7•

4.4K 231 9
                                    

"Awas lo Thenerd...."

"DAVID CEPAT BAWA BUKUNYA!!" terikan pak Demi membuatnya berhenti menggerutu

David dengan malas membawa tumpukan buku sejarah yang harus dia pindahkan ke perpustakaan yang ada di lantai empat, dan harus menggunakan tangga.

"Thena" panggil pak Demi, memanggil Thena yang tengah berjalan ke arah yang berlawanan dengan mereka berdua

Thena hanya mengangkat sebelah alisnya, bertanya 'kenapa'

"Kamu ikut saya ke aula, kalian berdua harus mulai berlatih untuk bulan depan" jawab pak Demi.

Thena mengangguk dan berjalan menuju lift dan turun kelantai dua dimana aula berada.

"DAVID CEPAT!!" teriak pak Demi mengagetkan David yang tengah melamun.

Skip>

"Maafkan aku. . Kumohon aku tak akan melukaimu lagi, kembali lah bersama ku"

"Aku sudah memaafkan mu namun aku tak bisa kembali bersamamu"

"KENAPA?!....."

"CUT! David sudah berapa kali bapak bilang jangan menggunakan nada tinggi di bagian tersebut, kamu harus menggunakan nada rendah seperti orang putus asa. . Cepat ulangi, rolling Eksian!" Seru pak Demi

David dan Thena mengulangi kembali adegan dimana, EV si gadis biasa yang menolak kembali kepada pangeran Dev.

Skip

"Untuk hari ini cukup sampai disini besok kita lanjutkan kembali, selamat Sore"

"Sore pak" balas mereka.

"Huh gila bener tu Dosen. .gak kira-kira ngasih latihannya, mana salah terus lagi adegannya. . Pengen gue bunuh tapi takut dosa" gerutu Vero

Bukan hanya Vero hampir semua mahasiswa maupun mahasiswi yang sekelas dengan David menggerutu, kecuali Thena yang memilih diam dan berjalan ke arah pintu keluar.

Tepat di tengah pintu dia di hadang oleh Byan, yang menampilkan senyum lebar kepadanya

Thena hanya diam tak berminat dengan Byan

"Na, pulang bareng gue y? . Gue gak terima penolakan Ayo!!" Kata Byan menarik tangan Thena

Tanpa mereka berdua ketahui David memperhatikan mereka berdua dengan tajam,

"Napa Lo ngeliatin Si Thena gitu amat?" Tanya Marvin yang mengetahui bahwa David tengah memperhatikan Thena

"Suka Lo? Atau Lo cemburu gara-gara Byan gandeng tangan ya?" Timpal Vero, membuat David menatapnya tajam

"Cemburu? Cih! Gala akan!! Gue cuman gak suka apa yang udah gue miliki di pegang oleh orang lain, termasuk Thenerd yang sudah menjadi bahan Bullyan gue!!" Jawab David remeh.

Vero dan Marvin hanya mengaguk

"Ya udah yuk balik! Dah sore nih. .gue harus jemput Nyokap di butik" ucap Vero

Mereka berdua berjalan keluar dari aula.

David, Marvin, dan Vero sampai di parkiran mobil, Vero langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi di ikuti dengan Marvin, saat David akan masuk ke dalam mobilnya dia melihat Thena yang di bonceng Byan, dengan motor ninja ya, yang membuat Thena harus memeluk Byan agar tidak terjatuh, David melihat pemandangan itu sangat geram, dia tak suka apa yang sudah menjadi miliknya di sentuh orang lain.

Skip>

Thena sedang memasak di rumah besarnya untuk makan malam sendiri, namun sial kompor nya tidak mau hidup, membuatnya mau tak mau harus mencari makan di luar.

Tepat saat Thena keluar dari gerbang rumah, Emi mama David sedang membuang sampah di samping gerbang rumahnya

"Malam Tante" sapa Thena dengan senyum tipis

"Malam Thena, mau kemana malam-malam begini?" Sapa balik Emi dengan senyum mengembang

"Saya mau cari makan Tante" jawab Thena

"Kok cari makan, emang gak masak?"

"Kompornya gak mau hidup tante, jadi mau cari makan di luar"

"Gak usah cari makan di luar. Ayo kerumah Tante, makan bareng keluarga Tante. . Kebetulan tadi Tante masak banyak dan gak akan habis kalo di makan keluarga Tante aja, ayo masuk. ." Ucap Emi dan langsung menarik tangan Thena masuk ke dalam pekarangan rumahnya.

Rumah David dan rumah Thena tak tak jauh beda, sama-sama bertingkat, mewah, besar, dan luas. Hanya saja rumah David lebih hidup karena terawat dengan baik oleh Emi

Sedangkan rumah Thena sama sekali tak hidup, karena dia belum sempat mengurusnya.

Thena berjalan mengikuti Emi yang menarik tangannya di depan

"Ma dari mana kok la......ma banget?" Tanya David namun melambat saat melihat Thena di belakang mamanya

"Ngapain Lo disini!!" Tanya David tak suka

"Awwww Aw" racau David saat Emi melayangkan cubitannya ke perut David

"Siapa yang ngajarin kamu gak sopan sama tamu hah?!! Sekarang duduk, Thena ayo duduk kita makan malam bersama" kata Emi dengan tajam ke David, sedangkan dengan Thena dia tersenyum

Mereka bertiga makan malam dengan tenang, bagi Emi. Tidak bagi Thena dan David, David sangat tak suka makan satu meja dengan Nerd, dan Thena sangat tidak nyaman karena berkali-kali kakinya di injak oleh David dengan sengaja

Duk




Bersambung...

By:Ryana

NERD or PERVECT Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt