24, Explanation.

4.1K 797 52
                                    

❝ Kita dilahirkan untuk mencintai sesama, itulah prinsip keberadaan kita di dunia ini dan salah satu tujuannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kita dilahirkan untuk mencintai sesama, itulah prinsip keberadaan kita di dunia ini dan salah satu tujuannya.❞

Binamen Disraeli









"Boleh ngomong sesuatu?" Aira mengangkat sebelah alisnya dan akhirnya mengangguk sambil menatap pria di depannya itu.

"Ehm, sebenarnya semenjak saya ketemu kamu, saya lebih sering mimpiin kamu. Padahal kita baru kenal,"

Gadis itu mengerutkan dahinya tidak mengerti, "maksudnya? Oh ya,
jangan terlalu formal dong, nggak enak dengernya."

"Maaf, terus mau gimana?"

"Panggil gue-lo aja gitu?"

Jungwoo menggeleng, "nggak nyaman, nggak biasa ngomong
sama perempuan pake lo-gue."

Aira menghela nafas pasrah, "yaudah terserah deh, buruan nanti orang
rumah nyariin."

"Kak Taeyong ya?" kata Jungwoo yang membuat Aira menatapnya curiga.

"Jangan-jangan lo mungkin yang stalkerin gue!"

Aira refleks teriak mengingat pertemuan mereka pertama kali Jungwoo menuduhnya sebagai penguntit pria itu.

Jungwoo menggeleng keras, "enggak! Justru itu yang mau aku omongin sama kamu,"

"Aku?"

Pria di depan Aira itu mengangguk,
"Iya, gapapa pake aku-kamu kan?" Aira terdiam sebentar, dia merasa vibe dari 'Jungwoo-nya' semakin
terasa jika Jungwoo di depannya ini bersikap seperti 'Jungwoo-nya'.

Akhirnya dia menganggukkan kepalanya setuju, Jungwoo tersenyum. "Nah, kamu juga pake aku-kamu. Seenggaknya nggak aku aja yang merasa canggung,"

Aira menghela nafasnya lalu mengangguk lagi. "Iya deh, mau ngomong apa?"

Sambil mengelus tengkuknya, Jungwoo mulai mengatakan ke Aira yang selama ini menjadi mimpinya.

"Semenjak ketemu sama kamu di kios yang jual es krim waktu itu, aku selalu dapat mimpi. Di mimpi itu aku
bisa lihat kamu sama aku? Nggak tau itu aku atau bukan, tapi dari wajah mirip banget sama aku. Namanya
juga sama. Aku disana kelihatan sayang banget sama kamu, aku
sampe pusing mikirinnya, padahal kita baru kenal."

Gadis itu masih mencerna perkataan dari Jungwoo, "maksudnya?"

"Aku tau kamu pasti paham maksudku. Aku juga tau kak Taeyong dari mimpi itu juga,"

"Jangan bilang..."

Jungwoo mengangguk, "iya, dia Kim
Jungwoo yang kebetulan nama dan fisik mirip sama aku,"

"Ehm, maaf kayaknya aku ngomongnya ngawur banget. Jangan dipikirin, ayo aku antar pulang. Diluar hujan, kamu disini dulu, aku ke mobil ambil payung." ucap Jungwoo melihat respon Aira yang terlihat tidak percaya.

Jungwoo segera meninggalkan cafe lalu berlari di bawah hujan yang deras menuju mobilnya dan mengambil payung untuk Aira.

Tidak perlu waktu lama bagi Jungwoo, dia langsung masuk kembali
ke cafe yang berada di pinggir jalan itu lalu menghampiri Aira dan
memberikan payungnya ke gadis itu.

"Nih, kamu duluan ke mobil aku yang warnanya putih paling ujung, kalo bingung ada sticker tulisannya 'zeus' di jendela mobil pengemudi. Aku bayar bill nya dulu," kata Jungwoo sambil mengeluarkan kunci mobilnya dan memberikan ke Aira lalu segera ke kasir.

Aira berjalan keluar cafe dengan membawa payung dan kunci mobil milik Jungwoo, dia menunggu Jungwoo di depan pintu cafe sambil menatap rintik hujan yang jatuh di depannya.

Pintu cafe terbuka dari dalam dan menampilkan Jungwoo yang baru selesai dengan bill. "Kan udah aku suruh ke mobil duluan tadi?"

Aira mendongak menatap Jungwoo yang tingginya lebih dari 180cm itu, "udah di antar, masa mau ninggalin yang punya mobil?"

Jungwoo menghela nafasnya, "yaudah, mana kunci mobilnya?" Aira menyerahkan kunci mobil ke pemiliknya. Jungwoo mengambil payung yang ada di tangan Aira dan membuka payung itu.

"Aku aja yang pegang, ayo jalan."

Si pria merapatkan dirinya ke gadis di sebelahnya, dia juga memegang lengan gadis itu lebih merapat agar tidak terkena tetesan air hujan. Mereka berdua canggung selama menuju mobil.

Jungwoo membukakan pintu untuk Aira lalu menutup ketika Aira sudah masuk dan menyusul gadis itu.

"Nih, pake dulu biar nggak terlalu dingin. Maaf cuma sedia satu," Jungwoo memberikan selimut cukup tebal yang dia ambil di jok belakang dan memberikan ke Aira yang duduk di sampingnya.

Oh tidak Jungwoo, apa yang kau lakukan barusan membuat gadis di sebelahmu bersemu merah di pipinya.

COMFORT VOL.01✓Where stories live. Discover now