"Ngomong apaan sih ra?" Ucap ell setelah meneguk air yang ada di tangannya.

Raquel yang tadi menghadap ell pun kembali menatap layar tv yang menampilkan acara talkshow.

"Abis lo mirip sama al.Wajahnya,bulu mata lentiknya, bahkan namanya aja di panggil Al."
Ell yang mendengar perkataan raquell pun menghembuskan nafas kasarnya.

"Nggak semua yang mirip dengan kita itu adalah kembaran kita ra,bahkan ada anak kembar tetapi wajah dan sifatnya bertolak belakang."

"Itu cuma kebetulan aja." Lanjut ell.

Raquell pun hanya mengangguk angguk untuk membalas perkataan ell. 'Ting' pemilik hp tersebut pun segera memeriksanya.

"Siapa ra?"

"Daniel nyuruh lo ketemuan di danau."

"Heh? Danau deket komplek itu?"

Ketika hendak menjawab terdapat pesan berikutnya,raquell pun segera melihatnya ternyata itu pesan dari Daniel lagi dan membaca pesan itu dengan raut muka yang berkerut.

"Kenapa ra?" Ell merasa ada yang aneh saat menyadari raut wajah raquel saat membaca pesan tersebut yang kembalj berkerut.

"Dia nyuruh lo datang sendirian ke sana."

ELL POV

Gue segera pergi keluar rumah meninggalkan raquell yang terus manggil gue supaya gak terburu-buru sebelum itu dia meminta gue supaya gak ikut tapi terlambat gue udah duluan pergi menuju danau itu karena hati gue menyuruh untuk segera pergi ke sana. Tak lupa memberi tau Raquel agar dia segera pulang kalau gue pulang telat.

Sesampainya di sana gue bukannya menemukan Daniel melainkan menemukan al.

"Ell ngapain ke sini?!" Entah itu perasaan gue aja atau emang nada dia bertanya seperti melarang gue supaya gak ke sini.

"Gue di suruh Daniel ke sini. Emang ada apa al? Lo juga kenapa di sini?"

"Sebaiknya lo pulang lagi deh ell." Ujarnya sambil membalikkan badan gue supaya pulang kembali,ya tapi bukan ell namanya kalo gak keras kepala. Gue tetep gak mau dan melepaskan tangan al yang ada di bahu gue.

Berbarengan saat al ingin mengatakan sesuatu lagi datanglah sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan gue dan al keluar seorang yang berpakaian serba hitam. Lihat dia berjas hitam yang di biarkan terbuka membuat kaos putih polosnya terlihat,serta celana jeans berwarna hitam.

Ini orang abis dari makam ya?

"Oh hei apa kabar al,dan nona Ell~ Aella Renstrom xiella."

Kenapa laki-laki ini TAU NAMA PANJANG GUE HEH?!

Ell pov off

"Ah ell kau tumbuh besar ya?" Ujarnya sambil menatap ell. Sepertinya pria ini mengenal dirinya,tapi Ell sama sekali tak tau siapa dia.

"Ya." Menjawab dengan enteng seakan-akan mengetahui apa yang ada di pikiran ell.

"Heh lo bisa baca pikiran gue?!" Ujar ell terkejut. Menurut Ell ia yakin bahwa ada orang yang bisa membaca pikiran,hal tersebut menurutnya sangatlah keren bahkan ia pernah bercita-cita agar bisa membaca pikiran orang, karna itu ia terkejut.

"Menurut lo?" Ujarnya kemudian beralih ke al.

"Gak usah lebay deh al sampe nyuruh ell pulang segala." Ujarnya sambil terkekeh kecil.

Dengan cekatan al menarik pria tersebut menjauh dari ell.

"Lo kenapa kasih kepercayaan sama Daniel?!" Ujar al sedikit berbisik dengan muka panik.

"Terserah gue lah."

"Lo aneh! Apa kurang jelas bukti yang dulu hah?!"

Orang tersebut pun memasang muka datar dan melihat ke arah ell yang sedang memperhatikan mereka berdua dengan muka bingung dan kembali menatap al dengan tegas juga mengangkat ke dua tangannya di atas pundak al.

"Al dengerin gue. Apapun yang gue lakukan itu demi kebaikan ell,semua ada alasannya tapi bukan sekarang waktu yang tepat untuk kasih tau lo." Ujar pria tersebut terhenti sebentar dan menghembuskan nafas beratnya.

"Kegelapan menanti kita tak lama lagi Al,terutama untuk Ell."

"WEY YANG LAGI BERDUAAN UDAH BELUM BICARANYA?" Yah siapa lagi kalo bukan ell yang sudah mulai capek menunggu kedua lelaki tersebut mengobrol.

Sontak al dan pria tersebut menoleh.
"Al percaya sama gue,karena itu gue juga ngajak lo ke sini." Ujar pria tersebut memukul bahu al pelan dan berbalik berjalan menuju ell di susul oleh al.

"Kalian ngomongin apa sih lama bener?" Ujar ell yang kesal karena hanya berdiri menunggu.

"Bukan apa-apa." Balas al

"Gue laper,makan dulu yuk sama dia juga." Lanjut al sambil menunjuk pria tersebut.

Yang merasa di tunjuk pun malah cengengesan.
"Tumben ngajak makan, tapi kan belum kenalan sama Ell."

Al yang malas mengenalkan pria tersebut segera menarik tangan ell lembut sambil berjalan "Nanti aja kenalannya."

Ell sedikit tersentak oleh genggaman Al dan juga bingung dengan kedua lelaki di hadapannya tetapi kebingungan tersebut dikalahkan dengan rasa lapar.

"Makannya di tongseng pinggir alun-alun ya al soalnya itu makanan kesukaan gue." Ujar ell dengan ceria yang di balas anggukan oleh al. Sedangkan pria tersebut hanya menggeleng-gelengkan kepalanya kecil dan mengikuti mereka dari belakang.

*******

Sorry guys untuk kelamaan publish:)
Hope u like it
Don't forget to vote
Agar memberi semangat author
Untuk lebih cepat meng publish:))
Dan menulis karya ini lebih bagus
Lagi❤️

AxellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang