Hari Kedua : Menggali Informasi

65 1 0
                                    

[1]
Kring... kring...

Aku terbangun oleh alarmku. Walaupun mengantuk, aku tetap beranjak dari tempat tidur. Aku mematikan jam alarmku dan merapikan rambut. Aku membuka pintu, menuju ke ruang makan untuk sarapan. 

"Waa, aku laparrr..." aku bergumam.

Aku berjalan melewati kamar Oscar, ruang musik, dan perpustakaan. Aku melihat Amelia, sedang menyapu lantai. 

"Selamat pagi, Amelia." ujarku pada Amelia sambil tersenyum.

Amelia hanya terdiam saja. Apakah dia masih mengantuk? Apakah dia memang memiliki sifat pendiam? Apakah dia membenciku? 

Aku berjalan menuju ruang makan. Aku melihat Nenek Nancy sedang mengambil daging ayam mentah.

"Selamat pagi!" aku menyapa Nenek Nancy.

"Selamat pagi, detektif (Y/N). Maaf, tapi kami hanya memiliki roti untuk sarapan. Semua bahan makanan sudah habis, kecuali ayam panggang untuk makan siang." ujar Nenek Nancy sambil memasak.

"Tidak apa-apa. Roti adalah makanan favoritku. Apakah kamu memiliki secangkir kopi?" tanyaku pada beliau.

"Rotinya ada di atas meja makan. Aku akan membuatkan secangkir kopi untukmu." ujar Nenek Nancy.

Aku segera mengambil roti yang sudah disediakan di tengah meja makan. Lalu, aku melihat beberapa selai di atas meja makan yang dapat kuoleskan untuk rotiku. Selai apa yang harus kuoleskan pada rotiku?

a. Selai sarikaya ( lihat nomor 2 )

b. Selai stroberi ( lihat nomor 3 )

c. Selai blueberry ( lihat nomor 4 )

[2]

Aku mengambil selai sarikaya tersebut. Dengan hati-hati, aku mengolesi selai sarikaya tersebut pada sepotong roti. 

"Ini kopinya. Ngomong-ngomong, apakah itu selai sarikaya? Aku sangat suka dengan roti rasa sarikaya. Sepertinya, selera kita sama." ujar Nenek Nancy.

Aku tersenyum pada Nenek Nancy dan mengucapkan terima kasih. Beliau membalas senyumanku dan kembali melanjutkan memasak ayam panggang. ( lihat nomor 5 )

[3]

Selai stroberi di atas meja makan benar-benar menarik perhatianku. Aku dengan teliti mengolesi selai stroberi tersebut. Nenek Nancy datang, tersenyum, Kemudian beliau memberikan secangkir kopi kepadaku dan kembali memasak ayam panggang. Aku tersenyum padanya sebagai tanda terima kasih. ( lihat nomor 5 )

[4]

Sejak kecil, aku selalu suka selai blueberry. Aku mengolesi selai blueberry yang kupegang pada sepotong roti tawar yang empuk. 

"Apakah itu selai blueberry? Mengingatkanku pada Fiona yang sangat suka selai blueberry." ujar Nenek Nancy dengan suaranya yang halus. 

Aku terdiam sejenak, kemudian tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada Nenek Nancy. ( lihat nomor 5 )

[5]

Aku menghabiskan roti itu dengan sangat lahap. Setelah berpamitan dengan Nenek Nancy, aku segera mencari bukti. Namun, ruangan apa yang harus aku selidiki terlebih dahulu?

a. Ruang musik ( lihat nomor 6 )

b. Perpustakaan ( lihat nomor 9 )

c. Kebun ( lihat nomor 12 )

[6]

Ruang musik kedengarannya menyenangkan. Mungkin, bermain alat musik dapat menjernihkan pikiranku. Aku berjalan menuju ruang musik. Dengan perlahan-lahan, aku membuka pintu ruangan  tersebut...

Misteri Rahasia : Hilangnya Sang GadisKde žijí příběhy. Začni objevovat