33: Belum Waktunya

Start from the beginning
                                    

Radinka menggeleng pelan.

"Nah, lalu kenapa kamu mau bertahan dengan pakaian kayak gitu?"

"Karena aku nggak pantes, Kak ...."

"Dek, dengan kamu pakai baju kayak gini, InsyaAllah sikapmu nanti akan bisa terkontrol, yang tadinya kamu mau ngomong kasar, kamu ingat dengan gamismu, jilbabmu, kamu pasti malu dan merasa 'aku kan udah pake gamis terus jilbab syari kok masih ngomong kasar, kok masih pecicilan, kok masih nggak jaga batasan dengan lawan jenis' otomatis kan? kamu pasti malu sama pakaianmu lalu kamu nanti terbiasa nggak ngomong kasar, nggak sentuhan sama lawan jenis."

Radinka tersenyum lalu melangkah semakin mendekat pada Baim dan melingkarkan tangannya di pinggang sang Kakak. "Makasih ya, aku bersyukur banget punya Kakak kayak Kak Baim, selalu sabar menuntunku ke jalan yang benar. Doain aku yang masih banyak belajar ini agar senantiasa istiqomah."

Baim mengusap kepala Radinka dengan sayang dan mengaminkan ucapan sang Adik. "Jauhi kebiasaan burukmu selama ini, dan satu lagi selama di sini Kakak sering lihat kamu diantar laki-laki. Siapa dia? kalian berdua aja di mobil?"

"Just friend Kakaak! lalu siapa foto perempuan yang ada di nakas Kakak kemarin malam?"

Mendengar pertanyaan Radinka, mata Baim kontan melebar dan menjauhi tubuhnya dari sang adik kemudian mengambil langkah seribu meninggalkan kamar Radinka. Melihat itu, Radinka yang sangat kepo sejak semalam ikut berlari mengejar sang Kakak yang ternyata masuk ke dalam kamarnya.

"Nah itu siapa?" tanyanya yang membuat Baim yang tengah memegang foto yang terbingkai rapi di atas nakasnya terlonjak kaget.

"Bukan siapa-siapa," jawabnya cepat.

Radinka mengambil langkah mendekat lalu dengan tangan yang bergerak bak kecepatan cahaya bingkai foto tersebut sudah berada di genggaman kedua tangannya. Dia perhatikan siluet sosok perempuan dari belakang dengan rambut yang di cat dengan style caramel balayage.

 Dia perhatikan siluet sosok perempuan dari belakang dengan rambut yang di cat dengan style caramel balayage

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siapakah perempuan ini? Kekasih sang Kakak? masa sih, perempuan tanpa jilbab?

"Aku nggak percaya, Kakak punya pacar---" Baim segera memotong perkataan Radinka dengan cepat, "dia mantanku."

Mata Radinka membola, jadi benar yang dikatakan Reana jika Kak Baim pasti memiliki mantan? ah sulit dipercaya.

"Mantanku 8 tahun yang lalu, tepatnya saat Kakak kelas 2 SMA."

"Jadi Kakak pacaran?" tanya Radinka yang sudah duduk menghadap Baim.

Baim terlihat mengangguk, "Untuk pertama dan terakhir kalinya. Dia gadis yang pertama mengisi hatiku saat SMA dulu hingga sekarang, dan sebelum berangkat ke Bandung waktu itu kami bertemu, dia sedang liburan di Palembang."

"Oooh, yang waktu Kakak nggak pulang itu? yang Kakak bilang ketemu masa lalu itu?" Baim mengangguk.

"Karena Kakak ingin memastikan jika benar yang kulihat itu dia, aku rela tidur di hotel yang sama demi memastikan bahwa memang dia, udah kayak jadi pengintai dibuatnya ...," kekeh Baim diakhir kalimatnya, "setiap dia keluar, aku ikut keluar dan setelah bertanya namanya dengan resepsionis hotel ternyata benar itu dia."

Luka dalam Prasangka ✔Where stories live. Discover now