Kelas: World Building

1.9K 156 26
                                    

Kelas jurusan, Rabu 27 Maret 2019 pukul 20.00 WIB.
Pemateri: ubi_master_108
Moderator: thisubox
Materi: World Building

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Seperti yang kita tahu, world building itu identik dengan hal berbau kompleks. Maka kali ini, akan kujelaskan secara singkat tentang world building.
World Building atau yang biasa disingkat WB adalah komponen vital dalam pembuatan fantasi, yaitu membuat dunia fantasi itu sendiri. Entah apakah itu fantasi ringan, menengah atau fantasi berat. Semuanya memiliki setting dunia yang telah dibuat sebelumnya
Secara luas, world building berarti membuat dunia sendiri. Ada beberapa aspek yang perlu diingat ketika membuat suatu cerita fantasi, yaitu:

1. Lokasi dan Mitologi
Ini juga terikat dengan geografis budaya daerah itu sendiri. Seperti Eropa yang khas dengan cerita kesatria kerajaannya. Mitologi Yunani atau Nordik adalah mitologi yang biasanya digunakan dan paling sering digunakan. Sama halnya dengan Mesir dan mitologi mesir kunonya atau mitologi indonesia yang harusnya lebih banyak dibuat oleh author-author indonseia itu sendiri.

Terlepas dari itu, bisa juga membuat lokasi sendiri yang benar-benar baru dengan mitologi sendiri meski mengambil referensi pada lokasi dan mitologi yang sudah ada. Tapi ini hanya berlaku bagi mereka yang ingin membuat cerita fantasi berat seperti Lord of The Rings.

2. Waktu atau Zaman
Ini adalah hal yang perlu diingat pula: waktu. Bukan berarti mitologi adalah masa lalu atau zaman kerajaan. Bisa saja membuat mitologi yang sudah ada dengan waktu di masa depan. Tidak menutup kemungkinan jika seseorang ingin membuat Zeus mengendarai robot raksasa yang mengeluarkan sambaran petir atau cerita seperti “Percy Jackson” di mana anak Poseidon di setting zaman sekarang menjalani berbagai konflik fantasi dan tentu saja berdasar mitologi yunani karena dia anak dari dewa laut.

3. Tingkatan Supranatural Fantasi
Apa tujuannya? Agar bisa mengetahui aturan dunia yang dibuat. Meskipun fantasi artinya bebas mengarang, tapi bukan berarti sembarangan. Tingkatan supranatural adalah:

a. Non supranatural
Cerita ini tidak memiliki hal-hal fantasi yang sering diidentikkan dengan “sihir”. Sangat sering dijumpai di cerita kerajaan zaman dulu. Pada tingkatan ini, cerita biasanya lebih menjurus ke “Historical Fiction” ketimbang fantasi dan fantasi hanyalah sub genre.

b. Supranatural Rendah
Cerita ini memiliki kandungan “sihir” di dalamnya, tapi sangat kurang hingga terbilang unik, langka, dan aneh. Konflik yang biasanya terjadi adalah seorang penyihir yang dianggap tabu.

c. Supranatural Menengah
Cerita ini memiliki “sihir” yang agak banyak di dunia cerita yang bersangkutan. Jumlah penyihir dan makhluk sihir bisa dikatakan banyak, tapi tidak mengalahkan banyakanya non penyihir. Keberadaan mereka bisa saja tersembunyi seperti di cerita “Harry Potter”. Bisa juga terbuka dan umum, meski biasanya lebih sering secara tersembunyi.

d. Supranatural Tinggi
Cerita ini memiliki kadar “sihir” di mana orang-orang menganggap sihir adalah wajar. Makhluk aneh bisa saja terbang di atas atap dan seorang penyihir bisa saja berjalan-jalan di tengah kota tanpa perlu takut disalib dan dibakar.

Di poin ini, ada pula cerita yang mirip dengan standar game RPG, di mana kekuatan dan sihir memiliki tingkatan dan makhluk raksasa bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu.

Setelah tiga hal itu ditentukan, barulah masuk ke dalam pembuatan karakter dan outline cerita.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber:
https://id.wikihow.com/Menulis-Cerita-Fantasi-yang-Meyakinkan
https://blog.ciayo.com/news/sebenarnya-seberapa-penting-world-building-dalam-sebuah-cerita-komik/
https://www.youtube.com/watch?v=lkDQrmyElzU
https://id.wikipedia.org/wiki/Mitologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan_peran

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sesi Tanya Jawab

1. Tanya :
Kalau kebiasaan masyarakat dan budaya setempat, termasuk dalam aspek pembuatan WB, nggak Kak?

Jawab :
Termasuk tentu saja. Karena lokasi yang dimaksudkan pada poin pertama meliputi geologis suatu daerah, mitologi meliputi kepercayaan suatu daerah.

Termasuk di dalamnya adalah budaya masyarakat dan juga pemerintahan suatu daerah.

2. Tanya :
Step pembuatan WB ini gimana, Kak? Apa setiap penulis beda-beda?

Jawab :
Step? Tidak, itu bukan step. Itu hanya hal yang kurangkum menjadi satu untuk membuat suatu WB. Di kelas ini saya hanya membahas poinnya.

Stepnya sendiri memiliki cara berbeda tiap penulis. Ada yang buat peta di awal, ada yang buat sistem kedewaan, ada pula yang memulai dari sistem sihirnya.

Tergantung tiap penulisnya, tapi yang dibahas tetap 3 poin di atas.

3. Tanya :
Boleh minta saran, Kak? Jika Historical Fiction tanpa sihir, apa yang harus kita tonjolkan dalam membangun WB-nya?

Jawab :
Geografisnya.
Sistem pemerintahannya.
Itu masih bisa menjadi poin yang menonjol.

Jurusan Fantasi The WWGWhere stories live. Discover now