Sahur Pertama di Ramadan Tahun 2019

114 19 5
                                    

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”
(HR. Bukhari No. 1923 dan Muslim No. 1095)

***

Bilqis masuk rumah dengan semangat yang menurun. Rumah itu saat ini tampak sepi. Tak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Ia mengetuk pintu yang berdekatan dengan pintu masuk. Tapi tak ada suara yang muncul dari sana. Ia membuka pintu tersebut yang ternyata tidak terkunci. Di atas kasur sana terdapat Noela yang sedang tertidur lelap. Bilqis hanya bisa menghembuskan napasnya dengan pelan. Senyumnya mengembang saat melirik jam yang terdapat di dinding ruang tamu. Waktu belum menunjukkan tengah malam tapi Noela sudah di rumah. Suatu pemandangan yang langka ditemuinya beberapa bulan tinggal bersama gadis itu.

“Tumben udah tidur!”

Bilqis berjalan ke kamar seberang dan masuk ke sana. Ia duduk di atas ranjang dan meletakkan tas mukena serta Al Quran yang dibawanya di atas nakas. Ia berjalan ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya sebelum tidur. Dilepaskannya kerudung yang terpasang dan meletakkannya juga di atas nakas. Diraihnya ponsel dan ia pun merebahkan tubuhnya di kasur. Ia hendak bermain sejenak dengan ponselnya sebelum tidur.

Bilqis fokus pada isi ponselnya. Ia membaca beberapa grup WhatsApp yang ada di ponselnya. Ia juga membalas beberapa pesan dari saudara-saudaranya di Aceh maupun alumni tempat ia menuntut ilmu di pesantren dulu. Setelahnya, ia kembali membuka Instagram dan mengetik huruf ‘z’ di kolom pencarian. Nama itu selalu ada di pencarian teratas membuat ia tak susah mendapatkan akun tersebut. Dibukanya akun itu dan terdapat satu postingan dalam bulatan instastory milik akun tersebut.

Gambar yang diposting Zaidan adalah isi masjid bagian depan atau bagian kaum lelaki untuk salat. Banyak kaum laki-laki yang sepertinya sedang tadarusan. Namun, tulisan di dalam sana membuat Bilqis tertegun. Isinya: “Suara merdu itu berhasil mendetakkan jantungku. Suara merdu milik bidadari surga yang ada di balik tirai belakangku. Apa Tuhan izinkan aku untuk jatuh cinta lagi dengan begitu cepatnya?” Bukan hanya tiga kalimat itu, ada juga penandaan lokasi dipasang pada foto tersebut. Hal itu semakin membuat Bilqis tertegun.

Ia tahu masjid yang dikunjungi Zaidan itu. Masjid itu tak jauh dari rumahnya. Sepersekian detik selanjutnya, Bilqis menjerit tertahan karena kesal. Jantungnya berdegup kencang kala disadari satu hal. Ia berada di masjid yang sama dengan Zaidan beberapa menit yang lalu. Dan tebakannya atas siapa sosok imam tadi tidak meleset. Suara Zaidanlah yang didengarnya tadi.

“Aku tau kamu di sana, Bang. ‘Kan aku udah jadi penggemar berat kamu,” cicit Bilqis dengan senyum mengembang karena bisa mendengar tausiah Zaidan secara langsung walaupun tidak melihat sosok itu di depan matanya.

Senyum Bilqis semakin mengembang saat diingat-ingatnya suara Zaidan tadi. Sampai ia merasakan getaran halus di dadanya. Namun, dirinya tak memperdulikan getaran itu karena dipikir itulah getaran yang akan dirasakan jika kita bertemu dengan idola. Tanpa disadari, ia tertidur pulas sambil memeluk ponselnya yang masih menunjukkan isi akun Zaidan Karim.

***

Zaidan terpaksa harus kembali ke Istanbul malam itu juga karena ia harus masuk kuliah terakhirnya di hari pertama Ramadan. Jadinya, usai tadarusan sebentar dengan para remaja masjid Ankara, ia langsung memutuskan keluar dari sana untuk kembali ke ibu kota Turki. Tapi sebelum ia benar-benar keluar dari masjid tersebut, ia sempat menangkap gambar dan memostingkan gambar itu di instastory-nya dengan beberapa kalimat di sana. Ia seperti sengaja memberi jejak agar wanita itu menyadari keberadaannya tadi. Karena ia merasa bahwa wanita yang ditemuinya tadi adalah pemilik akun yang membuat ia penasaran beberapa hari ini.
Yang semakin membuat Zaidan penasaran dengan wanita itu ialah caranya berinteraksi dengan Zaidan. Jika banyak penggemarnya merespons dengan komentar setiap apa yang dipostingnya, sedangkan wanita itu hanya mengecek instastory-nya. Tidak tahu ia juga mengecek feed-nya, namun wanita itu bak seorang penggemar rahasia yang menggemaskan.

Malam Lailatul Qadar (Series Ramadan) [Terbit]Where stories live. Discover now