1. Kebersamaan Keluarga Minki

Начните с самого начала
                                    

"Ya, sudah! Belajarlah yang benar dan jangan malas-malasan," ucap Taecyeon sambil mengacak-acak rambut Jungkook sayang.

"Aish, Hyung! Kau merusaki rambutku," protes Jungkook dengan bibir yang dimajukan.

Taecyeon tersenyum gemas melihat wajah cemberut adiknya itu.

"Aku masuk dulu Hyung!" seru Jungkook, lalu berlari memasuki gerbang sekolahnya.

***

Disisi lain, Jimin dan Taehyung juga sudah sampai di sekolah mereka.

"Nanti yang akan menjemput kalian Nichkhun Hyung," ucap Jun Ho.

"Baik Hyung." Jimin dan Taehyung menjawab secara bersamaan, lalu mereka pun memasuki gerbang sekolah mereka.

***

[Perusahaan]

Jeon Kun Hee dan putra sulungnya Jeon Minki sekarang berada di ruang kerjanya miliknya. Mereka sedang membahas masalah Harta Warisan.

"Jadi, Papa akan tetap mewarisi seluruh kekayaan Papa untuk Kookie?" tanya Minki.

"Iyaa! Papa juga akan memberikan posisi papa padanya di perusahaan. Jungkook akan mengambil alih semua tanggung jawab Papa baik di rumah maupun di perusahaan." Kun Hee menjawab dengan mantap.

"Kenapa hanya Kookie yang sebagai pewarisnya, Pa? Dan kenapa harus Kookie yang menggantikan posisi Papa? Lalu cucu-cucu Papa yang lainnya Bagaimana? Apa mereka tidak akan cemburu nantinya? Aku tidak mau hal yang tidak diinginkan terjadi pada putra bungsuku, Pa?" ucap dan tanya Minki.

"Kau tidak perlu khawatir Minki. Papa sudah pikirkan hal itu."

"Apa alasan Papa memilih Kookie?" tanya Minki.

"Karena putra bungsumu itu sangat istimewa. Dia saudara paling kecil dikeluarga, tapi pemikirannya lebih dewasa dan juga sabar dibanding dengan saudara-saudaranya yang lain."

"Oh iya! Adik perempuanmu, So Yeon mengundangmu, istri dan anak-anakmu makan malam di rumah. Jadi datanglah. Jangan buat adikmu itu kecewa. Sebisa mungkin menginaplah beberapa malam."

"Baiklah! Kami akan datang," jawab Minki.

***

[Kediaman Jeon Minki]

Di sebuah kamar terlihat sepasang suami istri yang sedang merundingkan sesuatu. Mereka adalah Minki dan Hyun Jin.

"So Yeon dan Papa mengundang kita makan malam disana. Mereka berharap akan kedatangan kita," ucap Minki pada istrinya.

"Aku tidak masalah sayang. Tapi bagaimana dengan anak-anak, terutama Min Jun? Pasti Min Jun tidak akan setuju," jawab Hyun Jin.

"Itu tugasmu, sayang. Kau bujuklah mereka," pinta Minki.

"Aish, Kau ini! Kaukan Ayahnya. Kenapa bukan kau saja yang bicara dengan mereka?" kesal Hyun Jin.

"Justru aku Ayah mereka, makanya aku tidak tahu cara merayu mereka. Apalagi saat mereka sudah marah. Hanya kau yang bisa merayu dan membujuk mereka." Minki membujuk istrinya sembari mencium pipi sang istri.

"Baiklah, baiklah!" Hyun Jin pun pasrah atas tingkah suaminya.

^^^

Di ruang tengah telah berkumpul pemuda-pemuda tampan. Mereka asyik dengan kesibukan masing-masing.

"Waah! Lagi ngumpul semua nih putra-putra Papa. Boleh tidak Papa dan Mama bergabung!" seru Minki yang datang bersama istrinya menuju ruang tengah.

Mereka dengan kompak melihat kedatangan orang tua mereka dan dengan kompak pula menjawabnya.

"Silahkan Pa, Ma!"

Minki menyikut siku Hyun Jin istrinya untuk memberi kode agar istrinya langsung pada intinya.

"Aish, kau ini seperti anak kecil saja. Mereka kan putramu kenapa kau tak berani berbicara langsung pada mereka." Hyun Jin berbicara berbisik.

Min Jun selaku putra sulung dikeluarga melihat kearah orang tuanya yang sedang berbisik-bisik.

"Pa, Ma! Kalian berdua kenapa? Kenapa bisik-bisik seperti itu? Apa ada sesuatu yang ingin kalian sampaikan pada kami?"

DEG!

"Waw! Pertanyaan putra sulungku tepat mengenai sasaran," batin Minki.

Min Jun dan adik-adiknya sedang menatap kedua orang tua mereka. Mereka menatap kedua orang tua mereka dengan tatapan bingung.

"Pa, Ma! Kalian kenapa sih? Kalian ini ini aneh," ucap Taehyung.

"Baiklah. Begini anak-anak. Kakek dan Bibi kalian bibi So Yeon mengundang kita makan malam disana. Jadi, malam ini kita akan kesana!" ucap Hyun Jin was was.

"Aku tidak akan datang ke rumah itu lagi, Ma!" jawab Jimin, lalu Jimin beranjak pergi meninggalkan keluarganya sambil menarik pelan tangan Jungkook, adik bungsunya.

"Ayoo, Kookie. Kita ke kamar."

Jungkook yang ditarik oleh kakaknya hanya pasrah dan menurut.

"Aku juga! Aku tidak mau menginjak rumah itu lagi," saut Taehyung dan Taehyung pun menyusul Jimin dan Jungkook.

Jin, Yoongi, Hoseok dan Namjoon kompak berdiri. "Kami juga tidak akan pergi kesana Pa, Ma! Maafkan kami!" Mereka pun pergi menyusul Jimin, Taehyung dan Jungkook.

Tersisa Minki, Hyun Jin dan keenam putranya di ruang tengah. Setelah mendapatkan penolakan dari ketujuh putranya yang lain.

"Min Jun! Kau harapan Papa satu-satunya. Papa tahu kalian sangat marah pada Bibi dan sepupu-sepupu kalian atas apa yang mereka lakukan pada Kookie empat bulan yang lalu. Tapi kan kejadian itu sudah lama. Dan Papa yakin hal itu tidak akan terulang lagi. Kita hanya makan malam saja tidak lebih." Minki memohon pada putra sulungnya.

"Ayolah, anak-anak! Mama mohon. Ini juga permintaan dari Kakek dan Bibi kalian, Bibi So Yeon. Ditambah lagi Bibi Tae Hee juga merindukan kalian." Hyun Jin membujuk keenam putranya.

Min Jun menatap adik-adiknya. Setelah mendapatkan anggukkan dari kelima adiknya, Min Jun menatap kembali kedua orang tuanya.

"Baiklah. Kalau hanya sekedar makan malam saja, kami akan ikut."

Minki dan Hyun Jin tersenyum. "Bagaimana dengan adik-adikmu yang lain, Min Jun?" tanya Minki.

"Papa tidak usah khawatir. Aku akan bicara pada mereka," ucap Min Jun.

"Terima kasih, sayang. Maafkan Papa yang sudah memaksamu dan adik-adikmu untuk ikut makan malam di rumah Kakek kalian. Dan Papa tahu kau sangat menyayangi adik-adikmu, terutama Kookie," ucap Minki.

"Sudahlah, Pa! Papa tidak perlu mengucapkan terima kasih padaku. Aku melakukan ini karena aku menyayangi Papa," jawab Min Jun.






***

BERLANJUT

MY OVERPROTEKTIF BROTHER [✓]Место, где живут истории. Откройте их для себя