Part 14

2.3K 79 3
                                    

💙💙💙

Lapangan basket..

"Eh cuk liat deh, gila² pangeran es yang paling hits seantero sekolah bisa ketawa juga anjasss!!"ucap gara heboh seraya menaik turunkan beranda Instagram nya yang sudah dipenuhi dengan foto glenn menggendong jua.

"Hah, glenn?"kaget nya rico dan daniel serempak.

"Iya buka aja ig Bentarra school yang gak resmi"ucapnya yang segera diangguki oleh kedua temannya itu.

"Wah gila glenn, maennya halus ya?"ucap daniel seraya menyunggingkan sudut bibir kanannya, sedangkan rico hanya tersenyum miris melihat foto dan video yang tersebar di sosmed mereka.

"Noh glenn nya"ucap gara yang mengalihkan pandangan mereka.

"Apaan lo? Pasti pada ngomongin gue"ucap glenn curiga.

"Parah parah parah glenn, maen lo alus banget"ucap daniel, dan glenn pun menoyor kepala daniel tanpa segan².

"Maksud lo apa anjeng?"tanya nya dengan mood yang sangat baik.

"Jua woii"ucap gara, rico yang tidak ingin sakit hati pun segera berlatih basket dengan hati yang sangat kacau.

"Salah paham itu"ucap glenn santai.

Ditempat lain ada jua yang sudah berkumpul dengan teman²nya di kantin.

Kantin..

"Sen, sa jadi tuh sore ini ada tanding basket. Jadi kita pentas buat dukung anak kelas sebelas, gimana kalian bisa kan? Team kita gabung sama team nya kak rachel, dan nanti kita gak boleh pulang dulu, pokoknya harus latihan di lapangan basket"jelas jua panjang lebar yang diangguki mengerti oleh sasha dan sena.

Saat sedang berbincang² dering suara handphone dari salah satu aplikasi pun berbunyi. Ternyata itu aplikasi LINE di ponsel jua.

RachelSteffyZ: Wa, tolong angkat tangan lo, lo dikantin kan?.

Setelah membaca chat dari rachel, jua pun melihat kearah pintu kantin dan melambaikan tangannya saat menemukan rachel dengan ransel yang sudah berada di pundaknya.

Rachel pun menghampiri jua dengan langkah tergesah² di ikuti para sahabatnya yang satu team dengan nya di cheers.

"Lo mau kemana kak? Katanya gak boleh balik dulu"ucap jua bingung.

"Duh wa tapi maaf banget deh, ini urusan penting banget. Jadi gue ngasih alih tugas gue ke lo ya?"mohon rachel seraya menempelkan kedua telapak tangannya dan di taruh di depan dada.

"Maksud lo gimana kak?"tanya jua bingung.

"Lo jadi leaders pentas cheers sore ini"ucap rachel.

"Lho, gak bisa gitu dong kak"tolak jua.

"Duh wa, nenek gue kena serangan jantung, gue harus kesana sebelum nenek gue pergi selamanya"ucap nya dengan mata yang berkaca².

"Tapi jangan gue kak, gue masih kelas sepuluh, kan temen lo bisa, gue rasa temen lo lebih banyak pengalaman dibanding gue"tolak jua halus.

"Udah wa lo aja, kita ini dari kelas sepuluh gak pernah ada pengalaman jadi leaders, selain gak hafal kata²nya kita juga masih di ragukan kalo untuk jadi leaders. Kalo lo kan dari awal masuk cheers udah jadi leaders. Lo juga suaranya kenceng, terus udah gak malu² lagi"ucap salah satu teman rachel.

"Iya wa, mereka dari kelas sepuluh satu team sama gue, jadi gak ada pengalaman jadi leaders"ucap rachel memperjelas.

"Please lah waaa"ucap mereka serempak.

A Cold Boy [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang