. Hanya ada Taehyung, hanya ada pria yang menjadi kekasihnya itu untuk menjadi tempat bersandar dan meneruskan hidup. Jika sudah seperti ini, Yoora harus benar-benar melepaskan Kim Taehyung.

Napas panjang terdengar begitu dalam terembus. Yoora benar-benar tahu semenjak awal ini adalah kesalahan fatal. Maka disaat dirinya tahu batas mana untuk berhenti, Yoora harus bersiap untuk membuat sudut lain hatinya kembali menghitam.

Terlalu kelam, karena Yoora telah melakukan satu kesalahan fatal lain. Perempuan itu telah menaruh hati dan perasaannya pada Taehyung. Yoora baru menyadarinya tepat semenjak terakhir pria itu menyentuhnya. Di saat satu hatinya terluka, Yoora sadar hati yang terluka itu adalah sepotong hati yang berharap untuk sebuah cinta pada Taehyung.

Bruise [M] ✔️Where stories live. Discover now