BONUS CHAPTER

12K 1.4K 233
                                    

Seoul High School
4 Juni 2016



--

Dami menendang bebatuan kecil yang ada di dekatnya. Hari ini ia harus menahan sejuta umpatannya untuk Jang Kijoon; lelaki itu tadi mencontek kertas ujian milik Dami dan berakhir dihukum tidak boleh mengikuti ujian. Oh, bukan hanya Jang Kijoon, Dami juga kena imbasnya.

"Aishh! Sialan!" kesal Dami membuang napasnya kasar.

Gadis itu kini berada di rooftop sekolah dan sedang mencoba mengeluarkan semua sisi negatifnya pada alam. Ia hanya berharap rasa kesalnya bisa meluap dan dibawa pergi oleh angin.

Kijoon sungguh menyusahkannya. Setelah menempatkan Dami pada posisi seperti ini, dia justru dengan asiknya membolos sekolah.

Oh, anak itu!

"Sabar Dami... sabar..." lirihnya sembari mengusap dada.

Gadis itu berencana mendatangi ruang guru setelah pembelajaran selesai. Ia akan menjelaskan sejelas-jelasnya hingga kesalahpahaman ini hanya akan merugikan Kijoon.

Iya.

BRAAAKKK


"Heh! Gila, kau! Aku kaget tahu!" amuk Dami memukuli punggung lelaki yang baru saja datang dan mengaduh kesakitan itu.

"Maaf... maaf! Aku takut kau loncat dari atap makanya aku panik!" ujar lelaki bernama Choi Beomgyu itu.

Dami mendecih dan mendorong Beomgyu pelan. Akhirnya gadis itu memilih untuk duduk di salah satu kursi bekas yang ada di atap sekolah.

"Mana si Kijoon?" tanya Beomgyu, ikut duduk di samping Dami. Lelaki itu sudah pasti terkejut saat sahabatnya tiba-tiba di usir dari kelas dengan cara yang kasar oleh guru.

"Bolos sekolah. Memang gila anak itu!"

"Wah, lihat saja besok." gumam Beomgyu menarik perhatian Dami. Gadis itu lantas mengernyit dan mempertanyakan maksud ucapan Beomgyu.

"Apa maksudmu?"

"Ah... ya pokoknya besok si Jang Kijoon itu akan kuhajar!"

"Pfft- bercanda kau! Badan Kijoon itu lima kali lipat lebih atletis dari badanmu, tahu!"

Beomgyu mendelik tak peduli, "Lantas? Lagipula aku akan menghajarnya sebagai anonim." ujar Beomgyu percaya diri.

Dami menggeleng cepat.

Jangan aneh, Beomgyu memang seperti itu. Karena ia menyandang gelar murid pintar dan murid kesayang guru, ia jadi tidak bebas mengekspresikan dirinya di sekolah.

Asal kalian tahu saja, Beomgyu itu sangat luar biasa jahil. Dia bahkan pernah menelepon guru kimia dan berpura-pura menjadi staf kepolisian. Waktu itu, guru kimia panik tidak ada dua sampai-sampai meninggalkan kelas dan batal ujian.

Satu kelas ikut panik karena katanya anak guru kimia itu telah diculik. Dan dengan santainya Beomgyu pergi ke kantin.

Dia baru mengakui perbuatannya saat aku menggulung tubuh kurus lelaki itu dengan selimut dan menahannya di dalam lemari.

Dia memang gila dan keterlaluan kalau sudah jahil.

"Lalu apa yang akan kau lakukan pada Kijoon?"

Beomgyu tampak berpikir, lelaki itu sempat berdeham dan menegakkan posisi tubuhnya. "Aku mau menyimpan darah mainan di motornya."

"Gila! Kijoon itu takut sekali pada darah, Choi Beomgyu!" sahut Dami kembali memukulinya.

Lelaki itu kini mencoba menepis semua pukulan Dami sambil tertawa. "Hahahaha. Suruh siapa dia membuat Dami-ku kesal, hm?"

"Kau lebay sekali sih! Aku jadi geli." ucap Dami mulai memeluki dirinya sendiri.

"Hoi! Aku ini membelamu tahu!" goda Beomgyu mencolek-colek lengan gadis itu.

Dami merinding melihat wajah puppy Beomgyu. Dia terlihat seperti iblis yang menyamar sebagai malaikat.

"Oh, astaga! Jauh-jauh sana!"

Dami langsung berdiri dan mendorong Beomgyu sehingga laki-laki itu hampir saja terjatuh dari posisinya. Syukurnya ia mampu menahan bobot tubuhnya dan tidak terjatuh.  "Hoi Dami! Aku nyaris terjatuh!"

"Wleeeee!" ejek Dami yang akhirnya membuat Beomgyu berlarian untuk mengejar Dami.

Keduanya tertawa dan membuat kegaduhan di atap sekolahnya. Beomgyu tidak berhenti melompat kesana-kemari demi menangkap Dami yang terus menghindar.

"Sini kau!"

"Ayo tangkap aku, Bamgyu!!! Kemari anjing kecilku!" sahut Dami membuat Beomgyu mengeluarkan senyum tipisnya. "Baiklah... siap-siap, aku akan menangkapmu dan memakanmu hidup-hidup!"

"Wah... seram sekali ya?" sindir Dami kemudian.

Han Dami lantas kembali berlarian dan tertawa sekeras-kerasnya saat Beomgyu berhasil merengkuh tubuh gadis itu. Beomgyu ikut tertawa dan mengeratkan pelukannya pada Dami.

Mereka bermain seolah-olah saling berjanji untuk tidak melepaskan satu sama lain selamanya. Mengucap doa di dalam hati agar tetap bersama dan bisa saling menjaga.

Tanpa mereka sadari, Tuhan dan seluruh alam tersenyum, menyiapkan rencana tak terduga demi mengabulkan keinginan umatnya.


****










wkwkwk

ini bonus kecil-kecilan aja buat flashback friendship mereka pas SMA..

nanti kulanjut alur yang sebelumnya yaaak.. skrg ini dulu buat ngobatin kangen kalian :3

... dan aku lagi seneng hari ini guys, aku hari ini ulang tahun wkwkwkwk saking senengnya jadi inget kalian dan pengen update bonus hehehehe

see u on next chapter!!!!!

NO LONGER | Choi Beomgyu✔Onde histórias criam vida. Descubra agora