16•

3.8K 260 31
                                    

"Neon bermainlah bersama Tina, Mom akan siap-siap untuk kuliah" kata Thena menyuruh Neon bersama Tina, Baby sitter nya.

Sedangkan Vivi, serigala yang sering di kira kucing dan anjing itu tengah melingkar di ranjangnya, bobo pagi

Thena melangkahkan kakinya ke kamar mandi yang dimana kamar mandi tersebut terlapisi oleh cermin yang memantulkan bayangan dari segala sisi.

Thena berdiri di tengah-tengah kamar mandi menatap pantulan bayangannya di cermin, ada empat yang dapat dia lihat, dua di antaranya terlihat samar, sedangkan satu lagi sangat-sangat samar seperti kabut tipis yang berbentuk manusia, dan bayangan yang terlihat amat jelas menampilkan dirinya.

'apa kalian tak suntuk berada di dalam sana?' tanya Thena dalam hati

'mau bagaimana lagi hidup kami terkurung di sini, kami adalah wujud mu dari segala sisi' jawab Alice

'kenapa kalian ada?' tanya Thena

'kami ada karena Lo, lo yang nyiptain kita bertiga' jawab Alice kembali

'kenapa kalian tak pergi dari sana?' tanya Thena kembali

'pergi? Tak semudah itu' bukan Alice yang menjawab melainkan Lica dengan nada super dingin.

'oh. . . Siapa dia?' Thena menatap bayangan yang sangat samar itu

'sesuatu yang mengerikan dari mu' jawab Lica dan Alice bersama an.

Mata Thena menatap bayangan samar itu, lama-kelamaan bayangan itu pudar di ikuti oleh dua bayangan lainnya hanya tersisa banyangan aslinya saja.

Alice, Lica, dan satu kepribadian Thena lainnya memiliki sifat yang sangat berbeda.

Jika Thena memiliki sifat diam-diam menghanyutkan, berbeda dengan Alice yang memiliki sifat ceria, energik dan juga memiliki aura suram yang kuat, berbeda lagi dengan Lica yang memiliki sifat cool, dingin, datar, dan juga mengerikan, dan satu kepribadian Thena yang lainnya yang belum pernah Thena temu yang memiliki sifat melebihi dari Alice dan Lica

Setelah puas memandangi dirinya Thena mulai membersihkan diri, mandi.

Setelah beberapa menit, Thena selesai mandi beserta memakai baju untuk kuliah kali ini.

Saat akan menutup lemari pandangan Thena terhenti ke ponsel lamanya yang sudah dia tidak gunakan selama empat tahun ke belakang

Tidak ada kerusakan dalam ponsel tersebut, semuanya normal, tetapi ponsel tersebut di matikan oleh Thena selama empat tahun ini.

Alasannya cuman satu, yaitu menjauhkan diri dari keluarganya atau mungkin mantan keluarganya, karena mereka tak pernah menganggap Thena.

Click

Thena menghidupkan ponsel tersebut, menunggu beberapa detik untuk pemulihan dan suara notifikasi masuk memenuhi kamar Thena, beratus-ratus bukan bahkan beribu-ribu notifikasi masuk.

Dan semuanya berasal dari keluarga kandungnya, bukan untuk menanyakan kabar sehat atau tidaknya, Thena melainkan

'Heh!! Cepat pulang tanda tangani surat pemindahan warisan dari ibu mu!!' pesan dari bibi Thena tiga tahun lalu.

'Thena!! Kirimkan uang!! Uang gue udah abis!!' pesan dari sepupunya empat tahun lalu

'Thena cepat pindahkan semua warisan ibu mu kepada paman!!' pesan dari adik ibunya dua tahun lalu

'Thena lo harus pulang sekarang!! Beritahu dimana surat-surat warisan yang lo punya?!!' pesan dari kakak sepupu Thena anak dari kakak ibu Thena satu tahun lalu

Dan masih banyak lainnya yang hanya seputar harta, warisan, uang, dan Uang. Tidak ada yang mengirim pesan untuk menanyakan kabar Thena.

Dan mata Thena berhenti di salah satu pesan dari Ayah kandungnya

'KEMANA SAJA KAMU?!! CEPAT BERI KABAR!! KAMU HARUS HADIR DI KONFERENSI PERS SATU BULAN MENDATANG!! JANGAN SAMPAI SAYA BERTINDAK!!' pesan dari Ayahnya dua bulan lalu.

Semuanya hanya tentang uang dan uang, sejak ataupun tidak adanya ibu Thena dia memang sudah tidak di anggap oleh keluarga nya entah dari pihak ayah maupun ibunya.

Tidak ada yang memberinya kasih sayang sejak kecil, hanya uang yang di berikan oleh keluarganya.

Sudah tidak heran bagi Thena jika tidak ada yang menanyakan kabarnya, toh dia sendiri tak penasaran dengan ke adaan keluarganya sendiri.

"Konferensi pers? Ouh sudah saatnya berarti" gumam Thena dan senyum misterius terbit dari bibirnya.



Skip>


"Persiapkan diri kalian tinggal beberapa hari lagi kalian akan tampil, saya berharap kalian bisa lebih menerapkan kekompakan dalam tim jangan sampai hal seperti tadi terulang kembali! Mengerti?!!"

"Mengerti pak!!"

Seru mereka sebelum pak Demi meninggalkan aula

Mereka menghela nafas lega, saat pak Demi benar-benar hilang dari aula

"Hari ini bener-bener kacau! Coba aja tadi Sela sama Sam gak ribut semua ini gak bakal terjadi! Kuping gue sampe panas denger ocehan pak Demi tadi" gerutu Vero

"Heh kok lo bawa-bawa nama gue sih?! Semua ini gara-gara dia noh!" Sahut Sila, menunjuk cowok yang tengah menengguk minumannya itu

"Heh!! Semua ini salah elo! Kalo lo gak Jambak rambut gue gak bakal jadi kayak gini!" Balas Sam tak mau di salahkan.

"Kan gue udah bilang kalo gue gak sengaja tadi, lo nya aja yang sensian!!" Sinis Sila melangkah pergi

Satu persatu mereka mulai meninggalkan aula hingga tersisa Thena yang masih duduk melihat kekacauan yang terjadi, senyum sinis keluar dari bibirnya.

"Sempurna" gumam Thena atau mungkin salah satu kepribadian Thena

Bersambung....


By:Ryana

NERD or PERVECT Où les histoires vivent. Découvrez maintenant