🛫Aku tugas dulu ya... sayang

53.8K 2.9K 90
                                    

Banyak typo. No edit-edit !!!
#harapmaklum wkwk...

***

Saira pov.

Gue pun menjatuhkan tubuh gue di sofa yang ada di Apartemen nya Captain Morega.

Kebetulan, setelah gue selesai sarapan tadi, Captain Rega langsung membawa gue untuk pindah ke apartemen nya. Katanya sih, dia gak mau gue ngerasa gak nyaman gitu.

Dan sebenernya juga, lika-liku buat pindahan buat kesini tuh banyak banget. Dimulai dari acara nangis bombai Mama mertua gue, ban mobil yang kempes, dan terus lagi pas kita berdua udah nyampe di area parkiran, ada tamu yang datang tanpa di undang dan tanpa permisi. Siapa lagi kalo bukan si Frisca alias si medusa alias si durjana.

"Capek sayang?."

"Eh.." gue pun langsung membuka mata gue sekaligus menegapkan badan gue yang tadinya bersandar di sandaran sofa.

"Kamu capek?." ulang Captain Rega.

Gue pun langsung menggeleng-geleng kan kepala gue beberapa kali.

"Nggak kok Captain." jawab gue sambil menatap Captain Rega lembut.

"Sini tiduran." ucapnya sembari menepuk-nepuk pahanya berulang kali.

Dengan semangat 45, gue pun merebahkan tubuh gue di sofa yang berbantalkan paha dari Captain Rega.

Gue pun memejamkan mata gue menerima elusan tangan Captain Rega di kepala gue.

"Sayang." panggil Captain Rega lembut, tak menghentikan elusannya di kepala gue.

"Kenapa suami?." tanya gue sembari terkikik geli.

Suami??? Masih gak nyangka aja gitu loh, gue di umur segini udah punya suami?. Omaygad, beruntung banget sih nikah sama Captain Rega.

"Istri kok malah ketawa-ketawa gitu sih?." goda Captain Rega sembari menjepit hidung gue pelan.

"Lepasin ih, Ira gak bisa napas." rengek gue sembari mengerucutkan bibir gue keatas.

"Utututuuuu, sayang nya aku.." ucap Captain Rega sembari mengecup kening gue sekilas.

Gue pun tersenyum lebar lalu menarik leher Captain Rega.

'Cup'

Satu kecupan gue daratkan di bibir tipisnya Captain Rega.

"Mulai nakal ya.. Nanti malem awas aja." ancam nya sambil mencubit pipi gue pelan.

"Masa?."

"Iya."

"Bodo. Wlee..." ejek gue sembari menjulurkan lidah gue kearah Captain Rega.

Captain Rega pun hanya tersenyum simpul sembari mengusap pipi gue pelan. Kok mimik wajah Captain Rega berubah sih?.

Tangan gue pun terulur untuk menyentuh pipinya yang terlihat putih tanpa adanya bekas jerawat atau apapun.

"Captain kenapa?." tanya gue pelan.

"Besok.." ucapnya menggantung.

Gue pun mengernyitkan kening gue bingung. Besok? Besok kenapa?.

"Aku tugas." jawabnya sembari menatap gue dalam-dalam.

"Tugas? Nyetir pesawat lagi?." tanya gue yang sudah mulai mengerti arah pembicaraan nya.

"Terus kenapa Captain?, kalo Captain mau tugas ya gapapa. Toh malem kita bakal ketemu lagi kok." ucap gue se-ceria mungkin.

Captain Rega pun tersenyum lalu mengecup pipi gue sekilas.

"Sayang... Jam kerja pilot itu bukan seperti orang kebanyakan." ucap Captain Rega sembari menatap gue dengan serius.

Marry Me Please Captain (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz