10

14.2K 1.7K 178
                                    


Han Dami's Pov

Pagi pertama di Amsterdam menjadi hari yang paling kutunggu-tunggu sejak kemarin.

Aku tidak peduli apa tujuan awal kami kemari. Yang pasti, aku akan memanfaatkan semuanya sebaik mungkin seperti pergi ke tempat-tempat hebat, memakan makanan yang tidak ada di Korea, mengirimi foto-fotoku pada Yeonjun dan ya... walaupun Beomgyu adalah manusia yang paling kubenci, setidaknya aku tidak munafik kalau aku benar-benar senang bisa berada di Amsterdam bersamanya.

Bagaimanapun juga, Beomgyu adalah sahabat terbaikku.

Lelaki satu-satunya yang mau menggendongku sampai rumah saat aku terjatuh di sekolah.

Lelaki yang paling sering memarahiku setelah Ayah.

Lelaki yang sangat senang menjahiliku, bertingkah aneh demi membuatku tertawa.

Juga ... lelaki yang tiba-tiba sudah menjadi suamiku.

"Sudah siap?"

Aku mengangguk semangat sambil mengunyah beberapa sandwich yang kami pesan dari restoran hotel ini.

Beomgyu lantas mengambil tas kecilnya dan meminum susu kotak yang berada di atas nakas, "Woah, susu Belanda!" ujarnya lega saat selesai menghabiskan susu kotak itu.

"Enak mana dengan susu pisang favorite kita?" tanyaku membuatnya terdiam sebentar.

Ia berkacak pinggang dan pura-pura berpikir, "Yang jelas dua-duanya lebih enak dibanding susu untuk ibu hamil," jawabnya ngawur.

Aku mendecih kesal, "Memangnya sudah pernah coba susu ibu hamil?"

"Pernah," katanya sibuk memasukkan beberapa keperluan ke dalam tas.

Seakan tidak ingin membuatnya diam, aku terus bertanya.

"Kapan? Kok aku tidak tahu?"

"Hmm ... waktu tingkat dua saat SMA. Aku tidak sengaja meminum susu kotak yang ada di kulkas Namjoon sunbae."

"Lalu?"

"Lalu Namjoon sunbae panik. Dia takut aku hamil karena meminum susu kotak milik kakak perempuannya."

Aku menahan tawaku dan lebih memilih untuk mengatainya, "Kau itu bodoh sekali. Memangnya tidak baca dulu sebelum meminum?"

Beomgyu berdiri tegak setelah selesai menyiapkan barang-barangnya. Ia tersenyum sekilas. Senyum tanpa dosa yang selalu ku suka dari wajahnya.

"Aku kehausan. Lagi pula gambar di susu kotak itu bukan ibu hamil."

Aku menelan sandwich terakhirku dan berjalan menghampirinya. Dengan jahil ku usap perutnya, "Jaga janinmu, tuan. Selamat atas kehamilanmu."

Beomgyu tertawa, begitupun aku.

Ah... aku benar-benar merindukan masa-masa SMA-ku dulu bersama Beomgyu. Rasanya tidak ada lagi yang ingin aku lakukan kecuali tertawa bersamanya.

--


"Beom-ah! Madame Tussauds!"

Aku menepuk-nepuk keras pundak Beomgyu saat sampai di tengah-tengah bangunan besar Amsterdam dan tanpa sengaja melihat museum patung lilin.

Beomgyu yang sedari tadi sibuk mengambil foto lantas mengikuti arah yang ku tunjuk.

"Mau kesana?"

Aku mengangguk cepat, "Mauuuu!" seruku.

"Ya sudah. Aku mau beli tiket masuknya dulu. Kau beli camilan sana! Sudah siang, perutmu harus diisi."

Aku sempat tertegun sebentar saat Beomgyu mengacak rambutku pelan.

NO LONGER | Choi Beomgyu✔Where stories live. Discover now