5•

4.3K 257 13
                                    

Athena POV

Tong ting tong ting tong ting tong ting tong

Sedang asyik-asyiknya nya memantau sebuah perusahaan untuk ku tipu lagi, tapi bel pintu depan di pencet dengan sangat tidak sabaran, aku pastikan orang di depan sana tak akan mendapat hukuman yang menyedihkan dari orang tuanya.

Ting Tong Ting tong ting tong

"Iya sebentar!!" Teriak ku untuk menghentikan suara bel yang terus di tekan dengan tidak sabaran itu.

Ceklek

"Siap...." Kalimat ku terhenti saat melihat siapa orang di depanku.

David POV

Ting tong tong ting tong ting tong ting tong

"Iya sebentar!!" Teriak seseorang dari dalam, gue kira gak ada orang, lama banget si gak di buka-buka gak tau apa mau malam kayak gini kan biasanya banyak setan lewat.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan sesosok memakai baju putih panjang dengan rambut tergerai

"Siap......"

"Ahhhhhh SETAAAAN!!!" teriak gue melihat orang di depan gue.

"Hay! Mana setannya?!" Tanya orang di depan gue, membuat gue membuka mata.

Ternyata oh ternyata orang yang ada di depan gue adalah Thenerd, OMG!!.

"Ada apa?" Tanya Thenerd ketus

"Awalnya si gue di suruh nyokap buat nganterin kue ini untuk penghuni rumah ini, tapi setelah tau penghuni rumah ini elo! Jadi gue gak jadi ngasih ni kue! Mending gue makan sendiri!!" Kata gue dan berbalik menuju rumah gue dengan memakan kue tart yang ada di dalam kotak dengan lahap.


Author POV

"Enak juga ni kue" ucap David di sela-sela makannya

Thena hanya memandang datar kepergian David dan memilih masuk untuk melanjutkan pekerjaannya.

Tanpa David sadari Emi telah berdiri di balik gerbang dengan memegang sapu.

"AWWW. . AMPUN MA!" teriak David kesakitan saat di pukul menggunakan sapu oleh mamanya

"MAMA SURUH KASIH KUE INI BUAT GADIS TADI KENAPA KAMU MAKAN SENDIRI HAH! RASAKAN INI!!" murka Emi terus memukuli David, Yang seperti maling tertangkap warga sekampung

Buk buk buk buk

"Dia gak mau ma Aw... Jadi David makan sendiri Aw. .." kilah David

Tak tahan dengan pukulan mamanya dia memilih lari ke dalam rumah mencari Hari, papanya untuk membantu nya.

"David jangan lari kamu!!!" Seru Emi dan mengejar David dengan mengancung-acungkan sapu ke arah David.

David terus berlari hingga sampai di ruang keluarga dimana Hari berada, sedang membaca koran dan minum kopi.

"Pa...pa..pa..tolongin David pa ..David mau di pukuli sama mama pa..." Adu David meminta bantuan Hari, dengan bersembunyi di balik Hari

"Sini kamu David! Kamu harus di beri pelajaran! Kemarin kamu udah makan kue yang buat pak RT, ini kamu makan kue yang buat tetangga baru kita! Malu-maluin kamu kayak gak pernah makan aja! Sini kamu!!" Kata Emi berusaha menggapai David namun di halangi oleh Hari

"Udah ma. Kasian David nya gak liat tuh tangannya udah biru gitu, kasian besok lagi kalo mau mukul, sekarang mama istirahat dulu OK" tenang Hari, berusaha menenangkan istrinya

"Oh! Papa mau belain ini anak! Iya?! Ok kalau gitu Fine satu Minggu tidur di sofa ini gak ada main masuk kamar!!" Teriak Emi dan pergi dari hadapan ke dua laki-laki yang berarti dalam hidupnya.

"Kamu ih!! Siapa yang salah! Papa yang kena hukum!" Ucap Hari


"Aduh pa, David juga udah kena hukum kali! Ni liat tangan udah biru-biru gini" balas David dengan memperlihatkan tangannya yang biru-biru.


Ting tong ting tong

Bel pintu di tekan membuat Emi berlari membukakan pintu dan kembali menutupnya kembali dengan membawa bingkisan, dan menaruhnya di atas meja makan.

"Dari siapa ma?" Tanya Hari mengikuti istrinya ke dapur disusul dengan David.


"Dari gadis baik, gak kayak anakmu itu disuruh kasih kue gue gadis yang di depan malah di makan sendiri!! Bukannya merasa tersinggung gadis di depan yang baru mama ketahui namanya Thena itu malah ngasih mama kue, sungguh gadis yang baik" kata Emi dengan senyum mengembang mengingat Thena yang dengan ramah memberikan kue padanya.



"David mama ingin kamu jadiin Thena menantu, dia itu baik, cantik, tata Krama nya terpuji, pokoknya mama mau kamu pacaran dia" lanjut Emi dengan menggebu-gebu


"What!!!!? No! Mom! Cantik dari mananya ma, dia itu dekil, jelek, buluk, apa lagi tahi lalat yang ada di bawah bibirnya itu mana besar lagi, dan dia juga gendut. .aku gak mau ma" tolak David mentah-mentah


"Dasar mata katarak! Thena itu cantik hatinya, belum tentu yang cantik di luar tapi cantik di dalam, jarang ada wanita seperti mama ini!" Ucap Emi dengan menyombongkan diri, sedangkan Hari dan David hanya bisa mengangguk menuruti nyonya besarnya ini.


Skip>


Byur

"Hahahaha" tawa Hillary dkk meledak saat Thena terkena perangkapnya, Hillary dkk merupakan sekelompok mahasiswi yang sangat anti dengan Nerd.



Air, tepung, telur, pewarna makanan, gula, mentega, di campur menjadi satu di tubuh Thena. Sama seperti adonan kue yang siap untuk di masukan ke oven.


"Apa yang Lo lakuin?!!" Tanya David tajam dan dingin


Membuat Hillary dkk diam tak ada yang berani menjawab.

"Siapa yang mengasihi ijin Lo berempat membully Thenerd, Lo tau bukan gak ada yang boleh membully yang sudah menjadi target gue!!" Seru David tajam.


David menyeret tangan Thena pergi dari kelas ke kamar mandi.

Tepat di depan pintu kamar mandi David berhenti dan masuk mengambil seember air dan menyiramkan ke tubuh Thena


"Jangan pernah menjadi Bullyan orang lain!! Lo hanya boleh menjadi mainan gue seorang!" Ucap David dan pergi meninggalkan Thena sendiri.



Athena POV


'apa kamu tak lelah di bully tanpa melawan?'

'tidak'


'kenapa? Apa yang kamu cari selama ini?'

'sebuah pengalaman sebelum akhirnya aku pergi'

'kau kuat tapi selalu menjadi lemah di hadapan yang kuat! Kau PENGECUT!!'

'aku bukan pengecut ingat itu!!'

'kalau bukan pengecut apa pecundang yang berpura-pura lemah di hadapan yang kuat! Iya! Jangan sampai aku mengambil alih tubuh ini dan melakukan apa pun sesukaku!'




Bersambung....




By:Ryana

NERD or PERVECT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang