06

27 7 2
                                    

Samar-samar tampak membelah melahirkan secerca cahaya di balik kilasan awan-awan fajar. Surya bersinar di ufuk timur ketika burung-burung benyanyi ria dan para penduduk desa menarik katrol di dari pohon satu ke pohon lainnya sebagai jalur untuk mendistribusikan barang dagangan. Sedangkan di pusat kota, para pria sudah menanti di pos yang terdapat di pinggir alun-alun bersama gerobak yang ditarik oleh sapi atau lembu. Dan pada saat cakrawala benar-benar dirobek oleh bintang siang, mereka akan meninggalkan Kota Miwa untuk kembali ketika senja meradang.

Namun kini, keramaian itu tak lagi terdengar. Sihir seolah menyergap kota ini dan membungkam setiap sua dari pohon-pohon berpenghuni. Kicau burung pun seakan tidak diperbolehkan untuk membangunkan para Elvra, begitu juga kokok ayam. Fajar sudah tiba dan kota di pinggir hutan ini seperti mati, ditinggalkan ratusan penghuninya. Kosong.

Sehampa diri Oz ketika kakinya menginjak beranda kamar.

Jantungnya masih berdegup kencang walaupun waktu telah beralu. Lututnya lemas, punggungnya sakit parah, dan rasa pening di kepala menekan dirinya begitu keras. Mulutnya terkatup rapat tak menanggapi pakaian yang compang-camping atau busur panah yang menghilang. Bahkan dia tak sempat memikirkan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Di benak Elvra emas itu hanya ada Eliana.

Eliana.

Dan senyum manisnya, perlahan menghilang menyebar sebagai cerca cahya di antara pohon-pohon raksasa.

Andaikata dia tidak bergeming ketika cahaya suci membelah langit kala itu, semua tidak akan berakhir begini. Dan jikalau dia bersikeras menentang keingintahuan Eliana, gadis itu tidak akan menghilang secepat ini. Bayang-bayang malam memutarbalikkan perasahan hangat yang baru saja dia dapatkan kemarin setelah sekian lama bernapas di bawah badai salju menjadi bongkahan es kelak membekukan jantung hatinya.

Elvra emas itu terdiam, Tree of Life di sudut matanya tidak lagi membuatnya terkagum. Netra merah darah itu mulai mengeluarkan air mata yang sekali pun tidak pernah dia tunjukkan pada dunia yang selalu merajamnya dengan cemooh dan fakta yang tak akan dia ambil pusing. Namun kali ini berbeda.

Fajar ini, Oz menenggelamkan dirinya pada kehampaan.

***

Seminggu waktu bergulir dan selama tujuh hari itu pula Oz mengurung diri di kamarnya yang gelap. Sedikit pun dia tiak membiarkan cahaya memasuki ruang yang dibangun di dalam batang kayu tersebut. Bau pengap yang menyergap bersama udara musim dingin yang mulai datang bersama para kristal salju berkilauan di atas daun hijau dapat dia rasakan di dalam kalbunya.

Perasaannya membeku sedemikian rupa sampai dia enggan berperasaan pada dirinya sendiri. Lelaki tersebut hanya meringkuk di atas tempat tidurnya yang berantakan sembari menarik selimut yang biasanya hanya menjadi karpet untuk menutupi sekujur tubuhnya. Dia merasa takut kalau-kalau tubuhnya ikut membeku. Alih-alih karena suhu udara yang menyergap, melainkan hatinya sendiri yang mendingin.

Jika Oz adalah Rax, maka dia akan menyusul Golden Knight itu kemarin malam walaupun dia tidak akan pernah pulang lagi. Tetapi Oz adalah Oz. Elvra laki-laki yang pendiam dan tidak pernah terbang sampai disangka sebagai budak, tidak berperasan dan lebih mementingkan dirinya sendiri. Semua orang tahu itu, bahkan Oz juga tahu semua yang ada pada dirinya tidaklah berguna. Tetapi Eliana berbeda. Gadis cantik itu menganggap semua yang ada pada diri Oz adalah sesuatu yang berguna, menarik, dan unik. Kata-kata dari gadis itulah yang membuat Oz terus hidup sampai detik ini, terus mengikuti kelas membosankan yang begitu ingin dia tinggalkan sampai mereka berdua lulus, terus bernapas hingga detik ini.

Hanya karena Eliana, Oz sedikit menyamai Rax.

Dan sekarang, Elvra perempuan itu takkan kembali pada pelukan Oz atau tersenyum pada Oz sekali lagi. Di hutan gigantic itu, Oz hanya akan bersama embusan angin dan cahaya Green Moon berbintik merah. Itu pun jika dia bisa menanamkan 'masa bodoh' pada para penduduk kota yang memicing dari balkon mereka, menatap Oz rendah dan penuh kemarahan. Jangankan Elvra lain, langit -- yang selama ini menjadi teman untuk menghabiskan malam akan terlihat marah pada kilauan yang Oz bawa pada dirinya.

Salvator [On Hold]Where stories live. Discover now