15, To Be Honest...

4.9K 1K 45
                                    

Duduk di balkon mungkin waktu yang tepat buat Aira sekarang, dia bimbang. Dia harus ikut Taeyong pindah, tapi ada satu dirinya yang masih mau tinggal di rumahnya yang baru ditinggali sebulan.

"Ngelamun terus" Aira menoleh, ada Jungwoo yang ikut duduk disebelahnya.

Aira cuma diam, tidak ada niatan balas ucapannya Jungwoo.

"Nanti kalo udah pindah jangan kebanyakan ngelamun disana," Aira masih belum menjawab.

"Nanti kalo hantu yang disana suka sama kamu gimana?"

Aira langsung mendorong pelan bahu Jungwoo, "apaansih, gue cuma bisa liat lo. punya indra keenam juga nggak."

Jungwoo terkekeh, "gini dong, mending ngambek daripada melamun terus."

Jangan heran kenapa Aira bisa menyentuh Jungwoo, begitu juga sebaliknya.

Entah karena apa mereka bisa bersentuhan, yang tambah membuat Aira berpikiran kalau Jungwoo itu nyata.

Setelahnya itu mereka diam, hening.

"Gak kerasa ya? udah lumayan lama kita kenal." Aira mengangguk mendengar ucapan Jungwoo.

"Kamu tau nggak kenapa aku masih gentayangan disini?" Aira menggeleng, pertanyaan yang selalu muncul ketika melihat Jungwoo.

Jungwoo tersenyum, "mama aku masih belum bisa nge-ikhlasin aku pergiㅡ" dia tertunduk, "ㅡ begitu juga sama Yein, makanya pas ditaman waktu itu aku kaget waktu dia sama kamu. apalagi dia masuk ke tubuh kamu."

"Dulu, aku pernah pacaran sama Yein." Jungwoo menggeleng kepalanya, "bukan, bukan dulu. Tepatnya sebelum aku meninggal"

Aira semakin terbawa cerita Jungwoo, "jadi, lo meninggal karena?"

Jungwoo tersenyum lagi, "kecelakaan mobil, waktu itu sama Yein."

"Makanya waktu aku ikut kamu ke sekolah aku ngerasa nggak asing, ternyata sekolah Yein dulu. Aku juga tau kalo kamu orang yang paling dekat sama Yein, waktu kamu pergi sama Jaehyun dari gudang."

"Aku bilang makasih ke kamu, kalo Yein nggak ketemu kamu, nggak tau lagi ceritanya."

"Mungkin kamu nggak percaya kalo aku suka sama kamu karena terakhir aku pacaran sama Yein dan belum putus. kecelakaan itu terjadi karena Yein nggak mau aku mutusin dia."

"Tapi, asal kamu tau, kenyataan aku suka sama kamu itu nyata. Meskipun aku nggak nyata."

Aira merasa dirinya egois waktu dengar pernyataan dari Jungwoo, "Woo, udah, jangan dilanjutin ceritanya." Aira menepuk punggung Jungwoo pelan, menenangkan pria itu.

Untuk kesekian kalinya Jungwoo tersenyum, "nggak papa, aku boleh meluk kamu?"

Aira belum menjawab tiba-tiba tangan Jungwoo sudah dipinggang Aira, "maaf, janji cuma sekali." jungwoo memeluk Aira dari samping sambil bersandar dibahu gadis itu.

Walaupun kaget, Aira menepuk punggung Jungwoo, "sebenernya, aku nggak mau kamu pindah."

Aira terdiam, "tapi gue harus, sebenernya gue juga nggak mau. tapi nggak papa, setiap minggu gue kesini, jadi kita bisa ketemu." Aira tersenyum mendengar pernyataannya sendiri.

Jungwoo termenung, "kita masih bisa ketemu, mungkin."

COMFORT VOL.01✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang