05

23 7 0
                                    

Air beriak yang membuat bunyi menggelitik telinga adalah irama khas malam ini. Pantulan sinar kehijauan yang dibiaskan oleh jernihnya air danau, mengantarkan mereka ke pada malam yang bahkan terkesiap akan tulisan Sang Penguasa.

Di tengah euforia yang tengah berlangsung, Eliana memejamkan matanya saat menyambut tatapan hangat Oz. Suhu tubuhnya memanas seiring malam yang semakin menggelap. Gadis itu melemaskan tangannya dan menyerahkan segalanya pada Oz. Ia percaya bahwa pemuda itu adalah sosok terbaik di antara semua Elvra bahkan makhluk di bumi yang pernah ia temui. Maka bibir mereka hendak bertaut. Namun dirasa urung sampai akhir, Sang Bulan kembali memainkan takdir.

Dentuman besar menghancurkan atmosfer hangat menjadi berkeping-keping bak kaca patri yang telah dilempari batu oleh puluhan orang. Angin menghempas ke arah utara, mendorong Oz dan Eliana untuk menyadari situasi mereka saat ini.

Ini salah, pikir Oz.

Eliana membulatkan mata ketika menoleh ke arah selatan, ke arah dentuman berasal. Gadis itu mengekspresikan tanda tanya besar dalam benaknya membelakangi rasa kagum yang bercampur takut. Sedangkan Oz melirik kesana-kemari kemudian mendorong Eliana agar menjauh. Gadis yang menyadari posisi mereka pun memilih untuk mengiyakan perintah tanpa ucapan tersebut. Ia mendudukkan diri di atas genangan air yang mulai mendingin.

Netra yang berada di atas pipi kemerahannya melirik ke arah lelaki yang menduduki posisi teman di hadapan tengah menyilangkan kaki ke depan, membuang muka. Degup jantung gadis itu kencang tak terkendali ketika melihat telinga runcing Oz berubah menjadi kemerahan. Walaupun pemuda itu memalingkan wajah dan menutupi sebagian ekspresi menggunakan tangan pucatnya, Eliana tahu dari gestur tubuh bahwa Oz juga sadar ketidaktepatkan momen mereka berdua.

Mengesampingkan semua itu, gadis yang kini telah menginjak usia tujuh belas tahun tersebut beranjak dari posisinya untuk menjejak pada genangan air danau sebatas betis. Telinga runcing Eliana dapat mendengar dentingan besi yang beradu di dalam kegelapan hutan serta rengkuhan berat napas di kaki cakrawala laksana menanggung beban seluruh dunia. Sesekali, ia dapat menangkap teriakan pria di ujung kegelapan atau raungan yang menggetarkan atmosfir.

Elvra hijau itu mulai berjalan mendekat ke sumber suara. Rasa penasaran mungkin telah menguasai dirinya. Jika sudah begini, tidak ada yang bisa menghentikan gadis itu walau hanya satu jengkal.

"Eli," panggil Oz. "Sebaiknya kita kembali," sambung pemuda itu pada Eliana yang menolehkan muka.

Akan tetapi gadis itu hanya tersenyum ringan. "Sebentar," tukasnya seraya berjalan. Sol sepatunya yang tipis, mencoba menapak pada akar-akar yang keras. Susah payah ia melangkah di atas bongkahan kayu yang memiliki kehidupan.

Sedangkan Oz hanya mengikuti gadis itu sebelum dia bergerak untuk menghentikan rasa penasaran Eliana terhadap sesuatu yang mengerikan. "Jangan. Kau tidak tahu apa yang kau tuju." Lelaki itu mencengkram tangan Elvra perempuan yang ada di depannya, menariknya agar tidak pergi lebih jauh lagi.

"Sst! Aku tahu, Oz. Di ujung sana, ada orang yang terluka." Manik hijaunya menatap tajam, memantulkan cahaya bagai kobaran api. "Kau dapat mendengarnya kan? Dia meminta tolong. Merupakan kebajikan apabila kita menolong mereka yang kesusahan."

"Kau tidak tahu, El. Orang kesusahan berbeda dengan penjahat." Oz menekankan nadanya pada kata penjahat untuk meyakinkan Eliana. "Kau tidak peduli peringatan untuk memasuki rumah di kota sebelum ke sini kan? Inilah sebabnya, El." Pemuda itu menelan ludahnya. "Golden Knight menghukum pelanggar berat Stellarium di atas hutan ini."

"Bagaimana kau tahu?" tanya gadis itu sembari menaikkan dagu.

"Sumpah, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri," jawab Oz ketika bulu kuduknya meremang. Terlintas di benaknya dua penunggang naga yang saling menyerang dan bertahan, pembawa tombak dan pemanah yang beradu sihir di bawah langit malam, saling melempar kepingam cahaya yang membelah udara memenuhi pikirannya.

Salvator [On Hold]Where stories live. Discover now