2•

5.1K 301 4
                                    

VOMENT NYA JANGAN LUPA

HAPPY reading 😊

*****

Thena berdiri diam saat dirinya di siram air oleh David, entah air apa dirinya tak tau yang jelas sangat berbau busuk bahkan para mahasiswa maupun mahasiswi memilih pergi dari pada harus menghirup aroma air yang sangat busuk

"Sudah?" Tanya Thena terkesan acuh

David terbelalak kaget, bukan hanya David saja namun mereka semua yang mendengar jawaban Thena kaget, dia seperti tak terkena masalah.

"Aku pergi!! Kalo butuh orang buat di bully kek gini panggil aku!! Itung-itung bantuin orang gak tau diri kek kek kamu!!" Lanjut Thena dan berlalu pergi meninggalkan koridor di mana dia dibully saat dirinya akan kembali ke kelasnya.

Acuh dengan ke adaan sekitar yang memandangnya dengan kasihan atau sebagiannya.

Sudah biasa bagi Thena jika di pandang menyedihkan oleh orang-orang.


Pergi ke toilet membersihkan tubuhnya dari air kotor yang di gunakan David untuk menyiramnya.

Tidak ada rasa sakit,terluka, atau macamnya di dalam hatinya dia tak sakit saat di bully beratus-ratus kali oleh orang, di kucilkan oleh keluarganya, di hina karena tampilannya.

Thena POV

Aku bercermin sambil merapihkan rambut yang ku kepang satu ini.

Air yang di gunakan si iblis David itu bener-bener bau busuk, lebih busuk saat aku di bully dulu di sekolah lama ku.

Jika kalian bertanya apa aku merasa sedih atau sakit, jawaban nya tidak! Aku sudah terbiasa dari kecil di Bully, di kucilkan, dan di hina oleh semua orang bahkan keluarga ku sendiri.

Mungkin karena tampilan gue yang Nerd, jelek, dan rada gendut jadi aku sering mendapat perilaku yang tidak menyenangkan.

Nerd itu jelas gayaku, tak ada yang dapat merubahnya kecuali diriku sendiri, aku sering di-bully oleh orang-orang di luaran sana namun aku tetap diam tak melawan.

Bosen sebenarnya jika di bully dan tidak melawan ingin sekali rasanya aku melawan mereka, namun aku harus menahannya untuk menyembunyikan identitas dan sesuatu hal besar dalam diri ku.

"Ini buat ganti" ujar seorang wanita yang baru masuk dan menyerahkan jaket ke arah ku

"Gak usah" tolak ku

"Terima aja sebagai tanda maaf gue gak bisa bantu Lo tadi. . Dan maaf untuk semua yang gue lakuin dulu ke elo" lagi dia menyerahkan jaketnya ke arahku.

Byan, teman dari kecil ku dia yang selalu ada saat gue sedih senang maupun susah, dia satu-satunya teman yang ku miliki dulu.


Byan yang selalu menghawatirkan ku saat di bully dia yang akan melindungi ku saat di bully dulu sebelum masalah itu muncul, dimana gue lebih memilih pergi dari pada bertahan.

"Gak usah aku gak mau buat kamu malu!! Begitu bukan?" Ujar ku sinis dan berlalu pergi tanpa mengambil jaketnya.


Author POV

Semua orang menyingkir saat Thena lewat, bukan karena takut melainkan bau tubuh Thena yang sangat menyengat.


"Habis mandi di got mbak?" Ejek salah satu mahasiswi yang

"Aduh miskin banget si, mandi aja di got! Kasian deh. . Ya gak?!" Sahut yang lainnya di susul dengan tawa keras dari mahasiswa yang.


"Lo minggir jauh-jauh deh dari sini!! Lo itu cuman bawa virus tau gak?!" Seru David yang datang bersama kedua temannya.

Thena hanya memandang datar tak minat.

Dan melanjutkan langkahnya meninggalkan gerombolan manusia-manusia itu.

Bruk

"Ups! Sorry sengaja!. Hahahahaha" seru mahasiswi yang mengejeknya tadi, dia menyenggol kaki Thena hingga jatuh, di tengah-tengah koridor.




Apakah semenderita ini menjadi mahasiswi baru di sini?

Bersambung...

By:Ryana

NERD or PERVECT Where stories live. Discover now